25.8 C
Jakarta
Jumat, 29 Maret, 2024

Instruksikan Digitalisasi BUMN, Erick Thohir: Kerja Mesti Sat Set!

JAKARTA, duniafintech.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus mendorong BUMN, terutama himpunan bank negara (Himbara) agar meningkatkan kinerja dengan akselerasi program. 

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan akselerasi menjadi kata kunci dalam menghadapi situasi tantangan di era disrupsi. 

“Kita itu kerja mesti satset,  tepat, cepat, cepat, tepat. Ini yang saya dorong sejak awal ketika saya bertemu seseorang di pesawat, membicarakan bagaimana bank-bank di swasta mendorong digitalisasi, waktu itu awal 2020,” ujar Erick.

Baca juga: Bersih-bersih BUMN, Menteri Erick Pastikan BUMN Lebih Transparan

Erick pun langsung memanggil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Darmawan Junaidi untuk membicarakan proses digitalisasi di Himbara. Erick menjelaskan akselerasi digitalisasi merupakan hal yang penting mengingat tugas besar Himbara dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) yang mencapai 92 persen dari total penyaluran KUR. 

“Kalau tidak melakukan perubahan, sedangkan KUR-nya 92 persen, ini bahaya. Artinya akhirnya bebannya jadi mahal. Tapi tadi disampaikan alhamdulillah pertumbuhan (Mandiri) masih 14,9 persen, itu dua persen di atas yang lainnya,” ucap Erick.

Erick mengungkapkan yang paling menggembirakan digitalisasi Bank Mandiri mampu mengefisiensikan hampir Rp 15 triliun. Erick menyebut hal ini ditopang dengan keberhasilan super Apps Livin Mandiri yang semakin digemari anak muda. 

“Apalagi kita juga dorong Livin bekerja sama untuk pariwisata yang mana kita punya InJourney (holding pariwisata), ada bandara, hotel, Sarinah, ini ekosistem yang besar,” kata Erick.

Baca juga: Menteri Erick Endus Ada Praktik Kecurangan Rekrutmen Pegawai BUMN

Erick menegaskan sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia terletak pada dua hal utama yakni konsumsi domestik dan investasi, baik melalui hilirisasi sumber daya alam atau industrialisasi pangan. BUMN, ucap Erick, berkomitmen membantu pemerintah yang menargetkan investasi masuk sebesar Rp 1.400 triliun.

“Kalau dari project BUMN sendiri tahun ini Rp 127 triliun, ini bukan dari bursa, kalau bursa lain lagi, entah dari aksi korporasi dan lain-lain. Kita juga mendorong program-program buku biru investasi di BUMN secara transparan. Salah satu yang ditonjolkan Bank Mandiri ada investasi dari private sektor,” kata Erick.

Baca juga: Menteri BUMN Usulkan Pengumuman Penyesuaian Pertamax Seminggu Sekali

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE