30.8 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Crowdfunding adalah Ini Contoh-contoh Fintech di Indonesia

JAKARTA, duniafintech.com – Fintech crowdfunding adalah industri keuangan yang menggabungkan bidang keuangan dan teknologi dengan metode urun dana.

Tujuan fintech sendiri adalah untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses produk keuangan, melakukan transaksi keuangan, dan meningkatkan pemahaman mengenai literasi dalam bidang keuangan.

Nah, apa saja sih contoh-contohnya yang ada di Indonesia? Berikut ini ulasannya.

Baca juga: Crowdfunding Adalah: Bisa Untuk Pendanaan Infrastruktur

Crowdfunding adalah

Crowdfunding adalah metode atau skema penggalangan dana yang dilakukan secara beramai-ramai. Kitabisa.com menjadi salah satu situs dari metode penggalangan dana ini yang ada di Indonesia dan sudah banyak dikenal.

Adapun situs yang satu ini dipakai oleh banyak orang untuk menggalang dana dengan tujuan untuk membayar berbagai keperluan.

Kehadiran situs-situs semacam ini bisa membuat orang merasa lebih leluasa dalam menyampaikan dana lantaran ikut melakukan penggalangan dana dari orang yang memang benar-benar membutuhkan.

Proses verifikasinya pun lumayan ketat sehingga orang yang memasang penggalangan dana di sini bukanlah penipu.

Contoh Fintech di Indonesia

Perusahaan fintech di Indonesia saat ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Di bawah ini adalah contoh perusahaan fintech Indonesia yang paling populer dan mengalami pertumbuhan yang begitu cepat dan sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

1. Finansialku

Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan yang memiliki kanal edukasi, aplikasi keuangan, dan konsultasi keuangan. Aplikasi yang berbasis website ini akan memudahkan masyarakat utnuk mengelola dan merencanakan keuangannya.

Aplikasi yang satu ini pun akan membantu untuk membuatkan anggaran, mencatat keuangan, mengelola investasi, merencanakan keuangan, hingga membuat laporan keuangan.

2. Modalku

Modalku adalah sebuah platform P2P lending yang memungkinkan para pemilik UKM untuk bisa mengajukan pinjaman mulai dari Rp50 juta hingga Rp500 juta dalam kurun waktu 3—12 bulan.

Kalau permohonan pinjaman itu disetujui maka pengajuannya akan ditampilkan dalam situs Modalku. Tujuannya adalah agar para calon pemberi pinjaman bisa melihat kebutuhan para pelaku UKM itu.

Sekiranya jumlah pinjaman yang diharapkan oleh UKM berhasil terpenuhi dalam rentang waktu yang sudah ditetapkan maka pihak Modalku akan segera melakukan pencairan dana sesuai dengan kesepakatan yang sudah dibuat sebelumnya.

Pihak Modalku akan menarik komisi sebesar 3% dari peminjam dan 3—4%  dari pihak investor.

3. Kredivo

Kredivo adalah contoh fintech yang hadir dengan konsep pinjaman tanpa kartu kredit. Proses pendaftaran dan pencairan dananya juga sangat cepat. Startup ini menawarkan kemudahan dalam berbelanja tanpa menggunakan kartu kredit di beberapa situs e-commerce.

Di samping itu, Kredivo pun menawarkan kemudahan dalam pinjaman tunai dengan bunga terendah ketimbang perusahaan sejenisnya. 

crowdfunding adalah

Crowdfunding adalah: Jenis dan Contoh Fintech Crowdfunding

Berikut ini adalah jenis-jenis dan contohnya yang populer di Indonesia.

Baca juga: Crowdfunding adalah: Intip Yuk Jenis-jenisnya di Indonesia!

1. Donation Based

Sejalan dengan namanya, para pendonor yang menyetorkan modalnya tidak mendapat imbalan apapun dari proyek yang diajukan. Biasanya dalam donation based, crowdfunding diperuntukkan untuk proyek-proyek yang bersifat non-profit seperti membangun panti asuhan, sekolah, dan sebagainya. Salah satu yang ada di Indonesia adalah Kitabisa.com. Pada tahun 2017, PT Regio Aviasi Industri (RAI) membuka penggalangan dana untuk pengembangan pesawat buatannya R80. Seperti diketahui pesawat tersebut adalah rancangan Presiden Ketiga Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie. Crowdfunding itu dilakukan secara online melalui situs crowdfunding Kitabisa.com. Waktu itu, tercatat hasil urun dana mencapai Rp 1,99 miliar.

2. Reward Based

Di jenis yang satu ini, mereka yang mengajukan proposal biasanya memberikan penawaran berupa hadiah atau imbalan lainnya berupa barang, jasa atau sebuah hak. Mereka tidak memberikan bagi hasil dari keuntungan yang didapat dari proyek tersebut. Crowdfunding jenis ini biasanya diperuntukkan untuk proyek dari industri kreatif seperti games atau musik. Para donatur yang mendanai proyek tersebut akan diberikan fitur-fitur menarik dari produk yang didanai.

3. Debt Based

Crowdfunding jenis ini sejatinya sama dengan pinjaman biasa. Para calon debitor akan mengajukan proposalnya dan para donatur atau kreditur akan menyetorkan modal yang dianggap sebagai pinjaman dengan imbal balik berupa bunga.

4. Equity Based—crowdfunding adalah

Adapun konsepnya selayaknya saham. Uang yang disetorkan akan menjadi ekuitas atau bagian kepemilikan atas perusahaan dengan imbalan dividen. Di Indonesia tekfin ini lebih populer disebut equity/securities crowdfunding. Tekfin crowdfunding ini sering digunakan untuk memperluas akses pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Sampai sekarang, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat ada tujuh platform yang sudah terdaftar sebagai equity crowdfundingl, yakni Santara, Bizhare, CrowdDana, LandX, Dana Saham, SHAFIQ, dan FundEx. Dalam dua tahun terakhir, hanya ada 3 tambahan pemain baru dalam sektor ini.

Sekian ulasan tentang contoh fintech crowdfunding yang perlu kamu ketahui. Pada dasarnya, fintech crowdfunding adalah jenis investasi yang menguntungkan dan perlu kamu coba.

Baca juga: Crowdfunding adalah: Inilah Jenisnya yang Populer saat Ini

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com. 

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU