duniafintech.com – Pengetahuan dan keahlian dalam mengelola keuangan memang tidak pernah diajarkan di institusi formal, mau pun non-formal. Oleh karena itu, beberapa dari Kita abai dalam pengelolaan keuangan.
Sementara, di satu sisi tidak sedikit dari permasalahan yang menyangkut soal keuangan, seperti kondisi darurat (force majeur) atau perencanaan dalam hidup, seperti menikah, berwisata hingga rencana lainnya.
Permasalahan tata kelola keuangan, saat ini pun juga menyasar ke kalangan milenial. Tak sedikit anggapan sifat boros melekat pada golongan tersebut. Oleh sebab itu, salah satu penyelenggara teknologi keuangan, Halofina memiliki beberapa saran terkait permasalahan tersebut.
Catat Setiap Alur Pengeluaran Uang
Setiap uang yang dikeluarkan menjadi bagian vital dalam mengatur keuangan. Sering kali, mencatat pengeluaran menjadi sesuatu yang sulit untuk dilakukan, lantaran waktu yang terbatas.
Namun, di era kemajuan teknologi saat ini, terdapat beberapa inovasi yang mampu memudahkan urusan catatan keuangan. Saat ini, terdapat beberapa aplikasi dan program di ponsel pintar yang bisa digunakan untuk mencatat pengeluaran, seperti Monefy dan Moneylovers.
Persepsi Berinvestasi
Saat ini, produk keuangan mulai beragam, terdapat berbagai layanan dan jasa yang mampu menjadi solusi keuangan. Salah satu kelompok dari produknya ialah investasi. Banyaknya kebutuhan kadang membuat milenial tidak melirik investasi, dengan dalih menunggu ‘uang lebih’.
Adjie Wicaksana selaku CEO Halofina berpesan, 10-30% pendapatan layak disalurkan ke layanan investasi.
โPoint pentingnya disini adalah seharusnya bukan investasi yang ditunda, tapi konsumsi kita yang harus disesuaikan, supaya penghasilan yang diterima bisa disisihkan untuk investasiโ
Baca juga:ย
- Kolaborasi Indosat Ooredoo dengan Top Leaders berbagai Industri pada IMS 2020
- Paychant Memungkinkan Bisnis di Nigeria Terima Pembayaran Bitcoin
- 3 Aplikasi ini Dapat Membantu Anda Menghasilkan Uang
Penghasilan Tidak Untuk Dihabiskan
Milyarder negeri Paman Sam, Warren Buffett mengatakan, bahwa seseorang bisa menghabiskan penghasilannya setelah dirinya menabung. Hal ini juga perlu ditinjau para milenial dalam mengelola keuangan.
ย “Don’t save what is left after spending. Spend what is left after saving,”
Beberapa cara lainnya adalah dengan meningkatkan literasi keuangan. Saat ini, produk jasa keuangan di Indonesia telah menjamur. Hal ini perlu dijadikan momentum untuk para milenial mengenal produk keuangan yang cocok.
(DuniaFintech/FauzanPerdana)