JAKARTA, duniafintech.com – Selain asuransi kesehatan dan jiwa, ada salah satu jenis proteksi yang penting yaitu asuransi penghasilan.
Asuransi penghasilan memiliki tujuan agar dapat memberikan perlindungan atas gaji atau income milikmu.
Saat ini, proteksi atau asuransi penghasilan sudah digunakan di Indonesia, tapi masih terbatas pada kategori pekerjaan tertentu saja.
Masih sedikit perusahaan asuransi yang menyediakan proteksi pendapatan tersebut. Kerap kali asuransi penghasilan merupakan tambahan manfaat dari asuransi jiwa, tapi ada beberapa perusahaan asuransi yang menyediakan proteksi ini sebagai produk yang berdiri sendiri.
Lantas apa pengertian dari asuransi penghasilan tersebut? Dan bagaimana sistem kerjanya? Berikut ini, penjelasan selengkapnya yang dilansir dari Qoala.
Memahami Pengertian Asuransi Penghasilan
Asuransi proteksi pendapatan atau asuransi penghasilan merupakan jenis asuransi yang memiliki fungsi untuk melindungi atau menggantikan penghasilan ketika terjadi risiko sakit kritis, kecelakaan, cacat permanen, atau pun meninggal dunia.
Selain itu, suransi penghasilan adalah kebijakan asuransi jangka panjang yang didesain untuk membantu keuanganmu jika suatu saat nanti kamu tidak dapat bekerja karena sakit. Proteksi pendapatan juga dikenal sebagai asuransi kesehatan permanen atau asuransi disabilitas berjangka.
Di tanah air, produk asuransi proteksi pendapatan atau asuransi penghasilan belum menjamur seperti di luar negeri sana. Tetapi ada perusahaan yang menawarkan produk tersebut, baik berdiri sendiri ataupun jadi manfaat tambahan pada asuransi jiwa. Di antaranya AIA Financial, Sinarmas, dan lain sebagainya.
Baca juga: Asuransi Kesehatan selain BPJS: Rekomendasi & Kelebihannya
Dalam asuransi penghasilan, terdapat waktu tunggu atau waiting period sebelum pembayaran uang pertanggungan dimulai, misalnya andamenunggu asuransi lain seperti asuransi kesehatan berhenti menanggungmu. Biasanya anda dapat mengatur kapan proteksi pendapatan memberikan uang pertanggungan, semakin lama kamu menunggu maka semakin rendah pula preminya.
Manfaat Asuransi Penghasilan bagi Kehidupan
Adapun manfaat dari asuransi proteksi pendapatan atau asuransi penghasilan ini yakni berupa uang tunai yang akan langsung ditransfer ke rekening nasabah.
Uang tersebut dapat dimanfaatkan nasabah atau keluarga sebagai ahli waris bila nasabah meninggal dunia untuk melanjutkan kehidupan.
Seperti halnya untuk membayar cicilan utang milikmu, membiayai pendidikan anak, kebutuhan dapur, dan lainnya. Dengan begitu, kehidupan tetap berjalan meski tidak ada lagi penghasilan tersebut.
Uang pertanggungan juga bisa kamu tempatkan di deposito atau diinvestasikan. Kamu bisa hidup dari imbal hasilnya, sementara investasi pokoknya tetap utuh atau tidak terpakai sama sekali.
Asuransi penghasilan pastinya juga dapat menolong keuangan sampai kamu bisa kembali bekerja, hingga pensiun, atau sampai berakhirnya jangka waktu pertanggungan asuransi tersebut. Hal ini bisa menjadi solusi lain saat kamu membutuhkan dana di saat keadaan yang mendesak ditambah belum memiliki pekerjaan lagi.
Setiap perusahaan asuransi memiliki kebijakan berbeda terkait asuransi penghasilan itu, sehingga kamu perlu memahami kebijakan asuransi milikmu sendiri secara detail. Secara umum, besar uang bulanan yang akan diberikan pihak asuransi, tergantung pada beberapa faktor, di antaranya:
- Berapa usiamu saat kamu mengambil asuransi proteksi pendapatan
- Berapa lama periode pertanggungan yang diinginkan
- Masa tunggu (waiting period); semakin pendek periode tangguhan, semakin tinggi biaya preminya
- Riwayat kesehatan
- Apakah kamu merokok atau tidak. Apabila merokok, maka kamu akan dikenakan extra premi atau premi asuransi tambahan untuk pertanggungan yang sama
- Tingkat pertanggungan yang kamu inginkan, dan apakah kamu ingin pertanggungan ini untuk meningkat setiap tahun
- Pekerjaan; biasanya asuransi mengklasifikasikan pekerjaan ke dalam kelompok yang berbeda menurut risiko penyakit dan kecacatan yang melekat pada pekerjaan itu. Beberapa pekerjaan, seperti pekerjaan fisik kemungkinan akan dikenakan biaya lebih untuk jaminan yang sama. Biasanya asuransi memiliki pengecualian pekerjaan, beberapa pekerjaan tidak akan memenuhi syarat untuk proteksi pendapatan. Misalnya, untuk pekerjaan dengan risiko relatif tinggi seperti pilot dan awak pesawat. Untuk jenis pekerjaan tersebut, dapat diproteksi oleh asuransi tanggung gugat profesi atau professional indemnity.
Baca juga: Asuransi Raksa: Daftar Produk, Polis, hingga Cara Klaimnya
Hal Penting Untuk Memiliki Jenis Ini, Simak ya
Jika anda mulai tertarik untuk memiliki asuransi penghasilan, ada beberapa faktor yang juga perlu dipertimbangkan ya. Dengan mengetahui hal tersebut, maka pada saat mengajukan klaim diharapkan tidak akan ada terjadi hambatan.
Berikut ini adalah faktor utama asuransi proteksi pendapatan yang wajib kamu pahami. Di antaranya:
1. Usia
Sebagai calon pengguna asuransi, usia menjadi salah satu pertimbangan mendasar dari perusahaan asuransi untuk menghitung besaran premi yang akan dikenakan bagimu. Termasuk juga untuk tipe asuransi proteksi pendapatan itu. Usia calon nasabah menjadi faktor penentu pertama besaran premi yang harus dibayarkan ya.
2. Waiting Period (Masa Tunggu)
Salah satu ciri unik asuransi proteksi pendapatan ini adalah adanya waiting period. Hal ini berpengaruh secara langsung pada besaran premi yang mesti dibayarkan juga.
Sebagai contoh bila seseorang ingin agar segera mendapatkan uang pertanggungan beberapa hari setelah divonis menderita penyakit yang menyebabkan harus tidak bisa bekerja akan lebih mahal, ketimbang yang masa tunggunya berkisar antara satu bulan ataupun lebih.
3. Riwayat Kesehatan dan Jenis Pekerjaan
Hal lain yang juga faktor mendasar adalah riwayat kesehatan klien pertanggungan serta jenis pekerjaan yang dilakoninya.
Riwayat kesehatan ditunjukan dengan hasil pemeriksaan medis, serta dari form isian yang menunjukkan gaya hidup seseorang. Sebagai contoh, bila seseorang merokok atau mendaftar saat penyakit sudah memasuki stadium lanjut tentu akan dikenakan premi yang lebih besar ya.
Demikian pula dengan jenis pekerjaan yang dilakoni. Orang dengan tipe pekerjaan yang melibatkan fisik, sebagai contoh para pekerja konstruksi atau pekerjaan fisik lainnya juga ada kemungkinan dikenakan premi yang lebih tinggi ketimbang pegawai kantoran atau tipe pekerjaan non fisik lain.
4. Tingkat Pertanggungan serta Lama Masa Pertanggungan
Sebagai asuransi yang memberikan pertanggungan sebagai pengganti pendapatan kala seseorang jatuh sakit, asuransi tipe ini punya derajat pertanggungan yang berbeda-beda. Khususnya terkait dengan kapan uang pertanggungan akan benar-benar cair yang berkaitan dengan stadium penyakit yang diderita nasabah saat mengalami sakit.
Selain itu lama masa pertanggungan juga dihitung dan berkaitan dengan premi yang harus dibayarkan tiap bulan. Semakin lama tentu saja preminya semakin mahal ya. Untuk pilihan biasanya ada dua, yang pertama sampai seseorang bisa kembali beraktifitas seperti sedia kala, atau hingga memasuki masa pensiunmya.
Asuransi proteksi pendapatan atau asuransi penghasilan ini sangat cocok, terlebih untuk tipe pekerjaan yang melibatkan fisik di mana risiko kecelakaan kerja atau sakit akibat kelelahan dan faktor lainnya bisa sangat mungkin terjadi.
Tentu sebelum menjatuhkan pilihan, sebagai calon nasabah kita harus menanyakan secara detail agar jangan sampai menuai kekecewaan atau bingung di kemudian harinya.
Itulah ulasan seputar asuransi alias proteksi penghasilan tersebut. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.
Baca juga: Cara Cek Saldo Asuransi Tugu Mandiri dengan Mudah dan Efektif
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada