JAKARTA, duniafintech.com โ Langkah terbaru dilakukan oleh Indonesia Financial Group (IFG) dengan menggandeng PT Bank Tabungan Negara (BTN) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dalam rangka membangun iklim bisnis asuransi kredit yang sehat dan berkelanjutan, baik di industri perbankan maupun industri asuransi dan penjaminan. Hal ini diketahui menjadi langkah IFG dalam rangka penguatan keuangan anak perusahaan.
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada Kamis (18/11), yang disaksikan langsung oleh Direktur Utama IFG Robertus Billitea, Direktur Bisnis IFG Pantro Pander Silitonga, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo, dan Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, menandai terjadinya kerja sama ini.
Diketahui, BTN menandatangani MoU ini bersama 4 entitas anak perusahaan IFG, di antaranya PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), dan PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life). Di sisi lain, BNI bekerja sama dengan 3 entitas anak perusahaan IFG, yakni Askrindo, Jasindo, dan Jamkrindo.
Komitmen bersama ini, menurut Direktur Utama IFG, Robertus Billitea, sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia, punya visi untuk menciptakan layanan asuransi kredit yang lebih sehat dan saling menguntungkan. Inisiatif ini pun disebut sebagai bagian dari pembenahan tata kelola dan manajemen risiko anak perusahaan IFG.
“Komitmen bersama antara IFG dengan BTN dan BNI ini bertujuan untuk meningkatkan produk dan layanan asuransi kredit yang lebih sehat, kompetitif, dan menguntungkan sehingga dapat menciptakan iklim bisnis yang lebih sehat dan sustainable, baik dari sisi perusahaan asuransi, penjaminan, dan perbankan,” ucapnya.
Sementara itu, disampaikan Direktur Bisnis IFG, Pantro Pander Silitonga, inisiatif bersama dua bank pelat merah ini merupakan langkah awal pihaknya dalam usaha menghadirkan produk dan layanan asuransi kredit dengan pembenahan business model, terms and conditions, serta premi asuransi yang disesuaikan dengan asas prinsip kehati-hatian dan disiplin pricing yang disesuaikan dengan risk profile objek tertanggung. IFG pun, sambungnya, bakal terus mendorong anak perusahaan dalam merealisasikan peningkatan praktik terbaik dalam pengelolaan risiko di sektor asuransi, utamanya asuransi kredit.
“Inovasi bagi perbaikan di industri asuransi, khususnya asuransi kredit ini, merupakan langkah strategis dari peran IFG sebagai holding yang mengawasi jalannya proses penyehatan asuransi kredit. Adapun tujuan utama yang ingin kami capai adalah industri asuransi yang lebih sehat, khususnya bagi para anggota holding,” paparnya.
Kerja sama yang terjalin ini disambut baik oleh Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo. Dalam pandangannya, baik konsolidasi antar-anak perusahaan IFG, transformasi tata kelola, dan operasional ekosistem asuransi nasional, mesti terus ditingkatkan.
“Kerja sama ini dilakukan atas dasar semangat sinergi yang sehat untuk memperkuat industri keuangan nasional sehingga ke depannya bisa melahirkan lebih banyak lagi bentuk kerja sama serupa yang bisa dikembangkan dengan perbankan lainnya,” sebutnya.
Robertus menambahkan, pihaknya belum akan berhenti melanjutkan kolaborasi dengan mitra perbankan lain sebagai upaya penguatan industri asuransi nasional.
“Juga, IFG masih akan terus menjalankan amanahnya untuk membentuk ekosistem asuransi BUMN yang sehat dan memiliki daya saing yang kuat, memberikan perlindungan bagi para pemegang polis, dan mendorong perekonomian nasional,” tuturnya.
Adapun MoU antara IFG dengan BTN ini ditandatangani oleh Direktur Teknis Askrindo Vincentius Wilianto, Direktur Bisnis Penjaminan Jamkrindo Suwarsito, Direktur Pengembangan Bisnis Jasindo Diwe Novara, Direktur Operasional dan TI IFG Life Yusman Dedy Kusuma, serta Direktur Consumer and Commercial Lending BTN Hirwandi Gafar. Di sisi lain, MoU antara IFG dengan BNI ditandatangani oleh Direktur Teknis Askrindo Vincentius Wilianto, Direktur Pengembangan Bisnis Jasindo Diwe Novara, Direktur Bisnis Penjaminan Jamkrindo Suwarsito, dan Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies.
Penulis:Kontributor
Editor: Anju Mahendra