Duniafintech.com – Perusahaan rintisan yang bergerak di bidang agro fintech Crowde, menargetkan untuk digitalisasi 100 ribu petani di tahun 2021. Crowde optimis dengan pemanfaatan teknologi, para petani dapat mengembangkan usahanya.
Masa pandemi bukanlah hal yang mudah bagi sejumlah petani, pasalnya harga sayur mayur merosot tajam akibat daya beli masyarakat yang menurun. Menyiasati hal ini, para petani harus turut berperan aktif dan beradaptasi dengan teknologi.
Tahun 2020, Crowde perluas jangkauannya untuk melakukan kerjasama dengan beberapa lembaga keuangan yang menyediakan pinjaman. Seperti Bank BJB dan BPR Supra untuk memberikan pendanaan bagi para petani di wilayan Garut, Ciajur, serta Sukabumi.
Afifa Urfani selaku Head of Funding & Impact CROWDE mengatakan, “di tengah pandemi, kami pun telah memperluas jangkauan proyek permodalan budidaya ke 10 wilayah, yaitu Lampung, Sukabumi, Subang, Indramayu, Bogor, Garut, Madiun, Tulungagung, Kediri, dan Tuban dengan total 1.802 proyek.”
Baca Juga:
- Pinjam Uang Mudah untuk Bantu Akses Pendanaan Petani, Ini Pilihannya
- Pintek Bantu Permodalan UKM untuk Kebutuhan Pendidikan di Pelosok Negeri
- BNI Gandeng Fintech dan E-commerce Salurkan KUR
Afifa menambahkan, langkah digitalisasi 100 ribu petani yang ditargetkan Crowde terbukti dengan perusahaan ini akan terus melakukan penyesuaian terhadap harga jual untuk setiap hasil produksi. Selain itu, secara opsional Crowde akan membeli hasil panen para petani apabila hasil tersebut tidak dapat terserap oleh 9 institusional off-taker yang bekerja sama dengan CROWDE
Dari bulan Oktober hingga November 2020, Crowde mencatat telah melakukan penyaluran pinjaman ke seluruh pelosok Indonesia senilai Rp22 miliar. Terdapat 28 ribu petani yang turut bergabung dengan 3.215 mitra toko tani.
Selain itu, Crowde juga mengubah rasio kontribusi pemodal menjadi 8 : 92 (ritel : institusi) dimana rasio ini telah berdampak terhadap petani. Perusahaan menyebutkan dengan perubahan rasio yang dilakukan penyaluran pendanaan terhadap petani menjadi lebih efesien dan target digitalisasi 100 ribu petani di tahun ini akan mudah direalisasikan.
(DuniaFintech/VidiaHapsari)
