duniafintech.com – Presiden Tiongkok, Xi Jinping beberapa waktu yang lalu menyatakan memberi dukungan terhadap penerapan teknologi blockchain. Pernyataan tersebut mendapat respon beberapa jam setelahnya. Nilai mata uang Bitcoin pun melesat dari USD7,5000 menjadi USD10,500.
Genesis Capital, anak perusahaan firma investasi kripto Digital Currency Group (DCG) mengklaim, permintaan pinjaman terhadap stablecoins meningkat hingga 38% di kuartal ketiga 2019.
Permintaan yang meningkat kepada stablecoins menghadirkan sentimen positif di sektor kripto, juga dibarengi fakta bahwa nilai Bitcoin meningkat 2 kali di setiap tahunnya. Stablecoins yang dirancang sebagai penyeimbang fluktuasi mata uang digital, telah menerima permintaan yang cukup banyak untuk dijadikan komoditas yang setara dengan Dolar AS.
Baca juga:
- Beri Pengalaman Transaksi Digital yang Aman Melalui Pesta DANA 11.11
- BlockBali Blockchain Conference 2019 Segera Hadir untuk Eksplorasi Peluang Blockchain di Indonesia
- Koinworks dapat Suntikan Dana Segar Senilai US$18,5 Juta
- OJK Mengajak Investor Memanfaatkan Peluang di Tengah Dinamika Ekonomi Global
- Fintech Syariah Ethis, Kantongi Izin Ke-3 di Indonesia sebagai Platform P2P Syariah
Xi Jinping Lirik Blockchain
Diketahui sebelumnya, Xi Jinping berniat untuk meningkatkan investasi dalam teknologi blockchain setelah mengadakan sesi studi pekan lalu tentang pengembangan industri.
Di akhir tahun 2019, pengembangan proyek kripto berbasis Blockchain di Cina terus menemui titik terang. Sentimen-sentimen positif sebelumnya memang telah muncul dari berbagai instansi Cina sepertiย Hangzhou Internet Courtย yang menetapkan Bitcoin sebagai sebuah komoditas.
โKita harus menggunakan blockchain sebagai terobosan penting bagi inovasi-inovasi teknologi inti berikutnya, memperjelas arah utama, meningkatkan investasi, fokus pada sejumlah teknologi utama, dan mempercepat pengembangan blockchain dan inovasi industriโ, tambah Presiden Xi JinPing.
Adapun Bank Sentral Cina dikabarkan sedang bersiap untuk meluncurkan mata uang digitalnya sendiri. Awalnya, industri perbankan ini telah membentuk tim khusus sejak tahun 2014 yang bertujuan untuk mengeksplorasi keunggulan mata uang virtual.