JAKARTA, duniafintech.com – Berita bitcoin hari ini mengulas tentang pergerakan harga aset kripto yang beragam.
Bitcoin (BTC) dan kripto jajaran teratas mengalami pergerakan harga beragam pada akhir Agustus ini. Bitcoin tampak mulai bergairah. Saat ini BTC tersebut dibanderol di kisaran harga Rp 300 juta pada perdagangan Selasa (30/8/2022).
Sementara kripto jajaran teratas lainnya harganya cukup beragam. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak ulasan berita Bitcoin hari ini.
Pergerakan Harga Akhir Agustus– Berita Bitcoin Hari Ini
Inilah berita Bitcoin hari ini;
1. Berita Bitcoin Hari Ini: Update Harga 30 Agustus 2022
Harga bitcoin dan kripto jajaran teratas lainnya masih beragam pada perdagangan Selasa pagi, 30 Agustus 2022 ini. Namun, harga bitcoin dan ethereum berada di zona hijau.
Berdasarkan data Coinmarketcap, Selasa (30/8/2022), kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar bitcoin (BTC) menguat 1,28 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga bitcoin merosot 4,99 persen.
Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: Hanya 25 Exchange Kripto Berizin Bappebti, Ini Daftarnya
Saat ini, harga bitcoin ditransaksikan di posisi USD 20.158,74 atau sekitar Rp 300,17 juta dalam asumsi kurs Rp 14.891 per dolar AS.
Kemudian harga ethereum juga berada di zona hijau. Bahkan dalam 24 jam terakhir, harga ethereum (ETH) bertambah 4,95 persen. Selama sepekan terakhir, harga etheruem turun 3,63 persen. Kini, harga ethereum ditransaksikan di posisi USD 1.534,03 atau sekitar Rp 22,84 juta.
Kemudian, harga binance coin (BNB) masih bertahan di zona hijau. Harga BNB naik 1,66 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga BNB merosot 5,66 persen. Saat ini, harga BNB ditransaksikan di posisi USD 283,74.
Selanjutnya, harga XRP naik tipis 0,07 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga XRP terpangkas 3,27 persen. Kini, harga XRP ditransaksikan di posisi USD 0,3304.
Lalu harga cardano (ADA) naik 2,66 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga ADA melemah 1,9 persen. Saat ini, harga ADA ditransaksikan di posisi USD 0,4473.
Sementara itu, harga solana (SOL) bertambah 2,88 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga solana susut 8,47 persen. Kini, harga solana di posisi USD 32,03.
Harga dogecoin (DOGE) menguat terbatas dalam 24 jam terakhir. Harga dogecoin naik 0,22 persen. Namun, selama sepekan, harga dogecoin melemah 6,46 persen. Saat ini, harga dogecoin berada di posisi USD 0,06334.
Di sisi lain, stablecoin seperti tether (USDT) berada di zona merah dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga USDT naik tipis 0,01 persen. Kini, harga USDT berada di posisi USD 1,00.
Harga USD Coin juga berada di zona merah dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga USDC melemah tipis 0,01 persen.
Selain itu, harga binance USD (BUSD) juga melemah dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga binance USD di posisi USD 0,01 persen. Saat ini, harga BUSD ditransaksikan di posisi USD 1,00.
2. Pasar Kripto Anjlok, Ini Faktor Pendorong hingga Prospeknya
Melansir Liputan6.com, pergerakan pasar aset kripto pada Senin (29/8/2022) lalu pasrah tak berdaya imbas sinyal kebijakan hawkish The Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat untuk menjinakkan inflasi AS yang tinggi dalam empat dekade terakhir.
Baca juga: Terkait Dugaan Penipuan, Bos Platform Kripto Ditangkap FBI
10 aset kripto big cap atau teratas kompak terpantau anjlok, bahkan Bitcoin kini kembali berada di bawah harga USD 19.626 atau sekitar Rp 292,1 juta, balik ke titik terendah yang terjadi pada Juli lalu.
Kapitalisasi pasar kripto juga berjuang di bawah USD 1 triliun sebagai dampak Bitcoin, dan sebagian besar altcoin gagal menghasilkan keuntungan yang signifikan.
3. Faktor Pendorong Melemahnya Kripto
Pada Jumat, 26 Agustus 2022, Ketua The Fed, Jerome Powell, menegaskan pihaknya akan terus menempuh kebijakan moneter yang ketat lantaran pertempuran melawan inflasi membutuhkan waktu lama. Sontak, nilai aset kripto pun berguguran, bahkan masih melanjutkan pelemahan pada awal pekan ini.
Menurut laporan liputan6.com, hal tersebut dapat dimaklumi mengingat investor tentu jadi tak selera melakukan aksi akumulasi di pasar aset berisiko, seperti saham dan kripto di tengah ancaman suku bunga tinggi.
Kenaikan suku bunga acuan akan mengerek tingkat imbal hasil instrumen berpendapatan tetap. Sehingga, investor pun akan menjauh dari aset kripto, menuju aset-aset yang dinilai aman.
Kenaikan suku bunga acuan akan mengetatkan suplai uang beredar, sehingga bisa mengurangi likuiditas di pasar kripto. Investor akan cenderung wait and see dalam kondisi ketidakpastian ekonomi dan ancaman resesi saat ini.
Selain itu, sentimen negatif yang juga sempat memukul market kripto adalah rumor Mt. Gox, platform exchange kripto asal Jepang yang bakal mendistribusikan sekitar 140.000 keping BTC kepada penggunanya pekan ini, sebagai lanjutan dari tindakan ganti rugi pasca peretasan yang terjadi pada 2014 lalu.
Investor takut pengguna Mt. Gox yang mendapat ganti rugi tersebut akan segera menjual Bitcoin itu ke exchange kripto. Terlebih, jumlah BTC yang didistribusikan pun bernilai besar, sehingga akan membuat nilai BTC akan semakin tertekan.
Namun, hal ini telah dibantah dan hanya kabar hoaks, Mt. Gox belum akan mentransfer BTC dalam waktu dekat.
Dari Fear and greed index Bitcoin pada Senin (29/8/2022) kembali menyentuh level Extreme Fear (ketakutan ekstrem) pada level 24. Kondisi tersebut merubah sentimen pasar yang sudah membaik menjadi negatif kembali menjelang awal September.
Kemudian untuk pekan ini dan menjelang awal September, market kripto akan mengalami tekanan yang cukup berat.
Itulah ulasan mengenai berita Bitcoin hari ini. Semoga informasi tersebut bermanfaat bagi Anda.
Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: Izin Exchange Kripto Baru Distop, Asosiasi Bilang Begini
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada