25.6 C
Jakarta
Jumat, 26 April, 2024

Subsidi BBM Bengkak, Akankah Harga Pertalite dan Solar Naik? 

JAKARTA, duniafintech.com – Subsidi BBM atau bahan bakar minyak bengkak hingga Rp 502 triliun. Lantas, akankah harga Pertalite dan Solar naik? 

Presiden Joko Widodo atau Jokowi sempat mengungkapkan perihal beban subsidi BBM yang membengkak hingga Rp 502 triliun itu. Sebelumnya subsidi bahan bakar minyak ini berada di angka Rp 170 triliun.

Baca juga: Subsidi BBM Capai Rp 502 T, Jokowi: Negara Kita Masih Kuat 

“Perlu kita ingat subsidi terhadap BBM itu sudah sangat terlalu besar. Tidak ada negara selain Indonesia yang sanggup menanggung beban subsidi sebesar itu,” ucap Jokowi dalam sebuah momen, sebagaimana dikutip dari Tempo.co, Jumat (12/8/2022). 

Meskipun subsidi BBM ini meningkat cukup tinggi, namun Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif belum bisa memastikan apakah hal ini akan berdampak pada kenaikan harga BBM subsidi atau tidak.

“Belum (ada rencana kenaikan), kami masih mengevaluasi perkembangan. Sekarang dijaga, supaya inflasi jangan tinggi, kami jaga struktur energi dan juga pangan,” kata Arifin usai sidang kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 8 Agustus 2022.

Arifin lantas mengakui harga minyak dunia memang akan terus berada di level yang tertinggi karena eskalasi global terus berjalan. 

Per 8 Agustus 2022 saja, Minyak Brent berada di harga US$ 95,12 per barel dan minyak West Texas Intermediate (WTI) bercokol di harga US$ 89,16 per barel.

Kenaikan harga minyak dunia ini terjadi di tengah meningkatnya eskalasi konflik global, dari Perang Rusia-Ukraina hingga ketegangan Cina-Taiwan. 

Di Indonesia sendiri, pada 3 Agustus lalu, harga Pertamax Turbo, Dexlite, hingga Pertamina Dex telah mengalami kenaikan. Maka muncullah isu BBM subsidi juga akan mengalami kenaikan harga.

Baca juga: Pertamina Bolehkan Pembelian BBM Pakai Jerigen, Tapi Harus Lampirkan Surat Rekomendasi

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Edy Priyono sempat mengungkapkan bahwa pemerintah terus mewaspadai potensi kenaikan. Terutama jika inflasi terjadi akibat harga minyak dunia tidak bisa kembali turun dan masih di atas US$ 100 per barel.

“Sebab dari sisi fiskal, pemberian subsidi energi semakin terbatas sehingga tidak tertutup kemungkinan akan dilakukan penyesuaian harga,” ucap Edy.

Menteri ESDM sendiri telah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi kenaikan harga BBM subsidi. Salah satunya adalah dengan membatasi pembelian BBM jenis Pertalite dan Solar melalui pendaftaran di MyPertamina.

Langkah antisipasi tersebut tertuang dalam Revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran BBM. Beleid tersebut sedang dalam tahap pembahasan dan dijadwalkan rampung akhir bulan ini.

Baca juga: Duh! Harga LPG Nonsubsidi Ikutan Naik Bareng BBM, Ini Rinciannya

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.

 

 

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE