27.1 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

STARTUP FINTECH INI RAUP JUTAAN DOLAR?

duniafintech.com – Startup fintech ini dalam ranah yang berbasis syariah. Pada  umumnya, startup fintech berkembang dengan fokus berbeda-beda, seperti alat pembayaran (payment gateway), peminjaman (lending platform), riset keuangan, perencanaan keuangan (personal finance), hingga penggalangan dana (crowdfunding).

Baca juga : MEMBANDINGKAN PRODUK KEUANGAN DI SMARTKOMPARE

Salah satu fokus startup fintech ini, yaitu crowdfunding dapat dijadikan peluang usaha yang menjanjikan. Dengan kehadiran platform startup fintech crowdfunding berbasis syariah pun merupakan sebuah aset keuangan syariah karena berpotensi mengisi kesenjangan di industri.

Baca juga : BANTUKERJA DORONG DONASI USAHA WANITA

Dapat kita lihat di tahun 2016 lalu, salah satu startup fintech crowdfunding syariah Singapura EthisCrowd sukses meraup dana kolektif hingga 500 juta dolar Singapura (setara 362,44 juta dolar AS) dari institusi dan angel investor di Asia Tenggara dan kawasan Teluk. Pencapaian tersebut pun dinilai semakin mengukuhkan kepercayaan diri investor global kepada ruang teknologi fintech yang berbasis syariah.

Baca juga : AKSELERAN WADAH KAMPANYE PENGGALANGAN DANA EQUITY

Dana yang terkumpul akan digunakan startup fintech ini untuk membiayai rencana ekspansinya di Asia Pasifik, mendukung tata kelola perusahaan, proses seleksi proyek dan meningkatkan infrastruktur teknologi. Ethis diluncurkan sejak 2014 dengan dana hanya sebesar 200 dolar Singapura.

Kini startup fintech ini telah memiliki basis hampir 10 ribu anggota dan memobilisasi dana hingga 1 juta dolar Singapura (setara 724,87 juta dolar AS) untuk investasi di proyek perumahan bersubsidi di Indonesia. Kendati mayoritas investasi disalurkan dari Singapura, semakin banyak arus dana masuk dari investor Timur Tengah yang ingin berinvestasi di sektor real estate Indonesia.

Berdasar Masssolution, crowdfunding telah menjadi fenomena global dengan penghimpunan dana mencapai 16,2 miliar dolar AS pada 2014. Selain para pengusaha yang menghimpun modal untuk proyek komersial, crowdfunding juga digunakan lembaga nirlaba dan non pemerintah sebagai platform alternatif untuk membiayai proyek yang berdampak sosial.

Sebagai contoh, United National Development Program berhasil meraup dana hingga lebih dari Rp 350 juta, untuk membiayai proyek air di Indonesia untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan. Pemerintah negara mayoritas Muslim dan pengusaha Muslim juga mulai memakai alternatif crowdfunding, meski jumlahnya masih sedikit.

 

Written by : Dinda Luvita
Picture by : Pixabay.com

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU