DuniaFintech.comย โ Perusahaan teknologi multinasional asal China, Huawei kembali melakukan langkah baru dalam bisnis mereka. Huawei kini memasuki sektor pembayaran digital berbasis cloud.
Melansir dari GSMA, sebuah grup yang mewakiliki perusahaan seluler, Direktur Pemasaran dan Penjualan Perangkat Lunak Huawei, Ryan Wu, menyebutkan dalam sebuah pernyataan. Uang seluler saat ini memiliki lebih dari satu miliar pengguna terdaftar setelah lebih dari 10 tahun pengembangan. Namun, pembayaran untuk perdagangan masih dalam tahap awal.
“Kita semua tahu bahwa kunci sukses dalam bisnis pembayaran seluler bergantung pada ekosistem. Pembayaran digital berbasis cloud milik Huawei dirancang untuk menyediakan platform pembayaran dan aplikasi super yang membantu operator pembayaran seluler membangun ekosistem dengan cepat dan efisien.โ
Huawei mengatakan dalam rilis berita 6 Agustus bahwa satu nilai jual untuk sistem baru ini adalah rancangan yang memungkinkan real-time query experience untuk pengguna dan pedagang.
โBaik data pengguna dan transaksi dapat dibuka secara real-time,โ tulis Huawei dalam rilisnya.
Mereka kemudian menambahkan bahwa sistem tersebut juga menawarkan kontrol risiko real-time. Huawei juga menyebut bahwa mereka sudah berhasil menguji coba sistem baru ini di Myanmar.
Baca juga:
- Situs Penghasil Bitcoin Gratis 2020 Terbukti Tanpa PHP
- Pinjam Uang Cuma dengan KTP Tanpa Slip Gaji, Disini Tempatnya!
- Mau Dapat Passive Income? Lakukan Beberapa Cara Ini!
- Tips Belajar Saham Untuk Pemula Ini Bisa Bikin Untung!
Huawei: Antara Prestasi dan Kontroversi
Berbasis di Shenzhen, Guangdong, Cina, Huawei membukukan pendapatan sekitar $ 123 miliar pada tahun fiskal 2019, tahun terakhir di mana data kinerja telah tersedia.
Perusahaan tersebut juga termasuk salah satu pemain penting dalam komputasi awan serta infrastruktur komunikasi dan perangkat seluler, seperti ponsel cerdas dan tablet.
Namun, di beberapa bagian dunia, Huawei menghadapi masalah politik yang signifikan. Di antara sekian banyak kasus yang dihadapi Huawei, salah satu yang paling populer adalah konflik mereka dengan presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Russ Vought, pejabat direktur Kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih, bulan lalu mengatakan kepada Reuters dalam sebuah pernyataan,
โBahaya yang dihadapi bangsa kita dari musuh asing seperti Cina yang ingin menyusup ke sistem kita sangat besar. Administrasi Trump menjaga pemerintah kami kuat terhadap jaringan jahat seperti Huawei dengan sepenuhnya menerapkan larangan pengadaan federal.โ
Dalam berita lain, Inggris baru-baru ini memerintahkan agar peralatan Huawei dihapus dari jaringan 5G-nya. Terlepas dari berbagai kontroversi yang dihadapi oleh perusahaan teknologi asal Cina ini, prestasi mereka patut dijadikan acuan bagi berbagai perusahaan yang bergerak di bidang serupa.
(DuniaFintech/ Dita Safitri)