29.2 C
Jakarta
Minggu, 22 Desember, 2024

Tips Bisnis Tetap Untung Saat Pandemi dan di Tengah Resesi

DuniaFintech.com Indonesia resmi resesi setelah pertumbuhan ekonomi tercatat minus dua kuartal berturut-turut. Hal ini menjadi pukulan besar bagi berbagai sektor. Lalu bagaimana perusahaan dapat terus menjalankan usahanya bahkan dapat tumbuh di tengah pandemi Covid-19? Simak tips bisnis tetap untung saat pandemi dan di tengah resesi yang diungkap dalam Top Business Talk 3: “Strategi Perusahaan Kebal Resesi” yang diselenggarakan oleh startup yang membantu bisnis dalam mencari dan mengembangkan talenta muda lewat teknologi dan big data, TopKarir.

Top Business Talk 3 merangkum tips bisnis tetap untung saat pandemi dan di tengah resesi dalam tiga hal yang perlu diperhatikan perusahaan:

1. Kampanye Marketing yang tepat sasaran

Wiwin Dewi Herawati, Chief Marketing Officer PT. SiCepat Ekspres Indonesia, menjelaskan bahwa inovasi produk (HaLu, GOKIL, dan SIUNTUNG) direspon baik oleh konsumen berkat kampanye marketing yang dilakukan SiCepat. Mereka melakukan konversi offline to online untuk merespon kondisi PSBB sejak Maret 2020 ini. “Sejak awal pandemi, kami melihat adanya perubahan perilaku konsumen yang membuat kami berani mengubah strategi marketing menjadi 100% secara digital. Ternyata hal ini sangat membantu memotong cost, sehingga bisa dialihkan lebih efektif lewat influencer social media yang tepat sasaran dengan target market SiCepat. Ini berdampak langsung ke purchase.”

Selain berkat konversi ke online, SiCepat banyak terbantu oleh membangun awareness lewat kegiatan corporate social responsibility selama masa pandemi. Paduan antara CSR dan digital marketing inilah yang akhirnya membuat SiCepat tetap tumbuh dan merekrut karyawan baru.

Di luar kebutuhan operasional, SiCepat juga melakukan rekrutmen tim marketing untuk memperluas perencanaan marketing secara digital. Oleh karena itu, kami bermitra dengan TopKarir dalam proses mencari dan mengembangkan talenta kerja yang melek digital, jadi lebih efektif secara cost dan waktu dalam proses rekrutmennya,” tambah Wiwin.

Baca juga:

2. Sehatnya Keuangan Karyawan = Produktivitas Perusahaan

Pada Top Business Talk 3 yang diselenggarakan oleh TopKarir, Ligwina Hananto, Lead Financial Trainer & Founder QM Financial, menjelaskan bagaimana sehatnya keuangan karyawan berpengaruh terhadap produktivitas perusahaan.

“Ada dua hal yang perlu diperhatikan perusahaan untuk meningkatkan produktivitas. Pertama, mempersiapkan karyawan untuk mengatur keuangan individu. Ketika keuangan karyawan dalam kondisi yang sehat, kinerja karyawan akan jauh lebih efektif dan produktif,” 

Berikutnya, Ligwina juga menambahkan bahwa karyawan perlu diedukasi untuk mengamankan sumber pendapatan utama. Seringkali karyawan terfokus kepada pendapatan sampingan, padahal menjaga sumber pendapatan utama yang akan dapat menyelamatkan karyawan dan perusahaan di masa krisis. Dengan begitu, karyawan secara tidak langsung membantu perusahaan bertumbuh bersama-sama.

3. People Management

Sementara CEO TopKarir Indonesia, Bayu Janitra Wirjoatmodjo, dalam diskusi Top Business Talk 3 menambahkan manajemen karyawan mulai dari proses rekrutmen talenta siap kerja hingga dukungan berkelanjutan bagi karyawan sama pentingnya dengan membangun strategi marketing ataupun keuangan dalam sebuah bisnis.

“Keberhasilan membangun kembali bisnis di tengah pandemi dan resesi harus dilakukan dengan cepat, aman, dan bergantung pada talenta muda yang efektif dan efisien. TopKarir membantu SiCepat khususnya selama pandemi untuk menemukan bahkan mengembangkan talenta muda yang sesuai kebutuhan yaitu melek digital, multi tasking, cepat beradaptasi, dan sesuai minat dan bakat. Ketika karyawan bekerja sesuai dengan minat dan bakat, pekerjaan akan lebih fokus dan efektif sehingga berpengaruh terhadap growth perusahaan,” lanjut Bayu. 

Lewat berbagai fitur TopKarir seperti Tes Minat Bakat, TopKarir telah membantu lebih dari 58 ribu perusahaan dalam menemukan dan mengembangkan talenta muda siap kerja sesuai kebutuhan. Selain itu, TopKarir juga bekerjasama dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dalam menghubungkan industri dengan tenaga kerja Indonesia sehingga membuka lebih banyak peluang kerja.

(DuniaFintech/ Dinda Luvita)

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU