27.3 C
Jakarta
Kamis, 2 Mei, 2024

Pemilu 2024 Dinilai akan Jadi Momentum Positif bagi Ekonomi Indonesia

JAKARTA, duniafintech.com – Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 dinilai akan mampu menjadi momentum positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Demikian disampaikan oleh Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso dalam Investortrust Economic Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (25/1/2024).

“Pertumbuhan ekonomi di 2023 sudah cukup kuat dan kami optimis di 2024 akan lebih baik lagi. Apalagi pada kuartal I 2024 ini kami akan menyambut hajatan Pemilu, tepatnya pada 14 Februari 2024. Tentunya hal ini akan menjadi momentum positif bagi Indonesia,” ucap Susiwijono, seperti dikutip dari ANTARA, Jumat (26/1/2024).

Baca juga: Dorong Ekonomi RI, Pemerintah akan Bentuk Koridor Cincin Nusantara

Diterangkan Susiwijono, bahwa perekonomian Indonesia selama 8 kuartal berturut-turut berhasil tumbuh di atas 5 persen hingga kuartal III 2023.

Ia berpandangan, secara historis, periode Pemilu cenderung mendorong aktivitas ekonomi dalam negeri Indonesia melalui belanja pemerintah dan belanja konsumsi lainnya terutama Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga.

Di samping itu, aktivitas Pemilu juga akan menumbuhkan PDB riil dan meningkatkan perputaran jumlah uang beredar. Agenda pembangunan di 2024 juga didukung dengan fokus kebijakan APBN. Kebijakan fiskal dirancang dengan tujuan untuk mengakselerasi target dan prioritas pembangunan nasional.

Agenda transformasi ekonomi seperti hilirisasi sumber daya alam (SDA) baik hasil tambang maupun pangan, juga akan terus dilanjutkan.

“Semangat dan optimisme yang sudah dimiliki harus dilengkapi dengan strategi dan implementasi kebijakan yang didukung semua pihak. Oleh karena itu, sinergi dan kolaborasi para pihak harus dijaga dan diperkuat karena akan menjadi kunci utama mencapai tujuan bersama yakni pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat,” paparnya.

Ia pun menjelaskan, kinerja perekonomian Indonesia menjadi salah satu yang relatif kuat di antara negara sepantaran (peers country) dengan tingkat inflasi yang terkendali dan jauh di bawah rata-rata inflasi di negara berkembang.

Baca juga: Terungkap! Inilah 5 Sektor Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024

Dalam pandangannya, solidaritas perekonomian nasional terutama sekali ditopang oleh konsumsi dan investasi Pembentukan Modal Tetap Bruto yang terus tumbuh positif.

Kinerja Sektor Eskternal

Kinerja sektor eksternal juga resilien di tengah kondisi ekonomi global yang masih dipenuhi ketidakpastian. Cadangan devisa (cadev) terus meningkat hingga mencapai Rp146,4 miliar di akhir 2023, rasio utang luar negeri terhadap PDB masih terjaga sebesar 28,92 persen, dan kinerja neraca perdagangan juga mampu mempertahankan tren surplus selama 44 bulan secara berturut-turut.

Pemerintah mencatat aktivitas manufaktur Indonesia di level 52,5 dan terus di level ekspansif selama 28 bulan berturut-turut.

“Kami ingin mendorong pertumbuhan industri manufaktur yang menjadi andalan. Di berbagai program, utamanya kami dorong industri manufaktur pengolahan, yang share-nya terhadap PDB di 2023 adalah 19,72 persen,” jelas Susiwijono.

Realisasi investasi di akhir tahun 2023 tercatat mencapai sebesar Rp1.418,9 triliun dan melampaui target Rp1.400 triliun yang dicanangkan di awal 2023.

“Kemenko Perekonomian juga mengoordinasikan tentang KEK dan PSN, jadi kami tahu persis saat ini banyak investor yang menanyakan peluang berinvestasi di Indonesia. Mereka memang wait and see dengan hasil Pemilu nanti, tapi mereka sudah punya rencana konkret. Sepanjang stabilitas politik nanti terjaga, investasi di tahun ini juga akan lebih baik,” tandasnya.

Baca juga: Pajak Hiburan 40 Persen Dinilai Berdampak Negatif terhadap Ekonomi Daerah, Ini Alasannya

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE