28.1 C
Jakarta
Jumat, 22 November, 2024

Kata Sandiaga Uno Tentang Layanan Fintech Berbasis Syariah

DuniaFintech.com – Konglomerat sekaligus politisi Indonesia, Sandiaga Salahudin Uno memberikan pendapatnya tentang fintech berbasis syariah. Menurutnya, layanan keuangan berbasis teknologi untuk pinjaman personal (P2P Lending) yang mengacu pada prinsip syariah dapat menjadi solusi keuangan para pengusaha muslim Tanah Air.

Hal ini disampaikan Sandiaga dalam seminar virtual dengan tema “Muslimpreneurs in Crisis” yang dihelat oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia pada Rabu (25/11/2020).

“Melihat menjamurnya fintech ada online P2P payment, menjadi sektor alternatif pembiayaan. Justru di tengah pandemi, fintech syariah harusnya menjadi solusi di UMKM,”

Pada kesempatan yang sama, CEO Bank Infaq, Reza Arief Budy Artha mengungkapkan sebanyak 99% pengusaha di Indonesia ada di tingkat Mikro dan Kecil. Namun 78% UMKM tidak bisa mendapatkan permodalan dari lembaga keuangan resmi, salah satunya perbankan.

Ia menyebutkan, dampak yang dihadapi UMKM saat mengakses pembiayaannya dengan bunga yang cukup tinggi. Menurutnya, hal ini membuat peluang pelaku fintech berbasis syariah menjadi besar dalam mencakup berbagai pengusaha di level mikro dan kecil.

Baca juga:

Kata Sandiaga Uno Soal Fintech Syariah

Sandiaga Uno mengatakan peluang bagi fintech syariah untuk mengembangkan layanannya lebih luas didukung dengan adanya situasi pandemi COVID-19. Ia beralasan akan lebih banyak pengusaha yang akan mencari pinjaman alternatif selain perbankan.

Sandiaga menilai, pemerintah saat ini gencar mengembangkan Industri halal di Indonesia salah satunya dengan membentuk Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) pada 2020 ini yang diketuai langsung oleh Presiden RI Jokowi. Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin yang menjadi wakil ketua merangkap ketua harian lembaga ini.

Senada dengan hal itu, Ronald Yusuf Wijaya selaku Ketua Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) mengatakan penyelenggara teknologi keuangan dengan nilai-nilai islami berpeluang untuk merajai berbagai industri di Indonesia. 

Menurut Ronald, salah satu faktor Indonesia berpeluang untuk membangun ekosistem dan industri keuangan syariah ialah demografi umat muslim Tanah Air yang mencapai 85%. Dari jumlah tersebut, ia menyebutkan, rasio industri syariah baru terserap 8%.

DuniaFintech/Fauzan

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU