JAKARTA, duniafintech.com – Asuransi kombinasi adalah campuran asuransi all risk dan TLO (Total Loss Only), yang merupakan dua jenis asuransi motor atau mobil.
Secara umum, semua jenis asuransi ini sama-sama menawarkan proteksi kerugian. Namun, menjatuhkan pilihan pada jenis asuransi yang dipilih sangat bergantung dari segi kebutuhan, ekonomis, dan fungsional kamu.
Ingin tahu lebih jauh soal jenis asuransi tersebut? Yuk, simak ulasannya di bawah ini.
Definisi Asuransi Kombinasi
Sejalan dengan namanya, jenis asuransi pada dasarnya merupakan campuran dari dua jenis asuransi mobil. Walaupun terbagi dua, tetapi tidak tertutup kemungkinan kamu bisa mengkombinasikan dua jenis asuransi tersebut.
Hal itu terkait dengan kebutuhan dan faktor ekonomisnya. Contohnya, ketika membeli truk baru, kamu bisa mengambil jenis asuransi all risk di dua atau tiga tahun pertama. Lantas, pada tahun berikutnya, kamu bisa beralih ke TLO lantaran usia kendaraan yang sudah tidak lagi muda.
Baca juga: Kenali 5 Risiko yang Dihadapi Pebisnis Ini sebelum Meraih Kesuksesan
Bagaimana dengan motor? Tentunya, hal ini akan bergantung dengan jenis motornya. Adapun motor yang harganya di bawah Rp30 juta lebih baik menggunakan TLO. Alasannya adalah kerusakannya masih dapat diatasi dengan isi kantongmu.
Misalkan saja kamu jatuh sehingga rusak pada bodi motor yang biaya servisnya tidak lebih dari Rp500 ribu. Namun, hal itu akan berbeda dengan motor yang harganya di atas Rp30 juta, seperti Kawasaki Ninja 250, Ducati, KTM, Harley Davidson, atau moge lainnya.
Karena itu, ada baiknya tunggangan seperti di atas termasuk pertanggungan asuransi all risk. Pasalnya, kerusakan yang terjadi pada moge biasanya memerlukan biaya perbaikan yang mahal.
Sebagai tambahan, asuransi jenis TLO dapat juga disandingkan dengan perluasan jaminan seperti Tanggung Jawab Hukum terhadap pihak ketiga (TJH III) dan Personal Accident (PA). Memang, keputusan menyandingkan tersebut membuat premi kian bertambah, tetapi adanya klausul tambahan ini lebih bertujuan untuk melindungi dirimu daripada kendaraan.
Perbedaan Asuransi Kombinasi dan All Risk-TLO
Adapun keunggulan utama jenis asuransi ini pada proteksinya yang lebih maksimal sebab mencampurkan dua jenis sekaligus. Asuransi jenis ini biasanya dipakai pada mobil baru supaya dapat memperoleh proteksi yang lebih maksimal.
Misalnya, kamu menggunakan jenis asuransi ini selama 5 tahun. Pada tiga tahun pertama, perlindungan yang akan kamu peroleh berupa manfaat pertanggungan all risk. Lalu, dua tahun kemudian manfaat yang diperoleh berupa manfaat dari TLO.
Dengan demikian, bukan berarti dua jenis asuransi langsung dicampurkan selama 5 tahun periode asuransi. Pasalnya, akan ada pembagian waktu, di beberapa tahun pertama dengan satu jenis asuransi, lalu di beberapa tahun berikutnya mengganti jenis asuransi mobil berikutnya.
Perbedaan Asuransi TLO dan All Risk
- Asuransi Total Loss Only (TLO)
Asuransi TLO memberikan penggantian jika kendaraan mengalami kerusakan total mencapai di atas 75 persen. Artinya, kendaraan sudah tidak berbentuk lagi, baik lantaran kecelakaan yang tidak mungkin di-recovery lagi maupun raib dibawa kabur oleh pencuri.
Jika membeli motor baru secara kredit maka biasanya komponen asuransi TLO ini sudah jadi satu dalam pembayaran pertama, yang besaran preminya bergantung dari lamanya masa kredit. Kian cepat masa kredit, premi kian rendah.
- Asuransi all risk
Asuransi all risk atau yang biasa disebut pula comprehensive diketahui menawarkan jaminan segala macam kerusakan kendaraan, baik minor maupun mayor. Kerusakan minor seperti bodi kendaraan lecet diserempet, spion patah, stoplamp pecah, dan lain sebagainya.
Mengingat luasnya cakupan yang di-cover, tidak heran kalau preminya lebih tinggi ketimbang TLO.
Cara Menghitung Premi
Tentu saja, akan ada biaya yang wajib dibayar jika ingin mengalihkan risiko kerugian atas kendaraan ke pihak asuransi. Biaya itu dikenal dengan istilah premi asuransi.
Umumnya, setiap perusahaan asuransi punya aturan main tersendiri dalam menetapkan besaran premi.
Baca juga: Simak! Inilah Daftar Startup Indonesia yang PHK Ratusan Karyawannya
Namun, pastinya pemilik kendaraan mengidamkan premi yang murah, tetapi pada saat yang sama proteksinya komplet.
Faktor yang Mempengaruhi Harga Premi Asuransi Mobil
- Jenis jaminan (all risk atau TLO)
Jenis asuransi mobil comprehensive atau all risk tentunya lebih tinggi ketimbang TLO. Apalagi jika all risk ini ditambah dengan perluasan jaminan yang pada gilirannya akan menambah besaran premi.
- Jenis kendaraan
Jenis kendaraan menjadi faktor perhitungan premi yang nilainya dari persentase harga kendaraan baru dan harga kendaraan di pasaran kalau statusnya bekas.
Kian mahal harga kendaraan, persentasenya semakin kecil. Kendati demikian, kendaraan yang dilengkapi fitur keselamatan dapat menjadi pertimbangan untuk memperoleh diskon premi.
- Usia pengemudi
Adapun pengendara di rentang usia di bawah 30 tahun dan di atas 60 tahun kemungkinan dikenai premi yang tinggi.
Alasannya, statistik kecelakaan menunjukkan usia yang disebut tadi berisiko tinggi mengalami kecelakaan.
Oleh sebab itu, usia pengemudi yang direkrut juga ikut dipertimbangkan pihak asuransi.
- Rekam jejak kredit
Untuk diketahui, rekam jejak yang bagus di bank atau lembaga keuangan lain dapat menjadi dasar untuk memperoleh keringanan premi. Demikian juga sebaliknya, yakni jika sebelumnya punya masalah dengan riwayat kredit maka hal itu nantinya bisa memberatkan premi.
- Riwayat mengemudi
Pihak asuransi punya “mata” dan “telinga” di kepolisian, dalam arti bahwa mereka bisa tahu riwayat mengemudimu. Kalau sering kena tilang, pernah mengalami kecelakaan, dan lain sebagainya maka pihak asuransi menilai kamu punya risiko tinggi yang pada gilirannya beban premi makin mahal.
- Lokasi
Domisili juga akan mempengaruhi besaran premi asuransi. Hal itu karena pihak asuransi memiliki catatan lokasi-lokasi yang dianggap rawan kriminalitas, misalnya pencurian kendaraan. Di samping itu, pihak asuransi puhn akan mensurvei rumahmu, apakah punya garansi atau tidak.
- Rata-rata jarak tempuh
Kian sering mobil digunakan, kian tinggi pula risikonya sehingga jarak tempuh kendaraan bakal menjadi faktor yang mempengaruhi besaran premi.
Namun, faktor ini tak berlaku untuk kendaraan baru. Adapun keputusan final dalam menentukan pilihan asuransi yang terbaik ada di tanganmu sebagai pemilik kendaraan.
Oleh sebab itu, sebelum mengambil produk asuransi, sebaiknya kamu mengukur gambaran risiko kendaraan tersebut. Misalnya, kalau kendaraan digunakan sebagai mobilitas sehari-hari maka risiko mengalami musibah lebih tinggi.
Demikianlah uraian mengenai asuransi kombinasi yang perlu diketahui. Ingat kembali ya bahwa meskipun terbagi dua, tetapi tidak tertutup kemungkinan kamu bisa mengkombinasikan dua jenis asuransi kendaraan tadi.
Baca juga: Kripto Ambruk: Sandiaga Uno Ingatkan Soal Alokasi Investasi, Ini Penjelasannya
Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama
Admin: Panji A Syuhada