JAKARTA, duniafintech.com – Aplikasi pinjaman uang online terbaik, mencari yang terbaik dari aplikasi pinjaman uang online adalah solusi instan bagi mereka yang membutuhkan dana cepat atau segera. Hal itu karena kemudahan yang ditawarkan oleh Peer to Peer (P2P) Lending ketimbang persyaratan meminjam uang di bank konvensional lainnya.
Cukup dengan KTP, saat ini siapa saja sudah hampir dipastikan dapat memperoleh mendapatkan pinjaman dana mulai dari Rp100 ribu sampai Rp10 juta atau bahkan lebih.
Untuk diketahui, ada sejumlah keunggulan pinjaman uang melalui fintech dibandingkan dengan bank, antara lain, kemudahan syarat pinjaman uang online tanpa jaminan dan langsung cair hanya dalam hitungan menit atau jam.
Namun, dengan maraknya perusahaan (P2P) Lending ilegal, orang-orang harus mulai berhati-hati ketika mencari tempat meminjam uang ataupun aplikasi peminjaman uang online terbaik. Agar aman dalam menemukan aplikasi pinjam uang online cepat cair yang terpercaya, simak beberapa tips di bawah ini.
Baca juga: Daftar Terbaru Aplikasi Investasi Terpercaya 2022
Aplikasi Pinjaman Uang Online Terbaik
15 Tips Cara Memilih Aplikasi Peminjaman Uang Terbaik
1. Pilih Perusahaan P2P yang Terdaftar di OJK
Hal ini penting dilakukan dalam rangka melindungi calon peminjam dari efek negatif pinjaman ilegal. Adapun pinjaman online yang legal diketahui wajib untuk mengikuti aturan dan regulasi dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) demi melindungi konsumen.
Caranya bisa dengan masuk ke situs OJK dan melihat daftar pinjaman online resmi yang diawasi OJK. Di samping itu, juga bisa dengan melihat daftar pinjaman online resmi di website AFPI yang menaungi semua perusahaan P2P terdaftar di OJK.
2. Pahami Jenis Pinjaman Online Pribadi
Bukan cuma menawarkan kemudahan dengan hanya bermodalkan KTP, pinjaman online langsung cair juga memiliki banyak jenis varian produk, antara lain:
*Â Pinjaman dengan tenor harian: mulai dari 10 hari sampai dengan 30 hari. Nasabah harus membayar pokok dan pinjaman sekaligus saat jatuh tempo
*Â Pinjaman dengan cicilan: cicilan yang ditawarkan fintech biasanya jangka pendek, di bawah 1 tahun. Nasabah bisa memilih cicilan mingguan, contohnya pembayaran setiap dua minggu
*Â Pinjaman kepada merchant atau online yang berjualan di platform e-commerce: Biasanya perbankan tidak memberikan pinjaman ke usaha yang tidak memiliki wujud fisik, sementara fintech melakukan terobosan dengan berani kredit ke toko online.
*Â Pinjaman untuk melanjutkan pendidikan: Cocok buat kamu yang ingin mencicil biaya perkuliahan dan biaya kursus sampai 100% dari yang dibutuhkan. Biasanya tanpa uang muka, dan bunga mulai dari 1% flat per bulan.
Adapun setelah menemukan jenis pinjaman uang online tanpa jaminan, langkah berikutnya adalah memenuhi syarat dan ketentuan dari setiap produk pinjaman tersebut.
3. Mengetahui Biaya Pinjaman
Kendati pinjaman online langsung cair dengan KTP memang menggoda, sebaiknya ketahui terlebih dahulu biaya yang harus dibayar ketika pinjaman jatuh tempo dan pokok pinjamannya. Hal itu karena tidak hanya membebankan biaya bunga, fintech pun diketahui membebankan biaya lainnya, yang meliputi:
*Â Biaya saat mengajukan pinjaman: mencakup biaya timbul di muka (upfront fee)/biaya admin, bunga, biaya asuransi atau pertanggungan lain, serta provisi. Kamu harus mengecek biaya ini dan biasanya dijelaskan dalam FAQ pinjam meminjam.
*Â Biaya bila peminjam melakukan pelunasan dipercepat (early repayment): Tidak semua Fintech membebankan biaya ini, tetapi ada juga yang meminta nasabah membayar fee bila melunasi lebih cepat dari jatuh tempo yang seharusnya.
*Â Biaya keterlambatan dan biaya penagihan pihak ketiga: Kamu harus membayar denda keterlambatan yang jenisnya bisa bermacam-macam saat menunggak pembayaran.
4. Pahami Perhitungan Bunga Pinjaman Online Pribadi
Pada umumnya, pinjaman online akan menawarkan tenor harian dan juga bulanan, bergantung fleksibilitasnya. Kamu dapat mengajukan pinjaman selama 10 hari atau juga 30 hari. Jika menggunakan masa pinjaman harian, perhatikan dua cara perhitungan bunga berikut ini:
*Â Bunga flat dengan kewajiban: dihitung berdasarkan pokok pinjaman. Misalnya, pinjaman Rp1 juta selama 30 hari dengan bunga per hari 0,5% maka bunga adalah (0,5% x 30 = 15%) x Rp1 juta menjadi Rp150 ribu.
*Â Bunga Berbunga (compounding) dengan kewajiban: dihitung berdasarkan pokok pinjaman dan bunga pinjaman. Contohnya pinjaman Rp1 juta selama 30 hari dengan bunga per hari 0,5%, maka kewajiban bunga compounding (0,5%2 x 30 x 1 juta) menjadi Rp161 ribu.
5. Punya Layanan Konsumen
Di antara faktor yang membedakan perusahaan abal-abal dengan perusahaan yang kredibel, yakni tersedianya customer service untuk melayani konsumen. Tujuannya adalah untuk melayani dan menampung keluh kesah konsumen guna meningkatkan kualitas pelayanan.
Karena itu, pilihlah aplikasi pinjam uang online yang memiliki layanan konsumen jelas dan mudah dihubungi, mulai dari nomor telepon, email, dan alamat kantornya.
6. Keamanan Website dan Aplikasinya Terjamin
Pada dasarnya, perusahaan Peer to Peer (P2P) Lending tentu memiliki situs dan aplikasi dengan sistem keamanan berlapis, termasuk lolos audit dan sertifikasi ISO teknologi informasi.
Tujuannya adalah untuk melindungi data konsumen beserta menjaga privasinya agar tidak tersebar ke pihak luar. Karena itu, lihatlah keamanan situs dari logo gembok atau tergembok di kiri atas. Tanda itu menjadi bukti bahwa keamanan situs terjamin sehingga aplikasi pinjam uang online itu terpercaya.
7. Pinjam Sesuai Kemampuan
Meskipun menggunakan aplikasi peminjaman uang online terpercaya sekalipun, kamu tetap harus menghitung besaran bunga cicilan perhari atau perbulan, dengan tujuan untuk mengukur kesanggupan dalam melunasinya.
Ha itu bertujuan agar kamu dapat membayar tepat waktu dan tidak harus membayar denda keterlambatan. Di samping itu, kamu pun bakal terhindar dari tindakan gali lubang tutup lubang dengan mengambil pinjaman lagi untuk menutup pinjaman yang lama.
Dalam hal ini, jangan tergoda dengan rayuan pinjam uang 20 juta tanpa jaminan yang boleh jadi akan membuatmu terjebak pada bunga utang apabila pelunasannya berlarut-larut.
8. Pahami Kontrak Pinjaman
Meneliti kontrak perjanjian yang ditawarkan penting untuk dilakukan. Pasalnya, jika ada hal yang belum jelas, kamu bisa menanyakannya kepada customer service. Kontrak sendiri menjadi dasar hukum pinjam meminjam sebab segala hak dan kewajiban pihak yang terlibat diatur dalam kontrak.
Di samping itu, kontrak pinjaman dapat bervariasi, mulai dari yang simpel, seperti pinjaman dana tunai jangka waktu pendek, hingga yang cukup rumit terkait usaha, misalnya jika ada jaminan atau agunan atas pengajuan pinjaman.
Meski pinjaman online bisa langsung cair dalam hitungan menit, pastikan terlebih dahulu bahwa isi kontraknya masuk akal dan dapat dipatuhi selama membayar pinjaman dana.
9. Transparansi Biaya
Pinjaman uang pribadi melalui aplikasi atau website membutuhkan kejelasan dalam proses, persyaratan, dan biaya sebab ia bersifat online. Transparansi ini penting untuk mengetahui besaran bunga, jangka waktu pinjaman, dan biaya-biaya terkait.
Calon nasabah mestinya sudah bisa melihat semua informasi itu dengan mudah dan transparan di halaman awal website atau aplikasi. Aplikasi pinjaman uang online terpercaya tentu sangat transparan sehingga calon peminjam dapat melihat rinci persyaratan, bunga, waktu jatuh tempo, dan biaya-biayanya di halaman situs.
10. Pelajari Kemudahan Persyaratan yang Ditawarkan
Ada banyak pinjaman uang online yang menawarkan kemudahan syarat dan tanpa jaminan belakangan ini. Hal itu pun menjadi daya tarik tersendiri dari pinjaman online ketimbang pinjaman konvensional semisal di bank.
Biasanya, persyaratan yang diajukan pinjaman online hanya meminta KTP dan foto sebagai persyaratan dokumen dan hal itu hampir bisa dipenuhi oleh semua orang.
Namun, memang juga ada tempat pinjaman online langsung cair yang mewajibkan dokumen cukup banyak, misalnya Kartu Keluarga, rekening listrik, dan lain-lain. Karena itu, tidak semua pinjaman online dapat langsung cair tanpa jaminan dan syarat.
11. Kecepatan Pencairan
Salah satu keunggulan dari pinjaman online adalah kecepatan pencairannya. Bahkan, mereka pun mengklaim lebih cepat dari bank. Namun, dalam kenyataannya, kecepatan pencairan dana setiap aplikasi pinjam uang online ini memang berbeda-beda.
Karena itu, peminjam harus tahu terlebih dahulu seberapa tepat klaim janji kecepatan ini dan kapan persetujuan pinjaman dan dana masuk ke rekening. Hal ini patut diperjelas sebab tidak semua pinjaman online menerapkan definisi yang sama.
12. Pertimbangkan Fleksibilitas Pengajuan
Fleksibilitas berupa besaran jumlah pinjaman maupun jangka waktu pinjaman hanya dimiliki oleh aplikasi peminjaman uang online terbaik. Adapun jumlah dana yang dapat dipinjam bisa mulai dari Rp500 ribu sampai Rp10 juta atau lebih dengan tenor pinjaman mulai dari 1 bulan sampai tiga tahun.
Meski begitu, ada pula tempat pinjaman online yang hanya menyediakan dana maksimal Rp2 juta dan waktu pinjaman maksimal 1 bulan. Dalam hal ini, kamu harus mengetahui apakah pelunasan pinjaman sebelum jangka waktu dikenakan denda atau tidak sebab ada beberapa fintech yang mengenakan denda kepada peminjam bila melunasi pinjaman sebelum jatuh tempo.
13. Pertimbangkan Area Jangkauan
Untuk diketahui, setiap aplikasi peminjaman uang online terpercaya punya daerah operasinya masing-masing. Beberapa tempat pinjaman online langsung cair dan tanpa ribet juga sudah mengembangkan sayapnya keluar Jakarta dan hal ini bisa jadi pertimbangan tersendiri, khususnya bagi orang yang tinggal di luar Jakarta.
14. Pahami Data Ponsel Diambil
Tentu saja pinjaman uang online akan membutuhkan data yang cukup untuk melakukan evaluasi pengajuan kredit. Aplikasi pinjam uang online akan memanfaatkan data dari ponsel nasabah untuk menghitung credit scoring untuk menentukan layak tidaknya seseorang mendapatkan kredit.
Keberadaan algoritma canggih itu membuat perusahaan Fintech mampu memberikan kredit cepat, tanpa jaminan, dan langsung cair dalam 5 menit. Namun, sebelum mengambil data nasabah melalui smartphone, perusahaan fintech tentu harus meminta izin kepada calon nasabah. Karena itu, nasabah harus memahami mengenai penarikan data ponsel ini saat proses pengajuan kredit online.
Hal itu karena banyak nasabah yang komplain lantaran pihak fintech melakukan penagihan ke keluarga, saudara, ataupun teman dekatnya (yang kontaknya ada di phonebook ponsel nasabah).
Sementara itu, saat pengajuan, nasabah sudah memberikan persetujuan soal akses data ponsel sehingga penagihan utang dapat sampai ke keluarga atau kerabat.
15. Risiko Menunggak Pinjaman online
Apakah konsekuensi jika tidak membayar kewajiban pinjaman online? Tentu saja, kamu akan ditagih, dengan cara yang lunak berupa reminder SMS dan email, lalu telpon dan kunjungan, hingga keterlibatan pihak ketiga.
Karena itu, sebaiknya baca terlebih dahulu tentang proses penagihan dalam perjanjian pinjaman dengan aplikasi pinjaman uang online itu terkait cara dan proses penagihan yang akan mereka lakukan.
Baca juga:Â Wajib Pakai Aplikasi MyPertamina untuk Beli BBM, Netizen: Negara Ini Makin Ribet!
Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama