JAKARTA, duniafintech.com โ PT Bank Central Asia Tbk (BCA) terus memantau dan mengkaji perkembangan bisnis di era digital, termasuk kanal metaverse yang beberapa waktu belakangan ini pengembangannya kian marak.
Seperti diketahui, kanal realitas metaverse sekarang ini menjadi pangsa pasar potensial bagi banyak industri, tidak terkecuali perbankan. Pasalnya, metaverse punya teknologi virtual reality yang bisa menawarkan pengalaman baru bagi penggunanya.
โSaat ini kami secara berkala terus melakukan monitoring terkait perkembangan dan kesiapan dari masyarakat terkait Metaverse serta mencermati aturan-aturan yang berlaku,โ kata Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn, dikutip dari Kompas.com, Jumat (25/2/2022).
Disampaikanya, sebagai salah satu bank raksasa nasional, BCA pun menyadari bahwa sekarang ini perkembangan teknologi kian pesat sehingga muncul berbagai inovasi digital sektor perbankan dan finansial dalam rangka memenuhi tren dan kebutuhan transaksi yang lebih cepat, aman, dan nyaman secara digital.
โSelain itu, fokus BCA saat ini adalah terus mengembangkan kapabilitas digital dalam melayani nasabah, terutama untuk meningkatkan basis nasabah dan jumlah transaksi,โ jelasnya.
Adapun pada tahun 2021, sambungnya, BCA sudah meluncurkan sejumlah aplikasi baru, antara lain, myBCA, haloBCA, dan merchantBCA, yang seluruhnya bertujuan untuk melengkapi platform digital BCA.
Di sisi lain, dalam mengembangkan platform perbankan transaksi, bank swasta terbesar ini bakal memperkuat ekspansi ekosistem digital lewat kolaborasi dengan mitra strategis serta melakukan berbagai inovasi layanan digital.
Lebih jauh, pengembangan ikut mendongkrak volume transaksi BCA sebesar 42 persen secara yoy, utamanya didukung oleh transaksi pada mobile banking yang tumbuh sebesar 60 persen secara yoy.ย
โKe depannya, BCA akan terus memperkuat ekosistem finansial, penyempurnaan dan modernisasi dari infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki,โ tuturnya.
Bank terjun ke metaverse
Sebelumnya diberitakan, terdapat 2 bank pelat merah, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, yang baru-baru ini sudah mengumumkan kerja samanya dengan WIR Group untuk masuk ke dunia metaverse.ย
WIR Group merupakan perusahaan berbasis teknologi Augmented Reality (AR) yang berdiri sejak tahun 2009. Sekretaris Perusahaan BRI, Aestika Oryza Gunarto, menyebut bahwa salah satu alasan emiten bank dengan kode BBRI itu terjun ke dunia metaverse adalah untuk memberikan pengalaman baru bagi para nasabah.
Kehadiran BBRI di dunia metaverse, imbuhnya, juga diharapkan mampu untuk menjadi perjalanan baru yang menyenangkan dan memberikan pengalaman baru bagi nasabah, termasuk para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
โSekaligus dapat menjangkau masyarakat lebih luas lagi untuk melakukan berbagai layanan transaksi digital,โ ujarnya, Senin (14/2/2022) lalu.
Senada, BNI juga berencana untuk membangun kantor cabang di dunia virtual metaverse. Nantinya, sejumlah layanan, mulai dari transaksi, pertukaran, hingga bisnis esensial perbankan sendiri, yakni menghimpun dana atau menyalurkan kredit, berpotensi untuk dilakukan di metaverse.
Perusahaan swasta PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) atau Bank Danamon pun sudah menyatakan ketertarikannya terhadap dunia metaverse. Disampaikan Direktur Danamon, Naoki Mizoguchi, dunia virtual itu akan membawa pengalaman perbankan yang menarik bagi nasabah perbankan.
Penulis: Kontributor / Boy Riza Utama
Editor: Anju Mahendra