DuniaFintech.com – Berbagai negara di belahan dunia telah mengumumkan resesi ekonomi karena Pandemi COVID-19. Indonesia sendiri telah mencatatkan resesi sebanyak 6%. Disatu sisi, berbagai negara telah menerbitkan berbagai kebijakan untuk mencegah resesi yang semakin dalam, salah satunya dengan menjual surat utang negara.
Dengan judul Surat Berharga Negara (SBN), Indonesia mengumumkan penawaran kepada publik program investasi atas surat utang yang dikeluarkan negara.
Beberapa kalangan tentunya sudah mengetahui berbagai manfaat dari layanan yang ada dalam SBN sebagai produk investasi. Namun, di masa pandemi saat ini terdapat berbagai nilai lebih saat berinvestasi SBN.
Dalam webinar bertajuk ‘#MelangkahLebih Menuju Pemulihan Ekonomi Indonesia’ yang diselenggarakan penyelenggara fintech, KoinWorks, Naufal Aminuddin Subdirektorat Analisis Keuangan dan Pasar Surat Berharga Syariah Negara Kemenkeu menjelaskan bahwa investasi SBN mampu membantu negara memulihkan perekonomian serta jaminan aman.
“Pemerintah menginginkan investasi jangka panjang agar mencegah inflasi. Diharapkan investasi berjalan dari investor domestik,โ
Selain itu, Naufal juga menyebutkan berbagai entitas bisa menjadi pembeli surat utang yang diterbitkan negara. Ia mengatakan hal ini telah lama diterapkan serta sudah cukup dikenal berbagai kalangan.
“Dari individu hingga pengusaha. Dari perbankan hingga perusahaan swasta. Dari Indonesia barat hingga timur telah melihat SBN sebagai instrumen investasi,”
Baca juga:
- Mengenal Fintech Pinjam Yuk, Layanan Penyedia Pinjaman Online yang Terdaftar OJK
- Startup Ini Sabet Juara di Kompetisi Alibaba GET Global Challenge 2020
- Teka-Teki Pembeli TikTok Mulai Terkuak! Siapa Saja Mereka?
Manfaat Surat Utang Negara sebagai Investasi
Lebih lanjut, Naufal menilai bahwa manfaat SBN sebagai produk investasi terbilang menggiurkan. Mulai dari rendahnya biaya pajak penarikan hingga resiko yang harus ditanggung investor. Ia menilai surat utang negara menjadi produk investasi yang layak, terutama di masa pandemi.
“Karena pemerintah yang memegang, resiko gagal bayar ditangung oleh undang-undang. Imbalan untuk investor domestik juga lebih menarik,”
Naufal menambahkan, di era digital saat ini akses seseorang untuk berinvestasi kepada SBN diharapkan dipermudah. Menurutnya beberapa penyelenggara fintech mampu mendorong kemudahan akses terhadap pembelian Surat Berharga Negara.
DuniaFintech/Fauzan