duniafintech.com – Virus corona yang tengah mewabah kian meresahkan masyarakat. Upaya pencegahan sudah dilakukan di Indonesia, di mana pemerintah melarang warga China untuk datang dan masuk ke wilayah Tanah Air. Hal ini tentunya akan berdampak langsung pada perekonomian nasional. Sehingga turut berpengaruh kepada bisnis fintech seperti pengajuan pinjaman online naik 40% lebih banyak dari pada bulan-bulan sebelumnya.
Saat ini penurunan signifikan dalam pertumbuhan ekonomi disebabkan oleh anjloknya kegiatan investasi serta menurunnya konsumsi rumah tangga dan pemerintah. Pada akhirnya, seluruh industri di dalam perekonomian Indonesia terdampak, termasuk sektor finansial teknologi (fintech).
Salah satu CEO dari bisnis fintech pun mulai angkat bicara, pasalnya Startup pinjaman online mulai melihat lonjakan permintaan pinjaman yang dapat menimbulkan sejumlah dampak negatif. Dari pengajuan pinjaman online naik 40% mayoritas pengajuan berasal dari pengemudi taksi atau sepeda motor online dan pemilik usaha UMKM yang terkena pukulan telak akibat wabah corona.
Baca Juga:
- Modalku Bagikan Strategi Mitigasi Resiko untuk Antisipasi Dampak COVID-19
- Alipay Buka Platform Bagi 40 Juta Penyedia Layanan di Penjuru Tiongkok
- Menghasilkan Uang Saat Pandemi Corona, Bisnis ini Bisa Jadi Pilihan
“Baik atau tidaknya peningkatan permintaan pinjaman ini bergantung pada perspektif. Kami cukup khawatir dengan kondisi tersebut terutama dalam kualitas pembayaran cicilan. Meningkatnya calon nasabah terjadi itu pun justru dalam momentum seluruh lapisan masyarakat mengalami pelemahan ekonomi. Sebagai pemberi pinjaman yang bertanggung jawab secara sosial, kami akan terus memantau kualitas kredit untuk memastikan ekosistem pinjaman daring tetap solid dan sehat.” kata CEO Uang Teman, Aidil Zulkifli.
Kendati demikian, perusahaan akan memberikan keringanan kepada peminjam terdampak pandemi corona. Hal ini tentu sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 11/POJK.03/2020 Tahun 2020. Keringanan pinjaman yang dimaksud yakni tenor penagihan yang lebih lama. Namun, untuk memberikan fasilitas itu, perusahaan butuh persetujuan pemberi pinjaman (lender).
Berbanding terbalik dengan startup fintech Uang Teman, fintech Koinworks juga mencatat pengajuan pinjaman online naik sekitar 30 hingga 40%. Namun, mereka optimis jika para peminjamnya memiliki kemampuan mengembalikan dana yang mereka ajukan.
(DUniaFintech/VidiaHapsari)