duniafintech.com – Dibalik semakin banyak platform asuransi digital, tidak bisa dipungkiri bahwa tingkat pemahaman masyarakat Indonesia terhadap asuransi masih terbilang minim. Oleh karena itu perlukan upaya berkelanjutan untuk mengedukasi masyarakat tentang pemahaman asuransi, salah satunya dengan mengadakan pelatihan asuransi.
Pelatihan asuransi untuk mengedukasi masyarakat sangatlah penting, mengingat data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di tahun 2017 menyatakan index literasi asuransi di Indonesia baru mencapai 15,87 persen. Dari 265 juta penduduk Indonesia, baru 1,7 persen yang memiliki asuransi. Untuk itu, demi mendukung kemajuan industri asuransi nasional, PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re menghadirkan unit penelitian dan pelatihan asuransi bernama Indonesia Re Institute.
Unit penelitian dan pelatihan asuransi Indonesia Re Institute ini akan menjadi wadah yang tepat karena adanya kepentingan bersama untuk memperbarui dan meningkatkan standar praktik asuransi, tata kelola risiko perasuransian serta menjajaki peluang untuk mengembangkan produk asuransi dalam rangka memenuhi kebutuhan seluruh pemangku kepentingan dalam industri perasuransian.
Baca juga :
- Kolaborasi Binance dengan Coinfirm Bahas Regulasi Baru FATF
- JPMorgan Menginvestasikan Dana Sebesar US$25 Juta untuk Startup Fintech
- Bagaimana Tren Asuransi Di Tahun 2019? Simak Untuk Para Milenial!
Sebagai perusahaan yang ditunjuk pemerintah menjadi Perusahaan Reasuransi Nasional (PRN), Indonesia Re menjadi garda terdepan dalam membangun industri asuransi dan reasuransi yang sehat dan terus bertumbuh. Kehadiran Indonesia Re Institute bersama pihak industri, dapat menghasilkan wawasan ilmiah tentang suatu risiko asuransi secara komprehensif untuk membantu Anda agar dapat lebih memahami risiko tersebut dan mengelolanya dengan lebih baik.
Tidak hanya pelatihan, Indonesia Re Institute juga berencana untuk menggelar penelitian lintas direktorium di internal Indonesia Re dalam rangka menciptakan terobosan dan inovasi baru dalam tata kelola organisasi, bisnis, manajemen risiko, dan human capital. Sementara dalam jangka panjang, pihaknya berkomitmen untuk menjadi mitra terpercaya pemerintah dan menjadi rujukan industri dalam pengembangan industri perasuransian dan tata kelola risiko.
– Dinda Luvita –
