JAKARTA, duniafintech.com – Crowdo mengumumkan penutupan putaran pendanaan Pre-Series B senilai S$ 8 juta atau sekitar Rp 84,64 miliar. Putaran convertible ini dipimpin oleh investor eksisting Crowdo, yaitu Gobi Partner, perusahaan modal Ventura dengan dana kelolaan mencapai US$1,2 miliar.
Investor lainnya ikut berpartisipasi dalam pendanaan ini yaitu I Vest Capital Pte Ltd, SEED Capital, Impact Investment Exchange Pte Ltd (IIX), dan WLB4Climate, yang merupakan penerbitan ke 4 dari rangkaian inovasi Women’s Livelihood BondTM.
Crowdo merupakan perusahaan fintech yang menggunakan prinsip neobank berasas ESG, yang fokus utamanya pada UKM yang sedang berkembang.
Co-founder dan Group CEO Crowdo, Leo Shimada, mengatakan, pendanaan ini akan digunakan untuk memperluas jaringan platform neobank Crowdo yang berada di Singapura dan indonesia. Selain itu, dana ini juga untuk membantu meningkatkan portofolio pendanaan berbasis ESG.
“Crowdo dengan senang menyambut SEEDS capital dan IIX sebagai mitra baru kami dan kami ingin menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada pemegang saham kami yang ada saat ini atas dukungannya,” kata Leo Shimada, dalam keterangan resminya, Selasa (11/1).
Memasuki tahun 2022, rencananya akan meluncurkan produk pendanaan ESG baru yang membidik UMKM perempuan.
Salah satu produk andalan dari fintech ini adalah pembiayaan terhadap UMKM perempuan. Hingga saat ini, perusahaan sudah menyalurkan US$ 50 juta atau Rp 718,07 miliar produk tersebut.
Perusahaan juga telah memberikan target pada produk tersebut. produk itu ditargetkan hingga akhir tahun bisa menyalurkan pembiayaan mencapai Rp 169,2 miliar.
Leo Shimada mengatakan, pihaknya akan memperkuat memperkuat infrastruktur ESG dan jajaran produknya. Hal ini sesuai dengan misi perusahaan untuk menggunakan teknologi inovatif agar dapat meningkatkan standar kehidupan masyarakat secara luas.
Selain telah mendapatkan lisensi resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk financial technology (fintech) di Indonesia, perusahaan yang berkantor pusat di Singapura ini juga telah terdaftar resmi pada Komisi Keamanan Malaysia.
Sejak berdirinya di 2017, Crowdo telah berhasil menyalurkan pendanaan lebih dari S$ 100 juta atau sebasar Rp 1,05 triliun untuk modal pembiayaan.
Tak hanya itu, perusahaan juga telah mencapai keuntungan sejak pertengahan tahun 2020 lalu. Crowdo juga telah meluncurkan suatu inovasi supply-chain baru melalui platform digital.
Hingga saat ini, Crowdo telah menggandeng perusahaan besar seperti lembaga-jasa keuangan non-bank, bank konvensional, hingga bank-bank digital.
Crowdo juga menawarkan akuisisi berupa teknologi dan pengenalan infrastructure dan kecanggihan kecerdasan buatan (Artificial Intelligent) pada teknologi proses kelayakan untuk pemberian kredit kepada UKM di Indonesia.
Sementara itu, mitra dari Invest Capital, Jin Hui Wong, menuturkan, bahwa pihaknya telah melihat adanya peningkatan signifikan pada industri fintech di seluruh dunia. Wong pun memprediksikan adanya gelombang fintech selanjutnya yang akan terjadi di Asia Tenggara.
“Sebagai salah satu investor, kami telah melihat bahwa Crowdo memberikan pertumbuhan yang konsisten dari tahun ke tahun dan kami sangat senang untuk tetap berinvestasi untuk menjadikan Crowdo sebagai pemimpin pasar wilayah Asia Tenggara,” ucapnya.
Sementara General Manager SEEDS Capital, Tan Kaixin, turut memberikan apresiasi kepada Crowdo untuk melanjutkan inovasinya dalam upayanya mengembangkan produk dan upaya digitalisasi.
Penulis: Kontributor / Achmad Ghifari
Editor: Anju Mahendra