PT Bank HSBC Indonesia terus membawa inovasi dalam solusi wealth management, kali ini dengan menghadirkan pembaruan pada HSBC Advance yang ditujukan khusus untuk membantu generasi milenial dalam membangun kekayaan di setiap tahap kehidupannya.
Director Wealth & Personal Banking PT. Bank HSBC Indonesia Edhi Tjahja mengatakan, solusi manajemen investasi HSBC Advance disesuaikan dengan karakter investasi, tujuan, dan kemampuan keuangan masing-masing nasabah, dengan setoran awal minimum yang lebih rendah dibandingkan dengan layanan HSBC Premier.
“Nasabah HSBC Advance dapat mulai berinvestasi hanya dengan Rp 500.000, serta dapat memantau dan mengelola seluruh portofolio investasinya melalui satu platform digital,” katanya Rabu (27/10).
Selain itu, milenial juga bisa membuka tabungan dalam mata uang rupiah dan 11 mata uang asing lainnya melalui internet banking, selain juga menikmati tabungan tanpa biaya administrasi dan bunga kompetitif hingga 3%.
Memenuhi Gaya Hidup Progresif Milenial
Dia menjelaskan, HSBC Advance menawarkan solusi keuangan komprehensif mencakup manajemen kekayaan, perencanaan tabungan yang kompetitif, dan perlindungan asuransi.
Tidak hanya itu, produk ini juga menghadirkan kemudahan dan keuntungan terkini untuk penuhi kebutuhan dan gaya hidup progresif keluarga milenial seperti transaksi lewat mobile banking dan ATM bebas biaya hingga 30 kali per bulan.
“Juga bebas biaya tahunan kartu kredit seumur hidup, dan cashback hingga 25% untuk pembelanjaan online,” ujarnya.
Edhi mengungkapkan, pandemi ini telah mendorong milenial untuk serius mengevaluasi kondisi keuangan personal mereka dan mulai membangun keamanan finansial yang kuat.
Membantu Nasabah Membangun Kekayaan Sejak Dini
Penambahan berbagai layanan dan manfaat baru ke dalam HSBC Advance merupakan bagian dari komitmennya untuk membantu nasabah membangun kekayaan di setiap tahap kehidupan mereka, sekaligus mendorong pertumbuhan penetrasi wealth management di negara Indonesia.
Dia menuturkan, milenial kerap digambarkan sebagai anak muda 20an tahun yang hanya berfokus pada gaya hidup. Padahal, faktanya dari 8,6 juta milenial yang memiliki akses ke layanan perbankan di kota-kota tempat HSBC beroperasi lebih dari 70% atau setara dengan 6,1 juta orang merupakan milenial dewasa yang berusia antara 26-40 tahun.
“Milenial yang berusia matang ini kebanyakan sudah menikah dan memiliki anak, dengan pendapatan dan pengeluaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan milenial yang berusia lebih muda,” ucapnya.
Mengkombinasikan layanan transaksi keuangan dan solusi wealth management yang komprehensif serta dapat disesuaikan bagi tiap nasabah, HSBC Advance dihadirkan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan milenial berusia matang yang ingin mulai membangun kekayaan untuk masa depannya.
Meluruskan Salah Kaprah dalam Investasi
Sementara itu, Head of Customers Propositions and Marketing PT. Bank HSBC Indonesia Fransisca Arnan menjelaskan, seringkali ada kesalahpahaman bahwa seseorang harus mencapai tingkat pendapatan tertentu untuk bisa mulai secara proaktif berinvestasi dan membangun kekayaannya.
Di Indonesia sendiri, sambungnya, masih ada kesenjangan besar yang terjadi antara literasi keuangan (38%) dan inklusi keuangan (76%), yang berarti saat ini lebih banyak orang memiliki akses ke produk keuangan, namun pemahaman yang dimiliki masih tetap rendah.
Ada pula tren yang mengkhawatirkan dari investor Fear of Missing Out (FOMO) yang membuat keputusan investasi berdasarkan tren tanpa benar-benar memahami risiko yang akan terjadi.
“Melalui pembaruan HSBC Advance, kami ingin menghilangkan miskonsepsi ini sedini mungkin meningkatkan literasi masyarakat terhadap wealth management dan menjadi mitra terpercaya dalam perjalanan mereka menjadi investor yang lebih cerdas,” tuturnya.
Penulis: Nanda Aria
Editor: Anju Mahendra
