25.1 C
Jakarta
Senin, 25 November, 2024

Studi: Kepedulian Keamanan Siber di Industri Indonesia Meningkat

DuniaFintech.com – Pentingnya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap keamanan siber di berbagai sektor industri Indonesia semakin mengalami peningkatan. Firma teknologi, Palo Alto Network meriilis hasil studinya terkait prilaku perusahaan di beberapa wilayah Asia Tenggara seperti Filipina, Thailand dan Singapura.

Surung Sinamo, Country Manager Palo Alto Networks membuka hasil riset yang telah dilakukan pihaknya pada awal Februari 2020 sebelum pandemi COVID-19 mewabah. 

“Kesadaran pelaku bisnis untuk mencegah dan menggagalkan serangan siber yang mengancam dan menganggu bisnisnya semakin meningkat. Hal ini merupakan penelitian yang telah dlakukan dalam beberapa tahun terakhir,”

Hasil survei tersebut juga menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara dengan nilai investasi terbesar di negara yang menjadi koresponden penelitian. Sekitar 44% perusahaan yang menjadi koresponden menilai program investasi yang telah mereka terima tidak memberikan perlindungan menyeluruh akan keamanan siber untuk industri mereka.

Dalam temuan survei, 4 dari 5 perusahaan (84%) mengklaim telah menganggarkan keamanan siber pada rentang waktu sebelum wabah COVID19 mengglobal. Hal ini tentunya memilki hubungan dengan percobaan serangan keamanan siber ke berbagai industri di Indonesia.

Baca juga:

Wajah Keamanan Siber di Industri Indonesia

Selanjutnya, sebanyak 44% perusahaan telah memberikan lebih porsi anggaran perusahaan untuk divisi IT sebagai upaya meningkatkan keamanan siber. Palo Alto Networks menilai masa pandemi COVID-19 menjadi arah baru perusahaan dalam melakukan mitigasi terbaru keamanan siber yang berpotensi saat diterapkan kerja jarak jauh. 

Dalam penelitian juga disebutkan, 76% perusahaan di Indonesia menghadirkan perangkat dasar dalam meminimalisir serangan siber, seperti anti-malware dan anti-virus. Disebutkan juga, 92% perusahaan melakukan kajian secara berkala terhadap prosedur operasi standar dan kebijakan keamanan, minimal setahun sekali.

Selain itu, sebanyak 61% perusahaan di Indonesia menerapkan platform keamanan berbasis teknologi cloud, serta 56% menerapkan perangkat lunak yang menjangkau jaringan area luas unuk mendukung keamanan selama bekerja jarak jauh. 

Survei ini dilakukan dengan mekanisme daeing per tanggal 6 sampai 5 Februari 2020. Sebanyak 400 direksi dan manajemen perusahaan yang berhubungan dengan IT dilibatkan dalam studi ini. Keterlibatan mereka mewakii perusahaan dari berbagai sektor dan skala bisnis, dengan menghadirkan masing-masing 100 pihak dari setiap negara.

DuniaFintech/Fauzan

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU