Duniafintech.com – Tahun 2020 dapat dikatakan tantangan terberat bagi masyarakat Indonesia dalam hal perlindungan data. Tahun ini rentetan kasus kebocoran data, baik yang dialami pemerintah maupun yang dialami perusahaan swasta, terjadi silih berganti. Maka dari itu, enkripsi data jadi hal wajib untuk proteksi atau keamanan data digital kita.
Enkripsi secara eksplisit dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mengubah pesan (informasi) sehingga tidak dapat dilihat tanpa menggunakan kunci pembuka rahasia. Teknologi ini sudah digunakan sejak zaman dulu oleh militer dan intelejen. Dalam perang dunia kedua misalnya, mesin Enigma menjadi pusat perhatian karena menggunakan enkripsi untuk mengirim pesan-pesan rahasia intelejen Jerman.
Julyanto Sutandang selaku CEO PT Equnix Business Solutions, menyarankan agar enkripsi data jadi hal wajib untuk proteksi data digital. Perusahaan atau lembaga yang berkutat dengan data masyarakat, wajib menerapkan enkripsi agar bisa melindungi data nasabah dan penggunanya secara optimal. Jika data telah dicuri, pelaku kejahatan bisa banyak melakukan hal-hal yang merugikan nasabah. Data tidak bisa dicuri bila telah dienkripsi. Enkripsi database adalah cara pamungkas untuk melindungi informasi personal yang sensitif.
Selain itu, Globalisasi enkripsi di dunia ikut merambah ke Indonesia. PT Prosperita – ESET Indonesia melalui ESET Endpoint Encryption Powered by Deslock ikut berpartisipasi dalam meningkatkan keamanan dunia digital nasional sehingga enkripsi data jadi hal wajib untuk proteksi dari berbagai ancaman serangan siber. Apalagi di era Big Data seperti saat ini dengan eskalasi kejahatan siber yang terus tumbuh signifikan, ESET Endpoint Encrytion akan menutup setiap peluang pencurian dan eksploitasi data.
Baca Juga:
- Mudahkan Transfer Antar Bank Secara Gratis, Flip Gandeng BRI Syariah
- Fitur Video Call Hangout Bakal Dihapus Google Tahun Ini, Ada Apa?
- RedDoorz Raih Top 10 The Most Improve Brand 2020 di Indonesia
Lebih spesifik, enkripsi terbagi ke dalam beberapa metode, pengguna dapat memilih metode tertentu sesuai dengan kebutuhannya sebagai berikut.
Enkripsi File
Fitur ini mengenkripsi satu-persatu file sesuai kebutuhan pengguna apabila ingin melindungi file tertentu saja yang dianggap penting atau rahasia. Metode ini biasanya dimanfaatkan untuk mengamankan file yang akan ditransfer melalui email, CD/DVD, kartu memori, dan sejenisnya.
Enkripsi Folder
Berfungsi mengenkripsi folder termasuk subfolder. Setiap file baru atau folder yang dibuat dalam folder tersebut akan ikut dienkripsi. Jika melakukan drag and drop sebuah file atau folder ke dalam folder yang sudah dienkripsi maka otomatis akan terenkripsi tapi apabila drag and drop file atau folder keluar akan langsung didekripsi.
Enkripsi Full Disk
Dengan full disk encryption seluruh kapasitas hard drive komputer akan dienkripsi, mencakup sistem, program dan semua data yang tersimpan di dalamnya. Setelah proses awal mengenkripsi hard drive telah selesai, pengguna perlu login ketika komputer pertama kali dinyalakan, ini disebut sebagai otentikasi pra-boot, menggunakan password. Setelah login, komputer akan beroperasi seperti biasa dengan semua data dan program yang tersedia. Namun, komputer tidak dapat diakses tanpa password login.
Shredder
Tahukah Anda menghapus data/file dengan cara menekan tombol delete tidak menjamin data terhapus/hilang sepenuhnya. Walau data tersebut dihapus melalui fitur recycle bin sekalipun. Data yang telah dihapus tersebut tetap dapat dipanggil/dimunculkan kembali dengan menggunakan software tertentu. Shredder adalah fitur yang mampu memusnahkan data secara total sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh siapa pun. Shredder bukanlah fitur untuk mengenkripsi, namun fitur pemusnah data ini biasanya menjadi satu kesatuan di dalam aplikasi enkripsi.
(DuniaFintech/VidiaHapsari)