27.3 C
Jakarta
Kamis, 9 Mei, 2024

Menteri Erick Pastikan BUMN Siap Optimalisasi Kedaulatan Pangan Indonesia

JAKARTA, duniafintech.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan BUMN siap mengoptimalisasi industri dan kerjasama di sektor pangan demi kedaulatan pangan Indonesia. 

Menteri Erick mengungkapkan perusahaan BUMN sudah mulai secara aktif mengajak kerjasama demi mengamankan pasokan bahan-bahan pangan utama terkait optimalisasi kedaulatan pangan. Salah satu contohnya adalah membuat kerjasama yang berkaitan dengan program-program mengurangi stunting di Indonesia, antara lain investasi di industri sapi, baik industri pengolahan daging maupun produksi susu.

Baca juga: Instruksikan Digitalisasi BUMN, Erick Thohir: Kerja Mesti Sat Set!

Khusus pengembangan industri susu menjadi salah satu yang krusial, mengingat 80 persen dari total konsumsi susu nasional bersumber dari impor. Langkah konkret yang dilakukan Erick antara lain melakukan pembicaraan dengan perusahaan susu Belanda, Frisian Flag.

“Ini yang harus kita intervensi. Salah satunya bagaimana kita kerjasama untuk melihat cattle, bisnis industri sapi, baik daging maupun susu,” ujar Erick 

Dia mengatakan saat melawat ke Belanda, Frisian Flag ingin investasi 8.000-12.000 sapi. Menurutnya, hal tersebut harus didorong agar kedaulatan pangan bisa tercapai.

“Jadi kedaulatan pangan pun harus dipikirkan”, ujar Erick.

Dia mengatakan salah satu tugas BUMN saat ini adalah mewujudkan hal itu agar industri pangan nasional makin kuat. Erick pun kembali menegaskan komitmennya terhadap ketahanan pangan nasional.

“Industrialisasi untuk pangan dan turunannya itu perlu dipastikan karena penduduk kita 270 juta atau 280 juta, artinya makin banyak memerlukan ketahanan pangan, seperti susu, daging masih impor, terus kita mesti diamkan, tidak,” kata Erick.

Baca juga: Erick Thohir Dorong Perbankan Kuatkan Bisnis UMKM untuk Naik Kelas

Untuk itu, Erick menambahkan BUMN terus bergerak mencari kemitraan dengan produsen luar negeri seperti perusahaan pangan asal Qatar, Baladna Farm dan Frisian Flag dari Belanda. Erick menyampaikan kedua perusahaan itu sangat antusias bekerja sama dengan Indonesia. Terlebih, pendapatan usaha terbesar Frisian Flag berasal dari market Indonesia. 

“Susu kan 80 persen impor, artinya kalau bisa kita tekan impor jadi produksi di sini kan bagus, toh Frisian Flag market-nya juga di sini,” ujar Erick.

Erick menyampaikan pola kerja sama nantinya tak hanya melibatkan BUMN, melainkan juga menggandeng para peternak dan juga private sector. Erick menyebut hal ini bagian dalam penguatan ekosistem pangan nasional. 

“Contohnya private sector yang bagus ada Cimory, industrialisasi pangan harus terjadi, kalau tidak nanti petani dan peternak kita terus tergerus, itu yang kita bangun ekosistem, supaya kenapa kita bermitra yang saling menguntungkan,” kata Erick.

Baca juga: Tingkat Kepuasan Kinerja Jokowi Capai 76,2 Persen, Menteri Erick Klaim Pembangunan Indonesia Merata

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU