duniafintech.com – Keberadaan digital payment tak terlepas dari penemuan Internet. Setelah internet ditemukan, lembaga keuangan mulai memikirkan cara untuk mengurangi transaksi tunai, lahirlah transaksi digital. Transaksi digital industri perbankan di Indonesia semakin marak dan tumbuh secara signifikan. Bahkan transaksi perbankan secara digital sudah mulai mengalahkan transaksi konvensional, seperti diungkapkan oleh Pricewaterhouse Cooper (PwC) dalam survei tahunannya yang mengusul tema pembahasan mengenai Survei Perbankan Indonesia 2018.
Baca juga : http://duniafintech.com/tiga-produk-pilihan-so-cash-mudahkan-transaksi-keuangan-anda/
Lucy Suhenda selaku Banking Leader PwC Indonesia mengatakan bahwa saat ini terdapat perubahan besar yang sedang terjadi di masyarakat di mana nasabah lebih memilih untuk bertransaksi lewat digital dibanding transaksi konvensional.
Baca juga : http://duniafintech.com/yap-mempermudah-transaksi-pembayaran-dan-infak/
Transaksi digital naik dari sebelumnya 10% di 2015 kini menjadi 35% tahun ini. Ini melebihi pertumbuhan transaksi konvensional,” katanya saat pemaparan survei PwC yang dilansir di finansial.bisnis.com, Jakarta, Selasa (27/2/2018).
Di sisi lain, untuk transaksi konvensional mengalami penurunan sangat signifikan dari sebelumnya 75% di 2015 turun menjadi di bawah 35% pada tahun ini. Laporan tahunan PwC tersebut juga mengungkap perbankan di Indonesia harus memiliki strategi digital yang lebih baik. Saat ini, hanya bank milik pemerintah dan bank asing yang cukup yakin akan strategi digital yang akan diimplementasikan.
Dari responden kami, Bank BUMN dan asing yang 50% sudah cukup yakin dengan strategi digitalnya. Sementara bank kecil lain masih belum yakin benar akan hal ini,” ungkapnya.
Baca juga : http://duniafintech.com/ingin-melacak-transaksi-online-anda-pakai-veryfund-saja/
Di tahun ini, laporan terbaru PwC menggarisbawahi bahwa teknologi ke depan menjadi faktor utama yang akan mengubah dan mentransformasi bisnis perbankan. Survei Perbankan PwC Indonesia tersebut dilakukan terhadap 65 responden dari 49 bank yang berada di Indonesia. Para responden merupakan pejabat di tingkat manajemen senior pada masing-masing bank tersebut.
Written by : Dinda Luvita
