DuniaFintech.com – Vaksin Covid-19 tengah menjadi isu hangat di berbagai belahan dunia. Meski masih banyak mengundang kontroversi, tapi banyak negara di dunia mulai menyuntikkan vaksin Covid-19 ini kepada warga negaranya, salah satunya adalah Siprus.
Negara Mediterania itu dikabarkan telah memvaksin lebih dari 100 dokter dan tenaga kesehatan. Uniknya lagi, mereka menggunakan aplikasi seluler berbasis Blockchain dalam proses sertifikasinya.
Dalam pengumuman hari Selasa, rumah sakit mengatakan sertifikasi dibuat melalui aplikasi E-HCert yang didukung oleh Blockchain VeChainThor. Vaksin Covid-19 pertama diberikan pada 4 Januari. Rumah sakit menggambarkan langkah tersebut sebagai langkah besar untuk kembali ke keadaan normal dan langkah lain menuju transformasi digital industri perawatan kesehatan melalui Blockchain VeChainThor.
E-HCert pertama kali digunakan pada Juni 2020 untuk mensertifikasi hasil tes COVID-19 untuk lebih dari 8.000 orang yang tiba di Siprus, kata Rumah Sakit Mediterania.
“Dengan setiap negara mencoba membuat aplikasinya sendiri, penggunaan VeChainThor (melalui Aplikasi E-HCert) sebagai sumber kebenaran tunggal dan tidak dapat diubah membawa nilai, keserbagunaan, dan kenyamanan untuk kembali ke keadaan normal,” ungkap Dimitris Neocleous, manajer ekosistem di VeChain di Limassol melalui akun Twitternya.
Dilansir melalui Cyprus Mail, aplikasi tersebut dikembangkan oleh VeChain dan I-Dante khusus untuk rumah sakit tersebut pada Mei lalu. Teknologi tersebut sekarang diharapkan dapat digunakan oleh Rumah Sakit Aretaeio di Nicosia.
Baca Juga:
- Gara-gara Bitcoin Naik Terus, Paypal Minat Investasi Startup Kripto
- LandX, Platform Equity Crowdfunding dari Bisnis Properti
- Harga Melesat, Bitcoin Kokohkan Posisi Sebagai Emas Digital
- Bitcoin Sebagai Aset Investasi? Apakah Pilihan yang Tepat?
- JPMorgan Prediksi Harga Bitcoin Melampaui $146.000
Bukan Upaya Pertama dalam Hadapi Covid-19 dengan Blockchain
Upaya berbagai kalangan memanfaatkan teknologi Blockchain untuk memerangi wabah Covid-19 ini bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya teknologi ini juga sudah digunakan untuk melacak persediaan obat-obatan dalam rangka penanganan virus sekaligus melacak kemungkinan persebaran virus di bandara.
Di bidang kesehatan sendiri, Blockchain sudah banyak dimanfaatkan untuk menyimpan data rekam medis agar lebih terintegrasi dengan seluruh data pasien hingga asuransinya.
Blockchain sudah sejak lama memasuki sektor healthcare. Namun sepertinya wabah Covid-19 ini sekaligus menjadi ajang pembuktian bagi Blockchain untuk membuktikan eksistensi dan kemampuannya dalam menanggulangi berbagai masalah terutama di bidang kesehatan.
(DuniaFintech/Dita Safitri)