24.5 C
Jakarta
Selasa, 21 Maret, 2023

Berita Fintech Indonesia: Kerugian Masih Menjerat 60 Persen Pemain Fintech P2P Lending

JAKARTA, duniafintech.com – Berita fintech Indonesia kali ini mengulas soal kerugian yang masih menjerat di industri fintech P2P Lending.

Bahkan, tidak tanggung-tanggung, jumlah kerugian perusahaan di sektor finansial yang satu ini mencapai 60%.

Belakangan ini pula, sektor fintech memang akrab dengan istilah efisiensi, yang kemudian berdampak pada terjadinya aksi PHK besar-besaran.

Baca juga: Berita Fintech Indonesia: Perusahaan Fintech P2P Lending Diminta Beri Restrukturisasi Kasus Pinjol IPB

Kondisi juga pun menjadi salah satu alasan. Adapun kinerja keuangan yang masih rugi pun juga dialami oleh mayoritas pemain di fintech P2P lending.

Berikut ini berita fintech selengkapnya, seperti dinukil dari Kontan, Rabu (23/11/2022).

Berita Fintech Indonesia: Angka Profitabilitas Terus Membaik

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, masih ada 60,8% perusahaan yang rugi pada periode September 2022.

“Namun, angka profitabilitas tersebut terus membaik dibanding akhir tahun lalu yang merugi mencapai 68,0% penyelenggara,” kata Kepala Departemen Pengawasan IKNB 2B OJK, Bambang W Budiawan.

Disampaikannya, pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap tingkat profitabilitas para penyelenggara fintech P2P lending dan menyadari perlu adanya perbaikan kesehatan keuangan.

Adapun dalam rangka penilaian kesehatan, kata dia lagi, OJK saat ini tengah menyusun regulasi yang berkaitan dengan langkah perbaikan untuk meningkatkan kinerja kesehatan P2P lending. 

“Industri masih relatif muda dibandingkan dengan IKNB lainnya. Harus ada keseimbangan antara pengembangan dengan penguatan,” tuturnya.

Ia menyebut, salah satu yang menurutnya perlu ditingkatkan, yakni terkait permodalan. Hal itu pun seiring dengan pemenuhan minimum ekuitas sesuai POJK 10/2022.

“Industri P2P lending, kami prediksi masih dapat bertumbuh walaupun pertumbuhannya cenderung melambat,” bebernya.

berita fintech indonesia

Berita Fintech Indonesia: Pinjam Modal Catat Kerugian

Terkait persoalan ini, PT Finansial Integrasi Teknologi (Pinjam Modal) diketahui menjadi salah satu yang masih mencatat kerugian hingga akhir 2021 lalu. Perusahaan membukukan rugi senilai Rp 4,7 miliar.

Menurut Chief Operating Officer Pinjam Modal, Agus Gozali, nilai kerugian itu kian mengecil lantaran bisnis model semakin jelas untuk memberikan pendanaan kepada sektor produktif, utamanya untuk pendanaan inventory fast moving, misalnya Fast Moving Consumer Group (FMCG).

Baca juga: Berita Fintech Indonesia: Inilah Masalah Terbanyak di Fintech Lending

Namun, pada akhir tahun 2022, dirinya memproyeksikan secara laporan laba rugi, laba Pinjam Modal masih rugi sekitar Rp 1,5 miliar hingga Rp 2 miliar.

Di samping itu, ia juga menyadari bahwa yang menghambat untuk meraih keuntungan, yaitu terkait beban operasional. Maka dari itu, ia menyebut bahwa pihaknya telah mengontrol beban operasional dengan melakukan efisiensi.

“Tantangannya adalah bagaimana produk kami tetap bisa kompetisi dengan kompetitor P2P lending lainnya,” tuntasnya.

Akseleran Keluar dari Jerat Kerugian

Di lain sisi, menurut Chief Executive Officer Akseleran, Ivan Nikolas, platform-nya sudah keluar dari jerat kerugian di semester dua ini. Akan tetapi, ia enggan menyebut nominalnya. S

Untuk diketahui, pada 2021, Akseleran mencatat rugi bersih senilai Rp 9,4 miliar. Adapun beban terbesar berasal dari gaji karyawan, yakni senilai Rp 28,2 miliar.

“Tapi kami tidak melakukan efisiensi karena kami dari awal memang hati-hati sekali,” jelasnya.

Ditambahkan Ivan, yang dilakukan oleh pihaknya untuk meraup untung pada tahun ini, yaitu dengan memperbanyak lender, baik ritel maupun konstitusi. Harapannya, cost of fund bisa turun.

“Cost of fund bisa turun dan kami bisa mendapatkan free lebih besar,” tutupnya.

Sekian ulasan tentang berita fintech Indonesia yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat.

Baca juga: Berita Fintech Indonesia: Bank Bisa Suntik Modal ke Fintech hingga 35 Persen

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

-Inline sidebar-

ARTIKEL TERBARU

Tips Beli Rumah KPR yang Perlu Dipertimbangkan, Cek Yuk!

JAKARTA, duniafintech.com – Tips beli rumah KPR atau Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tentu penting diketahui jika kamu ingin mencoba skema ini. KPR sendiri telah menjadi...

Pinjol Cepat Cair dan Mudah Berizin OJK, Inilah Daftarnya

JAKARTA, duniafintech.com – Pinjol cepat cair adalah layanan finansial yang wajib diketahui saat mencari pendanaan cepat dan anti ribet. Saat ini, pengajuannya pun terbilang mudah...

BPH Migas Jamin Ketersediaan dan Akses Energi hingga Pelosok Negeri

JAKARTA, duniafintech.com - Produksi energi fosil yang terbatas BPH Migas jamin akses energi membuat ketahanan energi Indonesia cenderung rentan menyesuaikan dengan kondisi perekonomian global....

OJK Dorong Industri Jasa Keuangan Berikan Akses Pendanaan untuk Petani Sawit

JAKARTA, duniafintech.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan pendanaan oleh Industri Jasa Keuangan (IJK) kepada kelompok petani khususnya perkebunan kelapa sawit dengan...

Transfer Makin Murah, ShopeePay dan DANA Gabung BI-FAST

JAKARTA,duniafintech.com - Bank Indonesia mencatat jumlah peserta BI-FAST bertambah, termasuk ShopeePay dan DANA, sebanyak 16 yang terdiri 14 bank dan 2 Lembaga Selain Bank...
LANGUAGE