27.6 C
Jakarta
Sabtu, 20 April, 2024

Bank Indonesia Catat Kinerja Neraca Pembayaran Capai US$6,5 Miliar

JAKARTA, duniafintech.com – Bank Indonesia mencatat kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I tahun 2023 mengalami peningkatan atau surplus US$6,5 miliar. Meningkat dari US$4,7 miliar pada triwulan IV tahun 2022. 

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menjelaskan kinerja Neraca Pembayaran Indonesia tersebut ditopang oleh berlanjutnya surplus transaksi berjalan dan diiringi oleh surplus transaksi modal dan finansial. 

Baca juga: Bank Indonesia Catat Penyaluran Kredit dalam Kondisi Lesu

Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2023 meningkat dari sebelumnya 137,2 miliar dolar AS pada akhir Desember 2022 menjadi 145,2 miliar dolar AS, atau setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Sedangkan untuk transaksi berjalan, Erwin mengungkapkan kembali mencatat surplus didukung surplus neraca perdagangan barang yang tetap tinggi. Pada triwulan I tahun 2023, Erwin mengungkapkan  transaksi berjalan membukukan surplus sebesar 3,0 miliar dolar AS (0,9% dari PDB), melanjutkan capaian surplus pada triwulan IV 2022 sebesar 4,2 miliar dolar AS (1,3% dari PDB.

“Surplus neraca perdagangan barang tetap tinggi didukung oleh permintaan dari mitra dagang utama yang tetap baik terhadap komoditas ekspor nonmigas dan penurunan defisit migas seiring penurunan harga minyak dunia,” kata Erwin. 

Dia mengungkapkan defisit neraca jasa mengalami penurunan, ditopang oleh kinerja jasa perjalanan (travel) yang terus menguat seiring dengan mobilitas yang meningkat dan dampak positif dari pembukaan ekonomi Tiongkok sehingga mendorong kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara.

“Selain itu, defisit neraca pendapatan primer juga menurun dipengaruhi oleh pembayaran imbal hasil investasi yang lebih rendah,” kata Erwin. 

Baca juga: Pasca Gangguan Bank Syariah Indonesia, Bank Indonesia Pastikan Sistem Pembayaran Perbankan Indonesia Tergolong Aman

Untuk transaksi modal dan finansial, Erwin mencatat surplus terutama ditopang oleh peningkatan kinerja investasi portofolio. Erwin mengungkapkan transaksi modal dan finansial pada triwulan I 2023 mencatat surplus 3,4 miliar dolar AS (1,0% dari PDB), naik signifikan dibandingkan dengan surplus 0,3 miliar dolar AS (0,1% dari PDB) pada triwulan IV 2022.

Dia menjelaskan perkembangan ini dikontribusikan oleh peningkatan kinerja investasi portofolio, terutama dalam bentuk aliran masuk pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik, seiring dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang mereda dan imbal hasil aset keuangan yang menarik.

Dia menilai investasi langsung juga tetap solid dengan membukukan peningkatan surplus sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik yang tetap terjaga. Disi lain, transaksi investasi lainnya mengalami peningkatan defisit antara lain disebabkan oleh peningkatan investasi swasta dan kebutuhan pembayaran utang luar negeri. 

“Bank Indonesia menilai kinerja NPI triwulan I 2023 yang meningkat, terus menopang ketahanan eksternal Indonesia. Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat mempengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal,” kata Erwin. 

Baca juga: Bank Indonesia: 48 Persen Penduduk Indonesia tidak Punya Akses Perbankan

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE