JAKARTA, duniafintech.com โ Pada awal tahun 2022 ini, industri pembiayaan (multifinance) mulai ramai menerbitkan obligasi. Hal itu dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan modal kerja untuk menggenjot pembiayaan sepanjang tahun ini.
Mengacu pada data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), terdapat sebanyak tiga perusahaan pembiayaan yang menawarkan dan menerbitkan obligasi sampai dengan 4 Februari 2022 lalu.
Pada posisi kesatu adalah PT Usaha Pembiayaan Reliance Indonesia (Reliance Finance).ย Adapun Reliance Finance diketahui menerbitkan Obligasi I Tahun 2022 dengan jumlah pokok Rp400 miliar terdiri dari 3 Seri.
Dalam hal ini, perseroan menawarkan tingkat bunga tetap di kisaran 8 persenโ9,5 persen per tahun. Sebagai informasi, masa penawaran umum obligasi ini sudah berlangsung pada 3โ4 Februari 2022 lalu.
Kedua, ada PT Sinar Mas Multifinance yang menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Tahap III Tahun 2022 dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp559,20 miliar, yang terdiri dari 3 seri.ย
Sinar Mas Multifinance sendiri menawarkan tingkat bunga tetap di kisaran 7,75 persenโ10,5 persen per tahun. Masa penawaran umumnya juga sudah berlangsung pada tanggal 3 Februari 2022 kemarin.
Berikutnya adalah PT Mandiri Tunas Finance, yang menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V Tahap III Tahun 2022 dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp1,23 triliun, yang terdiri dari 2 seri.
Terkait itu, perseroan menawarkan tingkat bunga tetap di kisaran 5,90 persenโ6,74 persen per tahun. Masa penawaran umumnya ditetapkan pada tanggal 16โ18 Februari 2022 mendatang.
Baca Juga:
- Diprediksi Kembali Semarak, Sejumlah Multifinance Bakal Terbitkan Obligasiย
- Panduan Sukuk Terlengkap untuk Investasi Obligasi Syariah
Pada pekan lalu, merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), menurut Direksi Mandiri Tunas Finance, hasil penawaran umum usai dikurangi biaya-biaya emisi seluruhnya bakal dipergunakan sebagai modal kerja untuk pembiayaan kendaraan bermotor perseroan.
Disampaikan Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi Wiratno, multifinance mulai melirik kembali penerbitan surat utang sebagai sumber pendanaan operasional sepanjang tahun ini dalam rangka memperoleh biaya dana atau cost of funds yang lebih kompetitif.
Adapun pemain yang sudah bisa menerbitkan surat utang tentu bakal mencoba strategi tersebut sebagai langkah diversifikasi sumber pendanaan. Pasalnya, gelontoran modal dari perbankan biasanya sudah normal sejalan dengan kondisi perekonomian nasional.
โPerusahaan multifinance independen dan kecil sudah mulai ada pergerakan, walaupun belum besar. Kalau (pemain) yang menengah ke atas, dimiliki bank atau dealer kendaraan, pendanaannya sudah lancar sekali buat operasional, bahkan punya kas untuk membayar surat utang jatuh tempo tanpa refinancing,โ tuturnya, seperti dikutip dari Bisnis.com, Senin (7/2/2022).
Maka dari itu, tidak mengherankan jika golongan multifinance menengah ke atas ini mulai melirik pendanaan dari obligasi dan sukuk lagi untuk berekspansi guna memperbesar nilai pembiayaan sekaligus untuk mempertahankan pangsa pasarnya.
Penulis: Kontributor / Boy Riza Utama
Editor: Anju Mahendra