DuniaFintech.com – Setelah sempat mengalami penurunan drastis dalam beberapa pekan terakhir, harga emas per 17 Desember 2020 mengalami lonjakan positif. Laman resmi PT Pegadaian menyebutkan, harga logam mulia Antam nai dari Rp 1.921.000 menjadi Rp 1.927.000.
Selain itu, harga emas Antam berukuran 5 gram per hari ini naik level menjadi Rp 4.731.000. Begitu juga dengan harga emas Antam berukuran 10 gram yang kini melonjak ke angka Rp 9.442.000.
Bersamaan dengan ini, harga emas penyelenggara UBS juga mengikuti jejak dan langkah Antam. Untuk ukuran 0,5 gram kini hanya dipatok lebih mahal dari Rp 418.000 menjadi Rp 510.000.
Sementara, emas UBS berukuran 1 gram dihargai sebesar Rp 921.000, saat kemarin harganya senilai Rp 836.000. Untuk emas UBS berukuran 2 gram naik dari Rp 1.673.000 menjadi Rp 1.920.000.
Sebagai salah satu jenis investasi yang populer di dunia, beberapa orang kerap menjadikan emas sebagai instrumen investasi jangka pendek, seperti indeks harga saham. Meski demikian, beberapa orang juga menjadikan logam mulia sebagai jaminan simpanan serta safe haven.
Baca juga:
- Tips Investasi Emas untuk Pemula, Dijamin Bikin Untung
- Cara Memilih Perusahaan Sekuritas yang Tepat untuk Bertransaksi
- Tokopedia Gandeng Lotus Archi Siapkan Layanan Beli Emas Fisik
Harga Emas per 17 Desember 2020
Ada pun daftar harga untuk emas per 17 Desember 2020 adalah sebagai berikut.
Ukuran | UBS | Antam |
0,5 | – | Rp510.000 |
1 | – | Rp921.000 |
2 | Rp1.927.000 | Rp1.920.000 |
5 | Rp4.731.000 | Rp4.863.000 |
10 | Rp9.442.000 | Rp9.228.000 |
Terdapat berbagai faktor yang memengaruhi laju pertumbuhan dan penurunan nilai emas. Faktor yang paling berpengaruh ialah perubahan nilai mata uang Dollar Amerika Serikat. Disebutkan, semakin tinggi nilai tukar mata uang negeri Paman Sam tersebut terhadap Rupiah, maka harga logam mulia tersebut semakin meroket.
Faktor selanjutnya ialah produksi emas dunia. Sejak tahun 2000, jumlah produksi emas semakin menurun lantaran sumber daya yang semakin berkurang serta kesulitan dalam penambangan. Hal ini tentunya membuat logam mulia menjadi instrumen investasi yang diperebutkan.
DuniaFintech/Fauzan