DuniaFintech.com โ Sebagai perusahaan teknologi yang memiliki visi untuk memberdayakan Indonesia, Microsoft memiliki budayaย โpelajari semuaโ atau โlearn it allโ yang bertujuan merangkul keingintahuan, mengambil pembelajaran serta menerapkannya untuk kesuksesan di masa depan. Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda beberapa hari yang lalu, Microsoft berinisiatif untuk mengajak kita semua belajar dari sosok inspiratif industri bisnis di Indonesia.
Dengan mengajak kita belajar dari sosok inspiratif industri bisnis di Indonesia, Microsoft membuka pandangan kita semua tentang bagaimana beberapa sosok inspiratif tersebut berusaha memberdayakan Indonesia dalam perannya masing-masing.
Belajar dari semangat yang dimiliki oleh Arfan Arlanda, CEO dan Founder dari Jejak.in, sebuah perusahaan teknologi rintisan yang memiliki misi untuk mempercepat aksi iklim melalui solusi berbasis AI dan IoT.
โKeputusanmu hari ini menentukan masa depan kita. Ambil tindakan dan bangunlah dunia yang berkelanjutan. Mari kita mulai selamatkan hari esok,โ pesan Arfan Arlanda, CEO dan Founder dari Jejak.in untuk anak muda Indonesia.
Baca juga:
- Pinjam Uang Cuma dengan KTP Tanpa Slip Gaji, Disini Tempatnya!
- Butuh Pinjaman Uang Mendesak? Cek Beberapa Pinjaman Ini
- Pinjaman Online untuk Pelajar yang Ramah di Kantong
- Cari Keringanan Untuk Cicilan Biaya Pendidikan? Pakai Aplikasi Ini Aja
- Pinjaman Online Terdaftar dan Berizin OJK per Oktober 2020
Belajar dari Rahma Utami, Founder dan Konsultan Aksesibilitas Suarise, sebuah perusahaan sosial end-to-end yang berfokus pada penyediaan serta promosi akses dan peluang yang setara ke Internet dan digital bagi penyandang disabilitas, terutama bagi penyandang tunanetra.
โBerkarya itu bukan selalu di mulai dari yang kita suka, tapi juga di mulai dari yang kita bisa mumpung badan kita masih punya daya; entah itu waktu, tenaga, dana, ilmu, atau membuka kesempatan. Dan yang paling penting, membawa orang lain untuk berdaya juga, meski caranya bisa jadi gak sama,โ pesan Rahma Utami, Founder dan Konsultan Aksesibilitas Suarise untuk anak muda Indonesia.
Saat pandemi ini, menjadi kreatif itu adalah keharusan, dan negeri ini kaya akan anak muda yang kreatif misalnya seperti Gilang Margi Nugroho, pengusaha kuliner online yang terkenal dengan nama Kepiting Nyinyir. Dengan kekuatan media sosial, Gilang membangun bisnis kuliner tanpa memiliki restoran dan memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di area tempat tinggalnya.
โJangan perbaiki yang sudah ada. Buatlah hal baru dan kejutkan semua orang. Itulah kunci sukses bersaing di era digital ini,โ kata Gilang Margi Nugroho, Pengusaha Kuliner Online – Kepiting Nyinyir
Selanjutnya, ada seorang fashion designer muda Indonesia, Myrna Myura, yang dikenal akan detail yang tinggi dalam mendesain dan membuat pakaian, terutama kebaya pernikahan. Memulai karir sejak usia 20-an, kini Myrna telah memiliki ribuan klien, termasuk para pesohor tanah air.
โBakat saja tidak cukup, perlu komitmen dan dedikasi tinggi terhadap apa yang kita kerjakan. Karena tidak ada jalan pintas untuk menjadi sukses,โ kata Myrna Myura, Fashion Designer.
Bermodalkan minat dan semangat berbagi pengalaman sebagai pengguna teknologi, Ario Pratomo, Content Creator dan Pengusaha yang awalnya membuat konten hanya untuk menyalurkan hobi dan ketertarikannya pada dunia teknologi, kini menjadikan hobinya tersebut sebagai sebuah profesi.
โSumpah Pemuda bukan lagi cuma mengucap berbangsa, bertanah air, dan berbahasa satu saja. Sudah waktunya kita menjadi individu terbaik dengan berdaya di bidang apapun yang kita tekuni, di manapun kita berada dengan bahasa apapun sambil tetap bangga bahwa kita orang Indonesia. Bisa kan?” pesan Ario Pratomo.
Di dunia literasi digital ada sosok Aulia (Llia) Halimatussadiah, Co-founder & CMO Storial.co, sebuah platform untuk membaca novel online dan mengunggah cerita di mana saja dan kapan saja. Di masa pandemi ini, Lia berpesan kepada anak muda Indonesia,
โDaripada hilang harapan, hiduplah dengan rasa keingintahuan yang tinggi.โ
Belajar dari anak-anak muda seperti Arfan, Rahma, Gilang, Myrna, Ario, dan Llia, maka siapapun bisa memberdayakan bangsa ini asalkan kita memiliki niat untuk melakukannya. Menurut hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun 2019, perkiraan jumlah pemuda berusia 16-30 tahun di Indonesia adalah sebesar 64,19 juta jiwa atau seperempat dari total penduduk Indonesia. Bayangkan jika seluruh anak muda Indonesia bersatu memberdayakan Indonesia, maka Indonesia dapat menjadi negara yang maju dan kuat.
(DuniaFintech/ Dinda Luvita)