duniafintech.com – Digitalisasi memanglah sudah tidak asing lagi di era industri dan digital saat ini, dimana digitalisasi kini telah mengubah banyak hal dalam dunia bisnis, termasuk dalam proses mencatat transaksi penjualan dengan sistem kasir berbasis cloud.
Di Indonesia sendiri, ada satu perusahaan Startup bernama Moka yang berfokus sistem kasir berbasis cloud. Didirikan pada tahun 2014 silam, solusi yang dihadirkan oleh Moka untuk membantu para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah berupa aplikasi Point of Sale (POS).
Baca juga: 90% Saham PT Asuransi Bringin Sejahtera Akan di Akuisisi oleh BRI
Aplikasi Sistem Kasir Berbasis Cloud dari Moka
VP Brand & Marketing Moka, Bayu Ramadhan menjelaskan bahwa aplikasi sistem kasir dari Moka, yang disebut Moka POS, dapat diunduh pada perangkat mobile. Moka POS juga sudah terintegrasi dengan sistem EDC, sehingga dapat memberikan opsi bagi pelanggan untuk membayar menggunakan kartu debit atau kredit, maupun sistem QR Code yang hadirkan aplikasi pembayaran digital. Selain itu, pengguna layanan Moka juga dapat melihat laporan penjualan dari beberapa outlet sekaligus dan bahkan mengetahui stok inventarisnya.
Menurut sajian berita BeritaSatu, Moka kini masih menjadi market leader untuk penyedia layanan POS di Indonesia. Jumlah pelanggan Moka sendiri kini telah mencapai lebih dari 18.000 bisnis, mulai dari bisnis Food & Beverages, ritel, hingga pelayanan. Biaya langganan untuk menggunakan layanan Moka ini ialah mulai dari Rp 8.000 saja per hari.
Pada acara seminar bertajuk “a Cup of Moka” yang digelar di Kementerian Koperasi dan UKM di Jakarta, Bayu pun mengatakan:
“Moka membantu pelaku UKM merekap data transaksi sehari-hari, sehingga mereka bisa lebih fokus pada pengembangan usahanya dan tidak lagi dipusingkan dengan kegiatan membuat laporan penjualan, mengecek stok inventaris, dan berbagai macam pekerjaan administratif lainnya yang [harus] dikerjakan berulang-ulang.”
Baca Juga: Surya Fajar Capital Akan Kembangkan Sektor Sekuritas dan Fintechnya
Fasilitas dari Moka POS
Tidak hanya mampu untuk merekap transaksi pembayaran, Moka juga memiliki fasilitas analisa sehingga dapat memungkinkan penggunanya untuk mengetahui barang mana yang paling laku, stok mana yang sudah hampir habis, kapan waktu tersibuk, dan lain sebagainya. Bayu pun mengatakan:
“Sistem yang kami buat tidak hanya berdasarkan hari, tanggal atau minggu, tetapi juga berdasarkan jam. Jadi pengguna bisa tahu hari apa saja yang pengunjungnya paling ramai, di jam berapa, dan juga bisa mengetahui pola kebiasaan customer seperti barang apa yang paling sering dipesan dan datang jam berapa. Data-data ini tentunya bisa diolah untuk membuat strategi marketing.”
Sekedar informasi, pada tahun 2018 lalu, untuk meningkatkan kemampuan engineering-nya, Moka POS telah menggunakan dana dari pendanaan Seri B-nya untuk mengakuisisi perusahaan pemasaran asal India, GetFocus.
Kesepakatan akuisisi GetFocus tersebut adalah langkah strategis Moka untuk turut membangun pusat pengembangan teknologi di Bengaluru, India.
Co-Founder dan CEO Moka, Haryanto Tanjo mengungkapkan bahwa dirinya menyadari untuk perlu terus mengembangkan produk dengan memanfaatkan tim periset dan teknologi yang tersedia di India.
Image by StockSnap from Pixabay
-Syofri Ardiyanto-
