JAKARTA, duniafintech.com – Kementerian Perdagangan menyampaikan untuk membantu para pelaku UMKM dengan memberikan akses untuk kuasai pasar dalam negeri dan memperluas pasar ekspor.
“Indonesia akan lebih maju jika UKMnya maju. Kementerian Perdagangan akan terus menyusun strategi demi memajukan UKM. Menurut saya, dunia tidak gelap seperti yang sedang diberitakan. Tergantung bagaimana kita memandangnya. Untuk itu, saya meminta pelaku UKM tetap optimistis, rasional, dan pandai mengambil peluang,” kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Masih terkait UMKM kuasai pasar ekspor, Zulkifli menjelaskan pihaknya telah memiliki perwakilan perdagangan lebih dari 30 negara yang dapat membantu pelaku UMKM memasarkan produknya ke luar negeri.
Menurutnya kerjasama dan kolaborasi antara perwakilan perdagangan dengan pelaku UKM menjadi kunci penting bagi kemajuan UMKM untuk kuasai pasar ekspor.
Dia menambahkan pihaknya juga mendorong pelaku UMKM untuk melek teknologi dan bergabung dalam ekosistem digital untuk memanfaatkan peluan meningkatkan omzet, dan kuasai pasar ekspor.
Baca juga: Kolaborasi UMKM dengan Lokapasar dan Ritel Modern untuk Go Digital
UMKM Melek Teknologi dan Kuasai Pasar Ekspor
Bank Indonesia mencatat transaksi daring melalui niaga elektronik mencapai Rp401 triliun selama 2021. Nilai tersebut meningkat 58 persen dari tahun sebelumnya.
Bahkan, Kementerian Perdagangan juga mencatat pola belanja masyarakat di era perkembangan niaga elektronik mengalami perubahan dikarenakan pandemi Covid-19. Walaupun 93,3 persen para pelaku UMKM, termasuk pedagang pasar mengalami penurunan omzet selama pandemi Covid-19, terjadi peningkatan pemanfaatan niaga elektronik.
Hal ini dapat terlihat dari beberapa indikator peningkatan niaga elektronik.
Pertama, konsumen yang berbelanja hanya secara daring meningkat menjadi 25,5 persen pada awal 2021 (data per Oktober 2021) dari sebesar 11 persen sebelum pandemi Covid-19.
Kedua, 86,5 persen konsumen memilih loka pasar sebagai tempat belanja daring.
Ketiga, 23 persen UMKM telah terhubung dengan platform niaga-el. Potensi pengguna niaga-el di Indonesia mencapai 88,1 persen (184 juta orang) dari total jumlah pengguna internet di Indonesia sebesar 210 juta orang.
“Potensi pasar yang sangat besar tersebut perlu dimanfaatkan pedagang pasar rakyat dengan ikut mengadaptasi pola transaksi secara digital. Dengan ย demikian, diharapkan pedagang dapat meningkatkan omzetnya melalui transaksi secara daring,” kata Zulkifli.
Baca juga: GoTo dan Digitalisasi UMKM, Target Kemendag 250.000 UMKM
Zulkifli mengungkapkan pihaknya menargetkan 250 ribu UMKM terdigitalisasi melalui platform niaga elektronik. Untuk itu, Kementerian Perdagangan memperkuat kolaborasi dengan GoTo (Gojek dan Tokopedia). Adapun hingga Oktober 2022 ini, sekitar 18 juta UMKM telah bergabung dalam ekosistem Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). Dengan digitalisasi UMKM, terutama pedagang pasar rakyat, jumlah UMKM terdigitalisasi diharapkan terus meningkat.
Selain seputar UMKM kuasai pasar ekspor, akses bebas hambatan atau toll way juga disiapkan Kementerian Perdagangan. Zulkifli mencotohkan, perjanjian perdagangan seperti Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) juga mempermudah UKM mengakses masuk negara ASEAN.
Baca juga:ย Menteri Erick: HIPMI Kolaborasi dengan UMKM Dorong Indonesia jadi Ekonomi Terbesar Dunia
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com