25.1 C
Jakarta
Kamis, 19 Desember, 2024

Menteri Teten Bilang 97 Persen Penyedia Lapangan Kerja Adalah UMKM, Jangan Diremehkan!

JAKARTA, duniafintech.com – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengungkap bahwa 97 persen penyedia lapangan kerja adalah UMKM. 

Jadi tentu saja UMKM saat ini memberikan pengaruh besar terhadap perekonomian nasional. Terutama sebagai penyedia lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. 

“UMKM bahkan menjadi penyedia lapangan kerja, jadi jangan diremehkan. Pemerintah juga telah mendukung UMKM dengan mengalokasikan 40% belanja pemerintah untuk UMKM” jelasnya pada saat konferensi pers peluncuran smart vending machine UMKM Blibli dan Jumpstar, Senin (30/5/2022).

Sementara itu, berdasarkan catatan kredit perbankan, kredit perbankan tertinggi saat i i diraih oleh sektor UMKM.

Baca juga: Kenali 5 Risiko yang Dihadapi Pebisnis Ini sebelum Meraih Kesuksesan

“Bangsa harus bangga dan melihat sisi variatif dari UMKM, dan harus bersinergi membina UMKM agar lebih baik kedepannya dan memiliki pendekatan penjualan yang pintar,” ungkap Teten. 

Tidak hanya mengapresiasi UMKM, Teten juga mengajak masyarakat Indonesia untuk loyal terhadap produk asli buatan dalam negeri.

pelaku UMKM

“Kita harus loyal terhadap produk kita sendiri. Kita bisa meniru Korsel yang sangat loyal terhadap produk bangsanya, jadi anak muda sekarang seharusnya bangga jika mengenakan produk dalam negeri, jangan bangga karena pakai produk asing,” pungkas Teten.

Didorong untuk Melek Digital

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) terus dorong pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM. Diharapkan UMKM Indonesia bisa menguasai pasar dunia. Hal ini mungkin terjadi karena potensi UMKM Indonesia sangat besar. 

Baca jugaInsya Allah Berkah, Segini Biaya Haji Plus hingga Daftar Travel ONH Plus Terbaik

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti tak ingin jika UMKM Indonesia hanya jago kandang atau sekedar menguasai pasar dalam negeri. 

Hal ini diperlukan untuk menjadikan UMKM Indonesia sebagai sumber penerimaan baru devisa guna mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia akibat terdampak parah pandemi Covid-19.

“UMKM Indonesia harus mempunyai daya saing yang kuat. Karena kita tidak ingin hanya jago kandang, tapi kita juga harus bisa masuk ke pasar global,” tegas Destry dalam Talkshow Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2022, Sabtu (28/5) kemarin.

Untuk menembus pasar global, Bank Indonesia juga dorong pelaku UMKM untuk melek digital atau dapat memanfaatkan penggunaan teknologi canggih dalam segi pemasaran. 

Sehingga, jangkauan pemasaran produk UMKM Indonesia dapat lebih luas tidak terbatas di pasar domestik.

“Karena selama pandemi Covid-19, UMKM di dunia terus melakukan adopsi digitalisasi untuk memperluas pemasaran,” ujar Destry. 

Destry menambahkan, kualitas produk UMKM Indonesia juga harus memiliki daya saing yang kuat. Dengan ini diharapkan produk UMKM nasional bisa berkompetisi dengan produk UMKM negara maju ataupun berkembang lainnya.

Baca jugaApa Sih Perbedaan Asuransi dan Garansi Mobil? Berikut Ini Ulasannya

Selain itu, Bank Indonesia melalui kantor perwakilan di sejumlah negara diminta aktif untuk memfasilitasi penjualan produk UMKM. Khususnya terhadap produk-produk UMKM unggulan yang dapat bersaing di tingkat internasional.

 

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

 

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU