31.1 C
Jakarta
Selasa, 8 Oktober, 2024

Serakah Terhadap Luna, Sesal Datangi Investor hingga jadi Tunawisma

JAKARTA, duniafintech.com – Para investor aset kripto Terra Luna saat ini sedang gigit jari karena harga token kripto itu anjlok hingga 99% hanya dalam 24 jam. Salah satu investor Terra Luna pengguna forum diskusi Reddit, mengaku telah kehilangan lebih US$ 450 ribu atau setara Rp6,5 miliar.

“Saya kehilangan lebih dari US$ 450 ribu, saya tidak bisa membayar ke bank. Aku akan segera kehilangan rumahku, aku akan jadi tunawisma,” kata pengguna Reddit, dikutip dari The Sun.

Baca juga: Kripto Terra Luna Makin Ambyar, Harganya Stagnan Tak Sampai 1 Rupiah

Seorang investor lainnya juga curhat bahwa dirinya telah merugi US$ 15 ribu atau setara lebih dari Rp218 juta setelah gagal menjual aset Terra Luna miliknya, saat diperdagangkan di atas US$ 100 atau setara Rp1,4 juta bulan lalu. Kini Terra Luna cuma dihargai tak lebih dari 100 perak.

“Saya seharusnya menguangkan saat itu US$ 100, maka saya akan naik US$ 25 ribu (setara Rp364 juta),” ungkapnya.

Dia pun menyesal, dengan sifat serakahnya karena ingin mendapatkan lebih banyak keuntungan lagi, sehingga bisa membayar uang muka rumah bagi keluarganya.

“Tapi saya menjadi serakah dan berharap mendapatkan lebih banyak uang dari Terra Luna, sehingga saya setidaknya bisa membayar uang muka untuk rumah bagi keluarga saya. Saya kira tidak ada rumah dan tabungan saat itu,” kata salah satu investor tersebut.

Seperti diketahui, harga Terra Luna semakin mengkhawatirkan saja. Pasalnya, harga aset kripto ini terjun bebas dan hampir tak ada harganya lagi.

Investor yang masih memegangnya dipastikan rugi. Dalam sebulan terakhir aset kripto ini telah kehilangan kapitalisasi pasar sebesar US$ 39,65 miliar atau setara Rp574,93 triliun.

Baca juga: Sayonara dari Indodax, Ada Apa dengan Token Kripto Terra Luna?

Terra Luna merupakan aset kripto proyek berbasis blockchain yang dikembangkan oleh Terraform Labs di Korea Selatan.

Aset kripto ini memiliki ambisi sebagai platform yang menciptakan stablecoin yang dikaitkan dengan uang resmi yang diterbitkan oleh bank sentral. Tujuannya untuk mendukung sistem pembayaran global dengan settlement yang cepat dan terjangkau seperti Alipay di blockchain.

Terra Luna memiliki peran yang vital untuk menstabilkan harga dari stablecoin yang ada di ekosistem Terra dan mengurangi volatilitas pasar. Ketika stablecoin turun sedikit maka Terra Luna akan dijual atau dibakar (dihancurkan) untuk menstabilkan harga.

Salah satu Terra stablecoin paling populer adalah TerraUSD dengan kode perdagangan UST.

TerraUSD merupakan stablecoin algoritmik. Alih-alih memiliki uang tunai dan aset riil lainnya yang disimpan sebagai cadangan untuk mendukung token, proyek ini menggunakan campuran kode yang komplek dan aset kripto tersebut untuk menstabilkan harga.

Segalanya menjadi lebih rumit setelah pencipta Terra, Do Kwon, membeli Bitcoin senilai US$ 3,5 miliar untuk mendukung TerraUSD jika terjadi krisis.

Sejak 5 Mei lalu harga TerraUSD juga terjun bebas di bawah harga patokannya 1 koin sebanding dengan US$1. Tidak diketahui penyebab jatuhnya harga TerraUSD tetapi kejatuhan ini telah membuat harga Terra Luna anjlok.

Baca juga: Amsyong! Gegara Harga Terra Luna Anjlok, Duit Rp100 M Jadi Sisa Rp30 Juta

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU