JAKARTA, duniafintech.com – Orang terkaya di bumi, Elon Musk menyebut pabrik Tesla besutannya itu rugi miliaran dolar akibat lockdown yang terjadi di China dan masalah bahan baku.
Menurutnya pabrik mobil listrik Tesla di Texas dan Berlin rugi miliaran dolar karena kesulitan meningkatkan jumlah produksi akibat kekurangan baterai dan masalah di pelabuhan China.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Bos Tesla Elon Musk. Ia mengatakan bahwa pabrik Tesla di Texas hanya memproduksi mobil dalam jumlah kecil karena tantangan dalam meningkatkan produksi baterai ‘4680’ barunya.
Selain itu, alat untuk membuat baterai ‘2170’ konvensionalnya terjebak di pelabuhan China tersebut.
“Baik pabrik Berlin dan Austin adalah tungku uang raksasa saat ini. Oke? Ini benar-benar seperti suara menderu raksasa, yang merupakan suara uang terbakar,” kata Musk seperti dikutip dari Reuters melalui CNN Indonesia, Sabtu (25/6).
Baca juga: Elon Musk Pecat Bos Tesla Singapura, Ada Masalah Apa Nih?
Elon Musk mengatakan bahwa semua hambatan itu akan diselesaikan dalam waktu yang cepat. Namun, hal itu membutuhkan perhatian khusus.
Sementara, sambung Elon Musk, pabriknya di Berlin berada dalam posisi yang sedikit lebih baik. Sebab, pabrik itu memproduksi baterai ‘2170’ untuk mobilnya dan pasokannya tidak separah baterai ‘4680’.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan lockdown covid-19 di Shanghai China menjadi tantangan besar.
Baca juga: Startup ‘Mati’, Elon Musk: Banyak Uang Dikasih ke Orang Bodoh
Penutupan itu mempengaruhi produksi mobil tidak hanya di pabrik Tesla di Shanghai, tetapi juga di pabriknya di California AS, yang menggunakan beberapa suku cadang kendaraan buatan China.
Tesla berencana untuk menangguhkan sebagian besar produksi di Shanghai dalam dua minggu pertama Juli. Sementara perusahaan akan mengerjakan peningkatan situs guna meningkatkan produksi.
Disamping itu, menurut memo internal yang dilihat oleh Reuters, Tesla berencana untuk menangguhkan sebagian besar produksi di pabriknya di Shanghai selama dua minggu pertama bulan Juli untuk meningkatkan pabrik guna meningkatkan produksi.
“Dua tahun terakhir telah menjadi mimpi buruk mutlak dari gangguan rantai pasok, satu demi satu, dan kami belum berhasil keluar dari itu,” kata Musk.
Kekhawatiran terbesar Tesla adalah bagaimana perusahaan menjaga pabrik tetap berjalan sehingga dapat membayar orang dan tidak bangkrut.
Musk mengatakan awal bulan ini bahwa dia memiliki “perasaan yang sangat buruk” tentang ekonomi. Perusahaan, kata Musk, perlu memotong sekitar 10 persen dari tenaga kerjanya dan menghentikan semua perekrutan di seluruh dunia.
Awal pekan ini, dia mengatakan akan memotong gaji tenaga kerja Tesla sebesar 10 persen selama tiga bulan.
Tesla memulai produksi pada awal tahun ini di pabriknya yang berada di Berlin dan Texas. Keduanya sangat penting untuk ambisi pertumbuhan pembuat mobil listrik teratas. Musk berharap Tesla memulai produksi truk pikap listrik Cybertruck yang tertunda pada pertengahan 2023.
Baca juga: Kabar Baik, Elon Musk Isyaratkan Twitter Bakal Terintegrasi dengan Pembayaran Kripto
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada