JAKARTA, duniafintech.com – Harga bitcoin (BTC) per tanggal 7 Oktober 2021 lalu telah mencapai angka sebesar Rp782 juta. Namun, apakah kamu tahu bahwa harga BTC dulunya bahkan tidak lebih dari Rp14 ribu. Bagaimanapun pasti ada berbagai peristiwa telah mempengaruhi perkembangan harga Bitcoin dari tahun ke tahun. Penasaran, bukan? Simak artikel berikut ini untuk mengetahui sejarah harga kripto tersebut hingga saat ini.
Harga Bitcoin pada Tahun 2009, Awal Mula Bitcoin
Chetan Chawla, selaku Asisten Profesor di North College Naperville yang mempelajari tentang cryptocurrency (mata uang digital) dan blockchain, mengemukakan pendapat bahwa sebenarnya konsep Bitcoin pertama kali diperkenalkan oleh Satoshi Nakamoto pada 31 Oktober 2008.
Melalui pesan miliknya yang berjudul “Bitcoin P2P E-cash Paper”, menjelaskan bahwa Bitcoin adalah salah satu mata uang digital terdesentralisasi yang tidak memerlukan administrator tunggal.
Meski digagas setahun sebelumnya, yakni Bitcoin pertama kali diluncurkan secara resmi ke publik pada awal tahun 2009. Harga kripto tersebut saat pertama kali diperkenalkan oleh Satoshi adalah $0 karena masih belum ada yang tertarik untuk memperjualbelikannya.
Harga Bitcoin Tahun 2010-2012
Pada tahun 2010 lalu, banyak investor yang mulai memperdagangkan Bitcoin dengan harga di bawah satu sen. Sejak saat itulah Bitcoin mengalami pergerakan harga yang cukup fluktuatif. Perkembangan harga token tersebut dari tahun ke tahun mencapai tonggak baru pada April 2011 lalu, ketika harganya mencapai $1.
Sepanjang tahun 2011, saat itu Bitcoin mencatatkan pertumbuhan nilai yang sangat baik. Pada bulan Juni di tahun yang sama, nilai Bitcoin melonjak naik sebanyak 3.200% dibandingkan tiga bulan sebelumnya dan dengan melonjaknya nilai tersebut mengantarkannya pada puncak harga sebesar $32.
Namun, sayangnya peningkatan harga tersebut tidak berlangsung lama. Setelah dua bulan bitcoin menunjukkan tren kenaikan secara signifikan, harganya pun lama-kelamaan anjlok di pasaran dan mencapai level terendah pada November 2011 di angka $2.
Setahun setelahnya, pergerakan harga aset tersebut berjalan cukup lambat. Pada kisaran bulan Mei hingga Agustus 2012 lalu, Bitcoin mulai menunjukkan peningkatan harga mulai dari $4,8 menjadi sebesar $13,20.
Tahun 2013-2016, Mengalami Dua Kali Bubble Prices
Di tahun 2013 silam, Bitcoin mengalami dua kali bubble prices – lonjakan tersebut mengakibatkan peningkatan harga yang disertai dengan penurunan harga di mana keduanya terjadi dalam waktu singkat. Gelembung harga pertama terjadi pada bulan April 2013, di mana harganya dulu hanya sebesar $220 di awal April, akan tetapi harganya mulai anjlok hingga $70 hanya dalam kurun waktu dua pekan setelahnya.
Reli gelembung kedua ini terjadi menjelang akhir tahun. Pada awal Desember 2013, Bitcoin mulai meningkat tajam dan menyentuh angka sebesar $1.156. Namun tiga hari setelahnya, harganya jadi turun drastis sekitar $760. Sejak saat itu, Bitcoin terus mengalami penurunan dan menyentuh level terendahnya di angka $315 pada awal tahun 2015.
Harga Bitcoin 2017-2019, Lonjakan Harga yang Cukup Signifikan
Setelah bitcoin melewati reli panjang penurunan harga, pada bulan Desember 2017 lalu bitcoin melonjak ke angka $20.089. Namun, Profesor Keuangan Universitas Texas, yakni John Griffin mengungkapkan kepada CNBC bahwa kenaikan harga tersebut disebabkan karena manipulasi harga melalui perdagangan volume besar.
Bersama Asisten Profesor Negara Bagian Ohio, yakni Amin Shams yang memeriksa jutaan transaksi pada bursa cryptocurrency Bitfinex. Dalam makalah setebal kurang lebih 66 halaman yang menuliskan bagaimana Bitcoin dapat kembali stabil berkat manipulasi harga cryptocurrency.
Lonjakan harga Bitcoin di tahun 2017 membuatnya menjadi salah satu aset crypto yang paling disoroti oleh masyarakat luas. Pemerintah dan ekonom saat itu mulai banyak mengembangkan mata uang digital lain untuk dapat bersaing dengan Bitcoin. Namun, sangat disayangkan di tahun 2018 dan 2019 Bitcoin kembali mengalami reli penurunan harga.
ATH Bitcoin Pada Tahun 2020-2021
Ketika sudah banyak sektor ekonomi dan bisnis lesu akibat pandemi, berbeda dengan industri crypto yang justru kembali aktif, termasuk Bitcoin. Meskipun sempat melewati pemeriksaan pasokan pada bulan Maret 2020 lalu, pasar crypto mengalami rebound besar setelahnya akibat dibanjiri oleh investor dan trader.
Terdapat berbagai faktor seperti adopsi Bitcoin oleh perusahaan raksasa dunia hingga legalisasi Bitcoin di berbagai negara telah berdampak pada perkembangan harga aset kripto tersebut dari tahun ke tahun. Hingga kini, harganya pun konsisten naik dan semakin menarik minat publik.
Perkembangan Bitcoin dari tahun ke tahun dapat dikatakan semakin membaik. Pada periode Desember 2020 hingga Januari 2021, peningkatan harganya telah mencapai persentase sebesar 224%. Per Maret 2021 lalu, Bitcoin mencapai harga tertinggi baru, yakni kurang lebih sekitar $60.000. Puncaknya, pada bulan April 2021 Bitcoin mencapai level harga tertinggi (All-Time-High) di angka $64,804 atau setara dengan Rp939.993.000.
Cukup menarik, bukan? Itulah tadi informasi mengenai perkembangan harga aset bitcoin dari tahun ke tahun. Untuk kamu yang tertarik untuk melakukan investasi atau trading Bitcoin, kamu bisa mengunduh aplikasi trading atau aplikasi investasi yang sudah terdaftar resmi di BAPPEBTI.
Penulis: Kontributor
Editor: Anju Mahendra