26.3 C
Jakarta
Jumat, 26 April, 2024

Ukraina Kini Semakin Matang Menyambut Kripto Aset

DuniaFintech.com – Ukraina, sebuah negara kecil yang berada di Eropa Timur sekarang tengah berjuang untuk mengadopsi kripto aset. Negara yang relatif tidak stabil dengan populasi penduduk yang modern menjadi salah satu alasan mengapa Ukraina dianggap sebagai lahan subur untuk kripto aset.

Saat ini, pemerintah setempat dikabarkan sedang bekerja sama dengan pengusaha kripto aset untuk memutuskan bagaimana masa depan kripto nantinya. Gleb Naumenko, pengembang Bitcoin terkemuka dari Ukraina yang baru-baru ini menerima hibah $ 100.000 dari BitMEX, menyatakan,

“Situasi politik kita agak tidak stabil, dan negara kami sangat paham teknologi, jadi kombinasi ini menciptakan ruang yang baik bagi mereka yang ingin melarikan diri dari fiat ke kripto aset.”

Sejak zaman Soviet, Ukraina telah menjadi hotspot untuk sains dan teknik. Ketika orang melihat mata uang nasional kehilangan nilai, menurut Naumenko, negaranya justru tertarik untuk mengeksplorasi opsi teknologi yang dapat ditawarkan.

Ukraina adalah tempat kelahiran tim yang mendirikan startup kripto seperti Bitfury, Hacken, dan Propy, belum lagi sejumlah pengembang kripto. Sementara banyak dari pengembang ini sekarang berbasis di luar negeri, negara itu masih merupakan yurisdiksi kompetitif untuk startup kripto, Alex Bornyakov, wakil menteri untuk transformasi digital Ukraina masih memercayai itu.

Baca Juga:

Persiapan Pembentukan Kerangka Kerja

Pada akhir April, negara tersebut mulai memantau transaksi kripto untuk semua aktivitas yang mencurigakan. Pemerintah juga telah meminta keuntungan yang didapatkan dari sektor kripto aset untuk keperluan pajak agar dilaporkan.

Negara terluas di Eropa ini, sekarang berada di tengah-tengah usaha pengesahan undang-undang yang akan mengatur kripto sebagai jenis properti dan menggambarkan prosedur yang sah untuk bisnis kripto di negara itu. Regulasi ini masih menunggu sidang yang belum dijalankan oleh parlemen.

Ukraina telah menjadi lokasi konflik yang panas sejak 2014, ketika Rusia mencaplok semenanjung Crimea dan mengisi bagian timur negara itu dengan persenjataan dan pasukan tak dikenal. Ukraina berupaya keras untuk menjadi bagian dari Barat sementara mereka sangat bergantung pada bantuan keuangan dari AS dan Uni Eropa.

(DuniaFintech/ Dita Safitri)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE