DuniaFintech.com – Dengan perkembangan teknologi dan perilaku konsumen yang terus berubah, jumlah perusahaan rintisan atau startup baru terus bertambah. Ada 3 kasta yang membeda kan antara startup 1 dengan yang lainnya, yaitu unicorn, decacorn, dan hectocorn.
Menurut data terbaru dari Startup Ranking (startupranking.com), dengan 2.188 perusahaan startup-nya. Indonesia menduduki peringkat ke-5 sebagai negara dengan jumlah startup terbanyak. Jumlah ini tentu saja akan terus mengalami pertambahan sepanjang tahun.
Ada banyak sekali istilah yang berhubungan dengan perusahaan startup, tetapi beberapa yang paling penting adalah unicorn, decacorn, dan hectocorn. Istilah-istilah ini telah digunakan secara universal selama beberapa waktu, tetapi apakah Anda tahu apa pengertian dari masing-masing istilah tersebut?
Pengertian Perusahaan Unicorn, Decacorn dan Hectocorn
Istilah unicorn pertama kali diciptakan pada tahun 2013 oleh Aileen Lee, pendiri Cowboy Ventures, sebuah perusahaan modal ventura tahap awal yang berbasis di Amerika Serikat. Dalam artikel TechCrunch yang berjudul Welcome to The Unicorn Club: Learning from Billion-Dollar Startups (2013), ia menyebut perusahaan startup senilai US $ 1 Miliar atau lebih sebagai unicorn. Adapun decacorn adalah istilah untuk perusahaan yang bernilai lebih dari US $ 10 Miliar, sedangkan hectocorn digunakan untuk perusahaan yang bernilai di atas US $ 100 Miliar.
Baca Juga:
- Bantuan Bencana Alam Melalui Bitcoin? Startup Ini Bantu Ribuan Korban
- Pemerintah Shanghai Investasikan $5 Juta di Startup Blockchain Conflux
- Cari Pelatihan Kerja untuk Disabilitas? Startup Ini Jadi Solusi
Startup Unicorn dan Decacorn di Dunia dan Indonesia
Menurut data yang diberikan oleh CB Insights, ada lebih dari 450 perusahaan unicorn dan 24 perusahaan decacorn di seluruh dunia. Amerika Serikat adalah penyumbang terbesar angka-angka tersebut dengan 214 unicorn dan 11 decacorn. Diikuti oleh China dengan 115 unicorn dan 6 decacorn. Jumlah perusahaan unicorn dan decacorn yang dimiliki Amerika Serikat dan Cina sangat berbeda dibandingkan dengan negara lain, karena peringkat ketiga ditempati oleh Inggris dengan 23 unicorn dan 1 decacorn.
Berdasarkan data tahun 2020, Indonesia memiliki beberapa perusahaan yang berstatus unicorn antara lTokopedia, BukaLapak, Traveloka, OVO dan JD.id. Sementara itu perusahaan ride hailing nomor satu asli Indonesia, GoJek, menjadi startup tanah air pertama yang menyandang status decacorn. Hal ini tidak mengejutkan mengingat perusahaan rintisan Nadiem Makarim itu merupakan startup Indonesia pertama yang menjadi perusahaan berstatus unicorn.
Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan startup unicorn, decacorn, dan hectocorn tercepat di Asia Tenggara. Lantaran Indonesia pengguna smartphone paling aktif di dunia. Diikuti dengan semakin banyaknya startup yang terus menawarkan ide dan inovasi baru, Indonesia terus menunjukkan potensi besar untuk dapat bersaing dengan negara lain di kancah global.
(DuniaFintech/DitaSafitri)