DuniaFintech.com – Badan riset ekonomi dan keuangan INDEF merilis temuannya soal ekonomi digital dan dampaknya pada perekonomian. Salah satu temuan menarik yang perlu diperhatikan ialah soal data yang dihimpun oleh Bank Indonesia terhadap transaksi e-commerce yang meningkat menjadi 98,3 juta transaksi.
Ahmad Heri Firdaus, salah satu peneliti dari INDEF menyebutkan potensi tantangan dan peluang atas meningkatnya tren berbelanja e-commerce di Indonesia. Ada pun peluang utama yang dimiliki adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang mampu memaksimalkan keuntungan dari adanya pembatasan aktivitas karena pandemi.
Hanya saja, Heri melanjutkan, peluang tersebut hanya berlaku kepada pelaku UMKM yang sudah mengadaptasi ekosistem digital. Hal ini sekaligus dinilai sebagai tantangan dan masalah oleh Heri. Sebanyak 86 juta industri UMKM, hanya sekitar 13% yang sudah go digital.
Kondisi geografis dinilai termasuk sebagai kendala yang menyebabkan sulitnya penyerapan digitalisasi di Indonesia. Selain itu, syarat utama dalam menyerap digitalisasi, seperti perangkat ponsel pintar hingga layanan data internet.
Heri juga mengatakan, tantangan terberat yang dihadapi ialah edukasi tentang manfaat yang diperoleh UMKM apabila memasuki ekosistem digital. Menurutnya, wawasan akan digitalisasi mampu menjadi motivasi pelaku usaha di berbagai wilayah di Indonesia.
Baca juga:
- Aset Kripto Terbaik 2020, Berikut Rekomendasinya Untuk Investasi Anda
- GudangAda Solusi Pedagang Grosir dan Eceran di Masa Pandemi
- Infrastruktur Internet Belum Jangkau Pelosok Indonesia
E-commerce Pintu Masuk Penyebaran Ekonomi Digital Indonesia
Heri mengklaim bahwa e-commerce menjadi pintu penyebaran pembangunan di berbagai wilayah Indonesia. Namun terdapat beberapa syarat utama yang harus dipenuhi, seperti akses internet yang belum memadai. Dalam temuan INDEF disebutkan, sebanyak 9,02% desa tidah memiliki jaringan internet yang layak. Sementara itu, sebanyak 12,58% sinyal internet memiliki daya jangkau yang lemah.
Temuan yang juga dijadikan tantangan untuk e-commerce berperan mendorong perekonomian digital Indonesoa adalah masyarakat non-bank (underbank). Sebanyak 79% warga desa belum memiliki rekening tabungan.
Heri berpendapat bahwa tren fast moving consumer goods, atau e-commerce yang melayani bisnis eceran dan grosir akan sangat menjanjikan perkembangan bisnis UMKM di masa new normal dan new normal.
DuniaFintech/Fauzan