DuniaFintech.com โ SBI Holdings dan Sumitomo Mitsui Financial Group akan meluncurkan bursa saham berbasis blockchain di Osaka pada musim semi 2022 untuk bersaing dengan Bursa Efek Tokyo (Tokyo Stock Exchange/TSE). Kabar ini disampaikan oleh kantor berita Nikkei.
Langkah tersebut dilakukan di tengah meningkatnya seruan untuk mencari alternatif TSE, yang pada musim gugur lalu sempat mengalami kesalahan komputer. Eror yang terjadi konon sampai menghentikan perdagangan selama sehari. Usaha patungan ini juga konon akan menjadi bursa saham berbasis blockchain Jepang pertama yang menangani sekuritas digital.
Osaka Digital Exchange akan Menjadi Operator
Untuk mempersiapkan peluncuran bursa baru, pada bulan Maret perusahaan akan mendirikan operator khusus yakni Osaka Digital Exchange. SBI akan memiliki 60% ODX, dan SMFG 40%. Pertukaran tersebut akan menggunakan sistem perdagangan berpemilik, yaitu tempat perdagangan elektronik yang dijalankan oleh perusahaan sekuritas yang memungkinkan investor melakukan transaksi di luar bursa publik.
Perusahaan bertujuan untuk membuat bursa lebih menarik bagi investor dengan mengambil pesanan di luar jam perdagangan TSE dan mengurangi ukuran tick, jumlah minimum sekuritas yang dapat naik atau turun.
Baca Juga:
- B3i Bermitra dengan Eurapco untuk Solusi Transfer Risiko Berbasis Blockchain
- Rumah Sakit Ini Gunakan Blockchain untuk Melacak Vaksin Covid-19
- Perusahaan Mineral Nornickel Gabung dengan Jaringan Blockchain
SBI dan SMFG keduanya akan memiliki unit perantara. Perusahaan akan menerapkan struktur tata kelola untuk mencegah konflik kepentingan. Bursa tersebut diharapkan mulai menangani sekuritas digital pada 2023. Jepang memberikan lampu hijau pada sekuritas digital tahun lalu, sehingga memungkinkan broker menawarkan sekuritas lebih cepat dan dalam unit yang lebih kecil.
SBI selaku investor utama dalam teknologi Blockchain, menilai teknologi keamanan digital akan memudahkan investor untuk memasukkan uang ke dalam aset non-tradisional seperti hak distribusi real estat, seni, dan film. Inilah yang akan menjadi objek utama dalam bursa saham berbasis blockchain yang akan didirikan itu.
inisiatif ini mengikuti kemitraan strategis yang diumumkan pada bulan April antara SBI dan SMFG yang dimaksudkan untuk menciptakan โplatformerโ layanan keuangan yang menargetkan bidang-bidang yang belum dilirik sebelumnya. Bidang tersebut antara laun penyelesaian dan pembuatan kesepakatan perusahaan. Bursa sekuritas digital dipandang sebagai langkah awal untuk bisa mencapai tujuan tersebut. Langkah ini tentu sekaligus menjadikan Jepang satu langkah di depan dalam bidang teknologi Blockchain dan aset kripto.
(DuniaFintech/DitaSafitri)