DuniaFintech.com โ Biduk rumah tangga kadang diwarnai hal-hal yang sulit ditebak. Beberapa hal diantaranya kadang mengarah kepada keretakan rumah tangga, salah satunya isu soal perselingkuhan. Terlebih, mencuatnya istilah ‘pelakor’ (perusak rumah tangga) di jagat maya membuat rasa insecure anggota rumah tangga, khususnya Wanita semakin menjadi-jadi.
Baru-baru ini, terdapat penelitian yang menyebutkan soal hubungan antara pengelolaan keuangan dan adanya potensi perselingkuhan.
American Sociological Review menerbitkan hasil penelitianya pada tahun 2015. Dalam laporannya, situasi keuangan yang tidak berimbang dan transparan membuat salah satu anggota rumah tangga rentan berselingkuh.
Dalam penelitian yang melibatkan 2.800 partisipan dengan rentang usia 18-32 tahun, ditemukan sebanyak 15% Pria yang tidak memiliki sumber pendapatan cenderung berselingkuh. Temuan ini membuat kekhawatiran Istri akan Suaminya terbuai godaan pelakor semakin menjadi-jadi.
Baca juga:
- Gandeng Union Pay, Huawei Mobile Payment Rilis di Thailand
- Tips ini Bisa Dilakukan Agar Bisnis Ramai Diserbu Konsumen
- C-Mask: Masker Era New Normal dengan Koneksi Internet
Kiat Selamatkan Finansial Rumah Tangga dari ‘Pelakor’
Pada hasil penelitian tersebut juga dikatakan bahwa 70% Pria yang terlalu menjadi โtulang punggungโ rumah tangga memiliki kesempatan besar terlibat dalam perselingkuhan. Hal tersebut dikarenakan keleluasaan dan kemandirian Pria untuk meningkatkan keinginannya berselingkuh ditopang oleh kondisi keuangannya.
Menjaga stabilitas dan keterbukaan soal kondisi keuangan rumah tangga menjadi strategi dasar untuk menanggulangi resiko anggota rumah tangga berselingkuh. Untuk menghadapi permasalahan yang cukup tricky ini, anggota rumah tangga perlu menerapkan resolusi dan reformasi tata keuangan yang ideal.
Ada pun penanggulangan resiko berselingkuh ialah dengan menyatukan instrumen keuangan dalam satu ekosistem yang sama, seperti rekening bank dan bentuk layanan keuangan lainnya. Unifikasi instrumen keuangan membuat pengawasan finansial rumah tangga lebih transparan dan ‘sehat’.
Selanjutnya, pembagian peran dalam sumber penghasilan juga dapat mengurangi potensi hadirnya pelakor pada biduk rumah tangga. Selain mental yang matang, membina rumah tangga memerlukan kemantapan dan rencana keuangan yang berkelanjutan. Hal tersebut diperlukan, lantaran hasil penelitian menyebutkan bahwa faktor finansial menjadi salah satu penentu adanya keinginan untuk berselingkuh.
DuniaFintech/Fauzan