27.9 C
Jakarta
Sabtu, 27 April, 2024

Imbas Mudik Lebaran, Okupansi Hotel Meningkat 70%, Sektor Usaha Bangkit

JAKARTA, duniafintech.com – Wakil Kepala Badan Moneter Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Aviliani mengapresiasi pemerintah yang telah berani memutuskan mengizinkan masyarakat untuk melakukan mudik lebaran.

Menurutnya, kebijakan pemerintan ini merupakan sesuatu yang positif bagi pengusaha dan pelaku ekonomi. Kebijakan ini pun dinilai mampu menggerakkan sektor-sektor ekonomi yang dalam dua tahun belakangan lesu.

“Karena memang dengan tidak adanya PPKM, itu mempercepat pertumbuhan ekonomi. Dan ternyata memang terbukti. Bahwa dengan adanya pelonggaran ini, pertumbuhan ekonominya luar biasa, perputaran uangnya besar,” katanya dalam diskusi daring yang digelar FMB9, Selasa (17/5).

Baca juga: Praktis dan Lengkap, Begini Cara Cek Polis BRI Life

Aviliani menyampaikan selama periode mudik lebaran tahun ini, jumlah okupansi perhotelan meningkat 70%. Demikian pun pada konsumsi makanan dan minuman. Hal ini, membuat pengusaha merasakan dampak positif yang signifikan dari kebijakan mudik tahun ini.

“Memang tidak seperti tahun 2019 kemarin dan pertumbuhan ini akan terakselerasi sampai akhir tahun,” ujarnya.

Selain itu, masyarakat sendiri memiliki ekspektasi terkait pertumbuhan ekonomi akan membaik ke depan. Sehingga keberanian untuk membelanjakan uang yang ada di bank itu terbukti. Jadi, menurutnya ekspektasi terhadap indeks kepercayaan konsumen itu penting.

“Pengusaha juga melihat ini sebagai langkah positif. Dimana orang yang punya uang membelanjakan uangnya, kendati tak hanya di dalam negeri tapi juga mulai pergi ke luar negeri. Sehingga devisa juga keluar,” imbuhnya.

Untuk itu, Aviliani berharap pemerintah harus menyiapkan tempat-tempat wisata di dalam negeri agar masyarakat tidak ke luar negeri untuk berwisata.

Berikutnya, pengusaha sendiri sudah mulai prepare terhadap produksi. Sehingga ini nantinya, tidak menyebabkan inflasi yang begitu besar. Sebab, sisi demand yang tumbuh harus diikuti oleh pengusaha dari sisi suplai.

Adapun, salah satu daerah yang menjadi tujuan pemudik sekaligus wisata adalah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Diperkirakan, uang yang berputar selama periode lebaran kali ini sekitar Rp2 triliun.

Baca juga: Mengenal Jenis, Manfaat, dan Cara Klaim Asuransi Jiwa Berjangka

Asisten Sekretariat Daerah DIY bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana menuturkan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu daerah tujuan pemudik sekaligus wisata.

Ia mengungkapkan setiap kali lebaran, penduduk Jogja bertambah hingga jutaan jiwa. “Bicara jumlah tambahan penduduk Jogja selama Lebaran, ini sekitar 1,3 sampai 1,5 juta jiwa,” kata Tri.

Pada kesempatan yang sama, Teuku Riefky, ekonom dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menilai perputaran uang selama lebaran ini merupakan sinyal positif terhadap perekonomian.

Menurutnya, hal ini didorong oleh beberapa faktor. Pertama, karena trend up demand yang terjadi setelah masyarakat memiliki mobilitas yang terbatas selama dua tahun terakhir.

Kedua, momentum Ramadan dan Lebaran yang memang selama periode pascapandemi ini menjadi momen pertumbuhan ekonomi. Dimana pertumbuhan ekonominya paling tinggi di kuartal tersebut.

“Jadi kita lihat ini memang kombinasi berbagai faktor juga terus didorong oleh insentif serta stimulus pemerintah. Sehingga ini membuat confidence masyarakat tumbuh,” ungkapnya.

Baca juga: Review Lengkap Asuransi Jiwa Tugu Mandiri Hanya di Sini

 

Penulis: Nanda Aria

Editor: Rahmat Fitranto

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE