26.8 C
Jakarta
Kamis, 19 Desember, 2024

7 Tujuan Manajemen Aset dan Contohnya yang Wajib Diketahui

Tujuan manajemen aset pada dasarnya apa saja? Aset memiliki peran krusial dalam operasional suatu perusahaan atau organisasi. Mengingat dampak signifikan dari peran aset tersebut, diperlukan penerapan manajemen aset yang efektif.

Mungkin Anda pernah mendengar istilah manajemen aset sebelumnya. Namun, apa tujuan manajemen aset ini dan mengapa begitu banyak perusahaan yang menerapkannya?ย 

Untuk mengetahui pentingnya tujuan manajemen aset, simak ulasan selengkapnya berikut ini, seperti dikutip dari Qoala.

Apa Itu Aset?

Aset merupakan konsep yang digunakan dalam ranah keuangan dan akuntansi untuk merujuk kepada segala hal yang dimiliki oleh individu, perusahaan, atau entitas lain yang memiliki nilai ekonomi. Jenis aset dapat beragam, melibatkan barang fisik seperti properti, kendaraan, peralatan, atau inventaris, dan juga hak-hak atau klaim bernilai seperti saham, obligasi, atau piutang.

Aset dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu:

Baca juga: Rekomendasi 8 ETF Aset Kripto Terbaik 2024 yang Wajib Diketahui Investor

Tujuan Manajemen Aset

1. Aset Tetap (Fixed Assets)

Aset tetap adalah kepemilikan yang dimiliki untuk jangka waktu yang panjang dan digunakan dalam operasional bisnis. Hal ini melibatkan properti, tanah, gedung, peralatan, dan mesin. Umumnya, aset tetap memiliki masa pakai yang lebih lama, dan nilainya dapat mengalami depresiasi seiring berjalannya waktu.

2. Aset Lancar (Current Assets)

Aset lancar adalah kepemilikan yang diharapkan akan diubah menjadi uang tunai atau dikonsumsi dalam waktu singkat, biasanya dalam satu tahun atau siklus operasional bisnis. Beberapa contoh mencakup kas, piutang dagang, inventaris, dan investasi jangka pendek.

Aset juga dapat dikategorikan lebih lanjut berdasarkan sifatnya, seperti aset keuangan dan aset fisik. Aset keuangan mencakup investasi seperti saham dan obligasi, sementara aset fisik mencakup barang-barang fisik seperti properti dan peralatan.

Aset memegang peran krusial dalam perencanaan keuangan dan analisis bisnis. Manajemen aset yang efektif dapat membantu perusahaan atau individu mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mengelola risiko, dan mencapai tujuan keuangan.

Ketidakmampuan mengelola aset dengan baik dapat menyebabkan kerugian dan masalah keuangan. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang aset dan cara mengelolanya menjadi sangat penting dalam dunia keuangan dan bisnis.

Apa Itu Manajemen Aset?

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pengelolaan aset harus dilakukan dengan baik agar tidak menimbulkan kerugian dan masalah keuangan. Lalu, apa itu manajemen aset, apa fungsi, tujuan manajemen aset, dan manfaatnya?

Manajemen aset (asset management) adalah suatu proses perencanaan, pengelolaan, dan pemeliharaan aset dengan tujuan untuk mengoptimalkan nilai, kinerja, dan penggunaan aset selama siklus hidupnya. Aset dalam konteks ini mencakup berbagai jenis, seperti aset keuangan (seperti saham dan obligasi), aset fisik (seperti properti, peralatan, dan kendaraan), dan bahkan aset tak berwujud seperti hak paten dan merek dagang.

Terkait tujuan manajemen aset, manajemen aset dapat diterapkan dalam berbagai konteks, termasuk perusahaan, lembaga keuangan, dan dana investasi. Pengelolaan aset juga dapat diterapkan pada infrastruktur publik seperti jalan raya, jembatan, dan sistem air. Proses ini melibatkan pemantauan, analisis data, dan pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang tersedia.

Fungsi dan Tujuan Manajemen Aset

Setiap tindakan yang dilakukan dalam dunia bisnis memiliki tujuan manajemen aset tidak terkecuali. Lalu, apa tujuan manajemen aset dan liabilitas? Berikut adalah beberapa fungsi dan tujuan manajemen aset:

1. Menjaga Nilai Aset

Salah satu tujuan manajemen aset adalah menjaga agar nilai aset tetap tinggi. Ini bukan hanya untuk menjaga nilai investasi, tetapi juga untuk memastikan usia aset yang lebih panjang dan menghindari kerusakan yang dapat menyebabkan penurunan nilai jual.

Untuk mencapai tujuan tujuan manajemen aset ini, perusahaan perlu menyediakan biaya operasional yang memadai, sehingga aset dapat memberikan output yang tinggi dan sesuai dengan harapan perusahaan.

2. Memantau Terjadinya Penyusutan Aset

Tujuan manajemen aset yang kedua adalah memantau proses penyusutan aset. Penyusutan adalah risiko yang terjadi akibat penggunaan aktiva tetap, seperti mesin produksi atau peralatan lainnya. Manajemen aset yang efektif, terkait tujuan manajemen aset ini, dapat membantu perusahaan memantau dan mengelola proses penyusutan pada aset mereka sehingga mampu meraih tujuan manajemen aset.

3. Mempermudah Pembuatan Anggaran

Salah satu tujuan manajemen aset adalah kemampuannya untuk mengoptimalkan penggunaan aset perusahaan. Tujuan manajemen aset ini mempermudah perusahaan dalam menyusun rencana anggaran yang terkait dengan aset, seperti pembelian peralatan produksi, konstruksi bangunan, dan lainnya. Selain itu, manajemen aset juga dapat membantu memperpanjang usia aset dengan mengganti komponen yang diperlukan.

4. Mencegah Pembelian yang Berlebihan

Dengan implementasi tujuan manajemen aset yang baik, perusahaan dapat memantau dan mengontrol aset-asetnya. Hal ini membantu mencegah pembelian berlebihan atau pembelian yang tidak diperlukan. Dengan manajemen aset yang efektif dan efisien, perusahaan dapat menetapkan prioritas pembelian barang yang sesuai dengan kebutuhan dan strategi bisnisnya.

5. Menciptakan Manajemen Risiko

Salah satu tujuan manajemen aset adalah terkait dengan manajemen risiko, di mana tujuannya adalah mengelola ketidakpastian yang terkait dengan ancaman yang dapat merugikan perusahaan. Manajemen risiko, terkait tujuan manajemen aset, menjadi esensial karena membawa kesadaran tentang risiko dan bahaya yang mungkin dihadapi oleh aset perusahaan.

6. Meningkatkan Keamanan Aset

Tujuan manajemen aset adalah untuk mengelola dengan baik aset dan sumber daya perusahaan. Dengan melakukan tujuan manajemen aset ini, keamanan aset dapat ditingkatkan, mengurangi risiko kerusakan atau kehilangan pada aset hingga akhir masa pemanfaatannya.

7. Merupakan Bagian Penting dalam Menyusun Neraca Akuntansi

Terkait tujuan manajemen aset, pada dasarnya manajemen aset juga memainkan peran penting sebagai alat penyusun neraca akuntansi, memberikan kontribusi signifikan terhadap keseimbangan dan pencatatan akuntansi perusahaan jika diperlukan.

Alasan Kenapa Manajemen Aset Itu Penting

Perusahaan memerlukan manajemen aset untuk membuat keputusan yang tepat, dan manfaat dari manajemen aset sangat terasa karena dapat mengoptimalkan hasil keuntungan dari aset secara lebih efisien. Oleh karena itu, praktik manajemen aset menjadi suatu keharusan, memberikan dampak yang signifikan pada kelangsungan bisnis baik dalam konteks perusahaan maupun organisasi.

Ada beberapa alasan kenapa manajemen aset itu penting, yaitu:

1. Optimalisasi Penggunaan Aset

Praktik manajemen aset membantu organisasi dalam mengidentifikasi, memantau, dan mengoptimalkan penggunaan aset mereka. Dengan memaksimalkan pemanfaatan aset, organisasi dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional mereka.

2. Penghematan Biaya

Melalui manajemen aset yang efisien, organisasi dapat menghindari pemborosan sumber daya dan biaya yang tidak perlu. Ini mencakup pemantauan pemeliharaan dan perawatan rutin untuk mencegah aset terlupakan atau mengalami kerusakan berlebihan.

3. Keandalan Operasional

Manajemen aset yang terencana dengan baik membantu memastikan bahwa aset kunci selalu berfungsi dengan optimal. Ini dapat mengurangi risiko kerusakan, gangguan, atau kegagalan aset yang mungkin menghambat operasional organisasi.

4. Pemenuhan Regulasi dan Kepatuhan

Berbagai industri tunduk pada regulasi yang mengharuskan organisasi untuk melacak dan melaporkan penggunaan aset mereka. Melalui manajemen aset yang efektif, organisasi dapat memastikan kepatuhan terhadap semua persyaratan hukum dan regulasi yang berlaku.

5. Peningkatan Kinerja Keuangan

Dengan memahami nilai sebenarnya dari aset dan mengelolanya dengan baik, organisasi dapat meningkatkan kinerja keuangan mereka. Ini mencakup peningkatan nilai aset dalam laporan keuangan dan optimalisasi aliran kas.

6. Perpanjangan Umur Aset

Manajemen aset melibatkan perawatan preventif dan perbaikan yang dilakukan secara tepat waktu. Hal ini membantu memperpanjang umur pakai aset, menghindari penggantian yang mahal, dan meningkatkan hasil investasi.

7. Pemantauan Kinerja

Manajemen aset memungkinkan organisasi untuk terus memantau kinerja aset mereka. Ini membantu mengidentifikasi masalah potensial sebelum mereka menjadi serius dan memungkinkan perbaikan yang lebih cepat.

8. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik

Dengan data yang akurat tentang aset, manajemen dapat membuat keputusan yang lebih baik terkait perencanaan jangka panjang, penggantian aset, atau investasi dalam aset baru.

9. Keamanan dan Keselamatan

Manajemen aset juga berkontribusi pada keamanan dan keselamatan operasional. Ini termasuk memastikan bahwa aset kunci yang digunakan untuk keperluan keselamatan, seperti peralatan medis atau sistem keamanan, selalu berfungsi dengan baik.

10. Pengurangan Risiko

Dengan memahami risiko yang terkait dengan aset dan mengambil tindakan yang sesuai, manajemen aset membantu mengurangi risiko operasional dan finansial yang dapat mempengaruhi organisasi.

Contoh Manajemen Aset

Agar bisa lebih memahami tujuan manajemen dan alasan pentingnya melakukan manajemen aset, tentunya akan lebih baik untuk melihat beberapa contoh manajemen aset di berbagai industri. Berikut adalah beberapa contoh manajemen aset yang bisa semakin membuat kamu mengerti pentingnya melakukan manajemen aset:

  1. Perbankan

Perusahaan perbankan memegang peranan krusial dalam menyimpan dan mengelola uang nasabah. Mereka tidak hanya menyediakan tempat yang aman untuk menyimpan dana, tetapi juga memberikan bunga atas uang yang disimpan oleh nasabah. Dengan memanfaatkan dana tersebut, bank dapat memberikan pinjaman kepada nasabah dengan harapan mendapatkan keuntungan dari bunga pinjaman.

Untuk memastikan kemampuan membayar bunga dan mengembalikan dana nasabah saat diperlukan, bank harus melaksanakan manajemen aset dan liabilitas yang efektif.

  1. Perusahaan Asuransi

Contoh lain penerapan manajemen aset dapat ditemukan di industri asuransi. Umumnya, perusahaan asuransi menawarkan dua jenis perlindungan, yaitu asuransi jiwa dan non-jiwa. Asuransi jiwa bertujuan melindungi risiko yang terkait dengan kehidupan tertanggung, sementara asuransi non-jiwa mencakup perlindungan kendaraan dan properti.

Perusahaan asuransi memperoleh premi dari nasabah sebagai imbalan atas layanan perlindungan. Namun, mereka juga dihadapkan pada kewajiban membayar klaim asuransi ketika risiko yang diasuransikan terjadi. Melalui manajemen aset, perusahaan asuransi dapat memastikan ketersediaan dana yang memadai untuk memenuhi kewajiban pembayaran tersebut.

  1. Benefit Plan

Layanan benefit plan, seperti dana pensiun yang dibiayai melalui pemotongan gaji karyawan, merupakan contoh lain di mana manajemen aset dan liabilitas menjadi krusial. Penyedia layanan harus mengelola dana yang terkumpul dari kontribusi karyawan dan memastikan bahwa strategi manajemen aset dan liabilitas yang efektif diterapkan. Hal ini bertujuan untuk memastikan kemampuan penyedia layanan dalam membayar kewajiban kepada nasabah ketika diperlukan di masa mendatang.

Baca juga: Ada KrediFazz hingga AdaKami, Ini Daftar Aset Pinjol Bernilai Jumbo

Tujuan Manajemen Aset

Siklus Manajemen Aset

Berbicara tentang strategi manajemen aset yang baik, terdapat siklus yang harus ditempuh oleh para pengelola aset. Berikut adalah tahapan dalam siklus manajemen aset:

  1. Perencanaan Kebutuhan Aset

Perencanaan kebutuhan aset menjadi langkah awal dalam siklus manajemen aset. Pada tahap ini, perusahaan atau organisasi merancang perencanaan aset untuk jangka pendek dan jangka panjang. Tujuannya adalah untuk meminimalkan potensi kerugian dan, sekaligus, meningkatkan profitabilitas perusahaan.

  1. Pengadaan Aset

Langkah selanjutnya dalam siklus manajemen aset adalah pengadaan aset. Proses ini melibatkan pembelian barang atau jasa yang diperlukan oleh perusahaan atau organisasi. Pengadaan dapat dilakukan melalui pihak ketiga atau secara internal oleh perusahaan.

  1. Inventarisasi

Dalam tahap inventarisasi, perusahaan akan melibatkan serangkaian kegiatan terkait dengan peninjauan dan pemantauan inventaris, termasuk pencatatan serta pengecekan kualitas dan jumlah aset. Penting juga untuk memeriksa kondisi aset secara fisik dan non-fisik, serta memastikan kepatuhan secara yuridis dan legalitas. Pemberian kode khusus pada aset seringkali dilakukan untuk mempermudah proses pengelolaan.

  1. Legal Audit

Tahap legal audit melibatkan pemeriksaan menyeluruh terhadap aspek hukum. Audit ini mencakup evaluasi status kepemilikan, prosedur pengadaan, sistem dan alur pengalihan, serta identifikasi solusi untuk mengatasi masalah hukum yang mungkin timbul terkait aset tersebut.

  1. Pengoperasian dan Pemeliharaan Aset

Tahapan berikutnya dalam siklus manajemen aset adalah pengoperasian dan pemeliharaan aset. Aset akan digunakan sesuai dengan tujuan fungsionalnya dan dilakukan pemeliharaan untuk memastikan agar aset tetap beroperasi dalam jangka panjang.

Selain itu, kegiatan ini melibatkan pemantauan operasional aset untuk memastikan kinerja optimalnya.

  1. Penilaian Aset

Penilaian aset merupakan tahap dalam siklus manajemen aset yang bertujuan untuk menetapkan nilai aset. Proses ini diperlukan untuk mendapatkan gambaran rinci tentang nilai kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan. Selain itu, penilaian aset juga membantu dalam memeriksa sejarah aset yang mungkin telah dialihkan atau dihapuskan.

  1. Penghapusan Aset

Penghapusan aset terjadi ketika suatu jenis investasi aset dinilai tidak memberikan keuntungan yang memadai bagi perusahaan. Proses penghapusan aset dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni pengalihan dan pemusnahan aset.

  1. Pembaharuan Aset

Tahap terakhir dalam siklus manajemen aset adalah pembaharuan aset. Ini melibatkan tindakan memperbarui atau memperbaiki aset yang telah mencapai masa produktivitas rendah dalam periode waktu tertentu. Upaya ini dapat mencakup penggantian suku cadang atau komponen lain, memastikan bahwa aset dapat terus digunakan hingga mencapai akhir masa pakainya.

Tips Melakukan Manajemen Aset

Manajemen aset yang efektif memerlukan perencanaan, disiplin, dan pemahaman yang mendalam tentang aset yang dikelola. Berikut adalah beberapa tips untuk menjalankan manajemen aset yang baik:

  1. Identifikasi Semua Aset

Langkah pertama adalah mengidentifikasi semua aset yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi. Lakukan pencatatan rinci terkait jenis, lokasi, nilai, umur, dan kondisi fisik dari setiap aset.

  1. Tetapkan Prioritas

Tentukan prioritas dalam pengelolaan aset. Fokuskan perhatian pada aset-aset yang memiliki peran krusial dalam operasional perusahaan atau organisasi.

  1. Buat Perencanaan Aset yang Baik

Susun rencana aset yang mencakup tujuan jangka panjang dan strategi untuk mencapainya. Pertimbangkan faktor-faktor seperti anggaran, jadwal pemeliharaan, dan pemantauan kinerja dalam perencanaan tersebut.

  1. Pantau Kinerja Aset

Lakukan pemantauan aktif terhadap kinerja aset perusahaan, termasuk pemantauan kondisi fisik, efisiensi penggunaan, dan pengembalian dari berbagai jenis instrumen investasi. Pemantauan yang cermat dapat membantu perusahaan mengidentifikasi masalah lebih awal dan mengambil tindakan perbaikan yang sesuai waktu.

  1. Merencanakan Pemeliharaan

Atur jadwal pemeliharaan secara teratur dan tepat waktu. Pemeliharaan yang terjadwal dengan baik dapat memperpanjang umur aset, mengurangi risiko kerusakan, dan meminimalkan waktu tidak produktif.

  1. Lakukan Manajemen Risiko

Identifikasi dan nilai risiko yang terkait dengan aset. Selanjutnya, susun strategi pengendalian risiko dan rencana darurat untuk mengatasi masalah yang tidak terduga.

  1. Lakukan Penggantian dan Penghapusan Aset

Tentukan kriteria untuk penggantian atau penghapusan aset. Ketika aset mencapai akhir umur pakai atau tidak lagi efisien, langkah penggantian atau penghapusan harus diambil sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

  1. Gunakan Teknologi dan Perangkat Lunak Manajemen Aset

Pertimbangkan penggunaan perangkat lunak atau sistem manajemen aset yang dapat membantu perusahaan untuk melacak, mengelola, dan menganalisis informasi aset secara lebih efisien.

  1. Pentingnya Pembelajaran Berkelanjutan

Selalu berupaya untuk memahami perkembangan terbaru dalam manajemen aset, termasuk teknologi baru dan praktik terbaik. Belajar dari pengalaman serta melakukan evaluasi secara berkala terhadap rencana manajemen aset.

  1. Pahami Pentingnya Tim Kerja

Dalam kasus organisasi yang besar, pastikan bahwa perusahaan memiliki tim yang kompeten dan terlatih dalam manajemen aset. Keterlibatan tim yang berkualitas dapat berkontribusi pada pemantauan, perencanaan, dan pelaksanaan manajemen aset yang sukses.

  1. Sadari Kepatuhan Hukum dan Standar

Pastikan perusahaan memahami serta mematuhi semua peraturan, standar, dan regulasi yang berlaku terkait dengan aset.

Tujuan Manajemen Aset

  1. Evaluasi dan Koreksi

Lakukan evaluasi berkala terhadap kinerja manajemen aset. Jika terdapat masalah atau peluang perbaikan, rencanakan tindakan koreksi yang sesuai.

Demikianlah ulasan terkait tujuan manajemen aset yang penting untuk diketahui. Semoga informasi ini bermanfaat.

Baca juga: Cara Investasi Aset Kripto, Pemula Masuk Nih!

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU