27.3 C
Jakarta
Selasa, 26 November, 2024

Cuti Premi, Apa Sih Manfaatnya? Begini Cara Mengajukannya

JAKARTA, duniafintech.com – Cuti premi adalah salah satu keuntungan dari ketentuan di dunia asuransi yang perlu dipahami sebelum memutuskan membeli produknya.

Istilah yang satu ini memang perlu dipahami supaya kamu lebih leluasa dan tetap berhati-hati dalam memilih tindakan untuk asuransi. Cuti dari kewajiban membayar premi ini menjadi salah satu pilihan fasilitas yang diberikan oleh perusahaan asuransi.

Fasilitas tersebut memungkinkan pemegang polis bisa mengajukan tindakan ini sewaktu-waktu. Berhenti sementara dari kewajiban membayar premi memang memberikan sejumlah manfaat, khususnya dalam menjaga kestabilan finansial.

Namun, jangan lupa juga bahwa asuransi adalah perjanjian yang harus menguntungkan pemegang polis dan perusahaan asuransi. Dalam arti, sekalipun mempunyai manfaat, tetapi cuti dari membayar premi tidak bisa dianggap sebagai tindakan yang semata-mata menguntungkan kamu.

Nah, berikut ini penjelasan selengkapnya.

Cuti Premi

Sekilas tentang Cuti Premi

Pada dasarnya, cuti dari kewajiban membayar premi adalah periode ketika pemegang polis memutuskan untuk berhenti membayar premi dalam jangka waktu tertentu, tetapi ia masih memperoleh manfaat dari asuransi itu. Artinya, polis masih tetap berlaku kendati premi tidak dibayarkan secara rutin.

Istilah ini hanya ada pada jenis asuransi unit link, yakni jenis asuransi yang mengkombinasikan dua produk keuangan, yaitu asuransi dan produk investasi. Sebagian premi yang dibayarkan masuk ke instrumen investasi yang kemudian menghasilkan nilai tunai polis asuransi.

Baca jugaCari Asuransi Jiwa Murah? Ini 15 Rekomendasi Produknya

Akan tetapi, sebelum itu, premi dipotong untuk membayar sejumlah biaya, terutama biaya akuisisi di tahun awal. Nilai tunai yang merupakan hasil dari investasi adalah uang yang digunakan untuk membayar biaya asuransi, biaya asuransi tambahan, dan biaya administrasi. Dalam arti, proteksi asuransi dibayar dari hasil investasi.

Dengan demikian, bukan berarti bahwa kamu tidak membayar premi sama sekali ketika sedang mengambil cuti dari kewajiban bayar premi. Dari situ, tampak bahwa pemotongan biaya pada asurani unit link dilakukan dengan dua cara ini

  • Pertama, premi langsung dipotong untuk membayar biaya akuisisi pada 5 tahun pertama.
  • Kedua, nilai investasi dipotong secara rutin untuk membayar biaya asuransi selama polis berlaku.

Nah, setelah seluruh biaya itu dibayar, sisanya adalah nilai tunai yang bisa diambil oleh pemegang polis. Nilai itulah yang bisa dicairkan. Selagi nilai tunai cukup untuk membayar biaya-biaya tersebut, proteksi asuransi tetap berjalan. Jika tidak maka polis akan berhenti.

Oleh sebab itu, pada asuransi unit link, nilai tunai sangat penting sehingga pemegang polis asuransi ini tidak hanya fokus pada proteksi, tetapi juga pada kinerja investasi. Karena itu, penting bagi pemegang polis untuk memahami instrumen yang dipilih supaya tidak merugi.

Manfaat Cuti premi

Biasanya, bagi pemegang polis, cuti ini diambil saat ia hendak memulihkan kestabilan keuangannya. Saat membayar premi mulai mengganggu keuangannya, pemegang polis dapat mengajukan opsi untuk sementara berhenti membayarnya.

Sementara itu, bagi perusahaan asuransi, layanan ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bentuk promosi penjualan. Jika kamu pernah mendengar perusahaan asuransi memasang jargon “bayar premi 10 tahun, dapatkan perlindungan asuransi seumur hidup” maka itulah salah satu bentuk promosi yang memanfaatkan fasilitas cuti membayar premi.

Cuti Premi bukan Berarti Mendapat Asuransi Gratis

Jika mengambil cuti dari bayar premi maka artinya kamu bisa mendapatkan fasilitas asuransi secara gratis? Tidak seperti itu ya maksudnya. Pasalnya, ada biaya-biaya asuransi lain yang tetap wajib dibayarkan pemegang polis kepada perusahaan asuransi sekalipun sedang berhenti membayar premi.

Kalau biaya asuransi (cost of insurance) berhenti dibayar maka proteksi dan manfaat asuransi otomatis berhenti. Kamu pun bisa cek di proposal atau polis asuransi mengenai berapa biaya asuransi yang perlu dibayar setiap bulan.

Di samping itu, biaya asuransi juga kemungkinan meningkat seiring bertambahnya usia dan risiko kesehatan. Nah, apabila tidak membayar premi, dari mana pemegang polis asuransi unit link tetap menikmati manfaat proteksi? Jawabannya, yakni dari keuntungan investasi. 

Baca jugaApa Itu Asuransi Kesehatan Keluarga: Manfaat hingga Daftar Produknya

Ingat kembali bahwa asuransi unit link bukan hanya untuk membeli proteksi, melainkan juga untuk investasi. Oleh sebab itu, saat premi berhenti dibayarkan, biaya asuransi akan diambil dari keuntungan investasi. Risikonya jelas, yakni keuntungan yang kamu punya akan berkurang.

Kapan Bisa Mengambil Cuti Premi?

  1. Kondisi darurat

Sebaiknya, cuti premi diajukan hanya dalam kondisi darurat. Contohnya, saat sedang menghadapi kesulitan finansial sehingga tidak mampu membayar premi. Di samping itu, ada pula pemilik polis yang berniat cuti premi dari awal membeli unit link.

Dalam arti, sejak awal ia memang berniat menggunakan dana investasi yang telah terkumpul untuk membiayai premi di masa depan. Misalnya, pemegang polis membayar premi secara rutin selama 10 tahun, lalu ia mengajukan cuti selama 10 tahun berikutnya. Dengan demikian, pemegang polis ini akan mendapatkan perlindungan asuransi selama 20 tahun apabila nilai investasinya masih mencukupi.

  1. Dana investasi sudah cukup

Lantaran premi yang dibayarkan juga dikelola untuk investasi, pemegang polis juga bisa berhenti sementara dari kewajiban membayar premi jia keuntungan investasi yang dimilikinya sudah mencapai level yang cukup.

Akan tetapi, keputusan itu perlu perhitungan yang matang. Jika pasar modal sedang bagus maka keuntungan investasi bisa berperan sebagai biaya asuransi. Kalau kinerja pasar sedang loyo dan nilai investasi terus menurun maka sebaiknya jangan mengandalkannya untuk membayar biaya asuransi.

  1. Sesuai ketentuan perusahaan asuransi

Adapun cuti ini bisa diajukan sejak awal pengajuan polis dan bisa juga dilakukan di pertengahan kepemilikan asuransi asal tanpa permasalahan tertentu selama lima tahun sejak polis dikeluarkan.

Cuti Premi Berapa Lama?

Adapun masing-masing perusahaan asuransi memiliki jangka waktu yang berbeda. Akan tetapi, ada dampak negatif yang muncul jika pemegang polis mengambil fasilitas ini terlalu lama, apalagi kalau keuntungan investasi belum begitu tinggi.

Dalam pengertian begini: semakin lama cuti premi dilakukan, semakin tergerus pula hasil investasi pemegang polis.

Cara Mengajukan

Sebelum mengajukan cuti, inilah beberapa syarat yang perlu diperhatikan:

  • Usia polis sudah di atas 2 (dua) tahun
  • Pemegang polis telah secara konsisten membayar seluruh premi pada periode dua tahun tersebut dengan tidak menyalahi ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
  • Polis memiliki nilai polis yang cukup untuk membayar biaya asuransi dan administrasi.

Jika syarat sudah terpenuhi maka berikut ini panduan cara mengajukan cuti dari kewajiban membayar premi:

  • Pengajuan cuti dari pembayaran premi dapat dilakukan satu bulan sebelum tanggal jatuh tempo premi bulan selanjutnya.
  • Ajukan permohonan baik lewat agen asuransi ataupun secara online.
  • Perusahaan asuransi akan memberikan formulir yang harus diisi lengkap, termasuk kapan cuti akan dimulai dan diakhiri.
  • Tanda tangan dalam formulir hanya boleh dilakukan oleh pemegang polis, tidak diperkenankan untuk diwakilkan.
  • Dokumen lainnya yang harus disiapkan yaitu KTP atau paspor yang masih berlaku.
  • Selanjutnya, tinggal menunggu proses cuti. Kalau persyaratan lengkap, maka pengajuan akan langsung disetujui.

Dampak/Kerugian dari Cuti Membayar Kewajiban Premi

  • Jika pemegang polis melakukannya terlalu dini atau di awal maka uang pertanggungan yang diterima tidak akan maksimal.
  • Pertumbuhan nilai polis menjadi lebih lambat atau bahkan bisa menurun jika diikuti oleh return investasi yang rendah. Hal itu karena cuti membuat dana investasi berkurang sebab tersedot menalangi pembayaran biaya asuransi yang terus-menerus dibebankan kepada pemegang polis.
  • Berisiko polis lapse. Kalau ini terjadi maka kamu tidak akan bisa mendapatkan manfaat dari asuransi.

Hal yang Perlu Diperhatikan

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat kamu akan atau sudah mengambil cuti premi, yakni:

  • Tetap memonitor sisa nilai tunai yang tersedia. Tujuannya agar polis tetap berlaku dan perlindungan asuransi tetap berjalan.
  • Sebaiknya segera membayar premi kembali untuk meneruskan manfaat asuransi dan menambah nilai tunai begitu masa cuti selesai
  • Jangan mudah tergiur mengambil asuransi yang menawarkan masa pembayaran premi singkat karena anggapan murah dan menguntungkan.
  • Pertimbangkan dan bandingkan dengan jenis asuransi lain yang tidak ada cuti premi, seperti asuransi tradisional atau asuransi murni.

Baca jugaMengenal Jenis, Manfaat, dan Cara Klaim Asuransi Jiwa Berjangka

 

Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama

Admin: Panji A Syuhada

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU