DuniaFintech.com – Pembangunan Fintech Data Center diperkirakan akan selesai pada tahun ini. Ketua Bidang Humas dan Kelembagaan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Tumbur Pardede menilai kelanjutan pusat data untuk penyelenggara teknologi keuangan klaster P2P Lending sebagai infrastruktur penunjang ekosistem fintech pinjaman yang telah ada.
Seperti diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan AFPI telah menghentikan pendaftaran izin operasi penyelenggara fintech P2P Lending. Tindakan tersebut sebagai bentuk upaya dalam membenahi proses integrasi 158 penyelenggara fintech ke dalam data terpadu. Tumbur pun melihat adanya tawaran investasi dari berbagai pihak sebagai kemajuan ekosistem inovasi keuangan.
“Lebih baik kalau FDC sudah terintegrasi penuh dulu. Artinya, infrastruktur kita sudah jalan, jadi mereka lebih nyaman,”
Perlu diketahui, Fintech Data Center merupakan cetak biru pondasi ekosistem penyelenggara inovasi keuangan yang telah berizin dan terdaftar. Selain itu, untuk para penyelenggara yang baru saja menapaki industri ini, maka basis data tersebut mampu membantu mereka.
Tumbur melanjutkan, pusat data terpadu ini juga membuat iklim dan kompetisi pada industri menjadi lebih sehat dan adil. Selain itu, kenyamanan setiap orang yang ingin menginvestasikan dananya pada salah satu platform dapat terjaga karena adanya Fintech Data Center.
Baca juga:
- WhatsApp Kembali Luncurkan Fintech, India Target Selanjutnya
- Setelah Aset Kripto, Mastercard Segera Luncurkan Kartu Pembayaran Baru
- Aplikasi Wajib Bagi UMKM untuk Mudahkan Manajemen Keuangan, Apa Saja?
Manfaat Fintech Data Center
Tumbur menjelaskan, adaptasi teknologi credit scoring dalam pusat data fintech membuat pemain baru dapat menerapkan efisiensi aset investasinya. Dengan adanya teknologi tersebut, potensi fraud (penipuan) oleh peminjam mampu diminimalisir. Selain itu, dengan memanfaatkan portfolio, jejak digital dan data penunjang lainnya membuat permasalahan kredit under perform dapat diatasi.
“Untuk penyelenggara P2Pย lendingย baru, tentunya infrastruktur FDC ini akan jadi keuntungan, karena cost investasi mereka jadi lebih rendah. Karena kami yang senior ini sudah merasakan, membuat mesin kecerdasan buatan untuk menilai debitur itu ada ongkos belajarnya,”
Tumbur menilai, FDCย merupakan edukasi produk dan jasa keuangan kepada masyarakat. Pengelolaan keuangan serta perlindungan data pribadi menjadi inti dari dibuatnya data terpadu tersebut.
Karena setelah ada FDC, masyarakat jadi lebihย awareย dengan keamanan, jadi menghindari yang ilegal. Kemudian tidak sembarangan lagi meminjam ke banyakย platformย secara bersamaan, karena tahu bakal kelihatan.
DuniaFintech/Fauzan