33.6 C
Jakarta
Jumat, 22 November, 2024

Fintech Asuransi Perjalanan Ikuti Protokol Pandemi? Ini Kata Pengamat!

DuniaFintech.com – Setiap sektor industri mulai berbenah untuk membangun perekonomian paska karantina di masa pandemi. Tak terkecuali bisnis wisata, berbagai elemen dan industri pendukung mulai mencari solusi yang tepat dalam menjalankan bisnis dan beradaptasi dengan situasi yang ada.

Teknologi jasa keuangan, atau fintech di bidang asuransi (insurtech) telah melakukan berbagai modifikasi di layanan perjalanan. Salah satu penyelenggara fintech asuransi Inggris, Battleface mulai mengumumkan layanan perjalanan dengan mengacu kepada protokol kesehatan di masa COVID-19.

Sementara itu, salah satu pengamat ekonomi digital dan inovasi keuangan INDEF, Nailul Huda menjabarkan kesempatan fintech asuransi Indonesia menerapkan polis perjalanan yang menanggung perlindungan di masa pandemi. Kepada DuniaFintech ia menjelaskan, kesempatan tersebut berpotensi diterapkan secara optimal.

“Bisnis travel insurtech nampaknya belum akan berkembang seiring masih belum nampak memulihnya perjalanan orang Indonesia ke luar negeri dan domestik.

“Namun demikian, jika dikaitkan dengan polis baru yang memasukkan protokol pandemi, ya sudah semestinya dimasukkan,”

Baca juga:

Fintech Asuransi Perjalanan Berpeluang di Masa Pandemi

Lebih lanjut, Huda menjelaskan perlunya informasi dan pembaruan data terkait wilayah terdampak COVID-19. Data tersebut bisa menjadi acuan untuk fintech asuransi menerapkan tanggungan perjalanan di masa pandemi.

“Beberapa destinasi yang masuk kategori zona merah memang sudah semestinya dihindari dalam travelling. Maka dari itu travel insurtech juga harus mendukungnya,”

Huda meyakini bahwa saat ini permintaan akan perjalanan masih sedikit. Hal tersebut membuatnya menyarankan beberapa fintech asuransi yang memiliki layanan wisata untuk berhati-hati dalam menerapkan kebijakan produknya.

“Walaupun memang akan menurunkan permintaan, tapi ya tidak masalah. Saat ini, permintaannya pun masih rendah,”

Battleface, sebagai penyelenggara insurtech di Inggris telah mengadaptasi situasi pandemi dalam layanan produknya. Polis baru yang diterapkan fintech asuransi tersebut dapat menanggung wisatawan dan pelancong hingga berumur 59 tahun. Selain itu, tanggungan dari polis juga meliputi akomodasi medis apabila tertanggung dinyatakan terinfeksi COVID-19.

DuniaFintech/Fauzan

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU