29.1 C
Jakarta
Jumat, 3 Mei, 2024

Investasi Modal 100 Juta: Ketahui Ide dan Caranya

Investasi modal 100 juta mungkin terlihat sebagai langkah yang cukup besar, terutama bagi mereka yang baru memasuki dunia investasi. Namun, jangan biarkan jumlah tersebut menciptakan rasa takut. 

Berinvestasi dengan modal yang relatif terjangkau seperti ini dapat dianggap sebagai langkah awal yang cerdas untuk membangun fondasi keuangan yang stabil. Di era informasi digital saat ini, peluang investasi semakin terbuka, dan dengan pemahaman yang baik, Anda dapat meraih potensi keuntungan yang signifikan. 

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi berbagai opsi investasi modal 100 juta, serta strategi cerdas untuk mengelolanya.

Berikut ini ulasan selengkapnya terkait investasi modal 100 juta yang perlu diketahui, seperti dinukil dari Qoala.

Jenis-jenis Investasi Berdasarkan Tujuan

Berikut adalah beberapa jenis investasi yang dapat dipilih berdasarkan tujuan, mencakup investasi jangka pendek, menengah, dan panjang untuk investasi modal 100 juta.

Baca juga: 4 Alasan Pertimbangkan Investasi Bitcoin Menurut Miliarder Meksiko

Investasi Modal 100 Juta

  1. Investasi untuk Jangka Pendek

Investasi dengan periode kurang dari satu hingga tiga tahun umumnya menjadi pilihan yang populer. Misalnya, bayangkan seorang pemuda berusia 25 tahun yang merencanakan pernikahan dalam tiga tahun ke depan. Pernikahan tentu memerlukan biaya yang signifikan.

Untuk menyiapkan dana pernikahan, disarankan agar pemuda tersebut memilih instrumen investasi dengan risiko rendah, yang berarti nilai investasi cenderung stabil dan dapat dicairkan dengan mudah saat dibutuhkan. Beberapa opsi yang dapat dipertimbangkan investasi modal 100 juta melibatkan deposito, reksadana pasar uang, atau surat utang negara jangka pendek.

Meskipun teorinya memungkinkan pemuda tersebut untuk berinvestasi di saham dalam situasi ini, sebaiknya dihindari. Hal ini disebabkan oleh fluktuasi nilai saham yang tinggi dalam jangka pendek. Membeli saham serupa dengan berinvestasi dalam bisnis, dan pertumbuhan bisnis umumnya sulit dinilai dengan baik dalam waktu singkat.

  1. Investasi Jangka Menengah

Ketika seseorang memiliki target finansial yang perlu dicapai dalam rentang waktu antara 3 hingga 10 tahun, maka dapat dianggap sebagai investasi jangka menengah. Sebagai ilustrasi, bayangkan seorang ayah, Pak Budi, yang perlu mengumpulkan dana besar dalam waktu lima tahun ke depan untuk menyekolahkan anaknya di universitas terkemuka di Jakarta.

Dalam situasi ini, Pak Budi memerlukan jumlah dana yang cukup besar untuk menutupi biaya pendidikan anaknya. Dengan jangka waktu investasi lebih dari lima tahun, Pak Budi memiliki beberapa opsi instrumen yang memiliki risiko sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan deposito, reksadana pasar uang, atau surat utang negara. Sebagai alternatif, ia bisa mempertimbangkan reksadana pendapatan tetap (obligasi), obligasi korporat, atau reksadana campuran untuk investasi modal 100 juta.

  1. Investasi Jangka Panjang

Apabila tujuan investasi melibatkan periode lebih dari 10 tahun, hal ini dapat dikategorikan sebagai investasi jangka panjang, termasuk investasi modal 100 juta. Tujuan-tujuan investasi dalam kategori ini mungkin mencakup biaya pendidikan anak, dana pernikahan anak, aset untuk generasi mendatang, atau persiapan dana pensiun.

Semakin panjang periode investasi, semakin besar fleksibilitas dalam memilih instrumen investasi. Seseorang dapat memilih instrumen dengan risiko rendah, risiko moderat, atau bahkan risiko tinggi, tergantung pada tujuan dan toleransi risiko pribadi. Dalam konteks investasi jangka panjang, beberapa opsi instrumen mencakup investasi logam mulia, reksadana saham, saham langsung, hingga properti.

Ide Investasi Modal 100 juta

Jika Anda tertarik untuk melakukan investasi modal 100 juta, Anda hanya perlu memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi Anda. Berikut adalah beberapa instrumen investasi beserta karakteristiknya untuk investasi modal 100 juta.

1. Saham

Jika Anda berencana memulai perjalanan investasi modal 100 juta, saham dapat menjadi opsi yang menarik. Saham merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan publik dan diperdagangkan di bursa saham. Modal tersebut dapat digunakan untuk investasi baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek, tergantung pada tujuan investasi Anda.

Namun, perlu diingat bahwa saham merupakan instrumen berisiko tinggi. Kesalahan dalam strategi investasi dapat mengakibatkan kerugian modal. Sebelum memilih saham, analisis yang teliti diperlukan agar Anda merasa yakin dengan pilihan investasi Anda. Untuk investasi jangka panjang, analisis fundamental dapat digunakan, sementara untuk investasi jangka pendek atau perdagangan saham, analisis teknikal dapat menjadi alat yang berguna.

2. Deposito

Melakukan investasi dalam bentuk deposito dapat dilakukan dengan mudah menggunakan modal sebesar 100 juta. Cara investasi modal 100 juta ini cukup sederhana, yakni dengan menyimpan uang Anda di bank dalam jangka waktu yang telah disepakati. Bank akan memberikan imbalan berupa bunga sekitar 4% hingga 5% per tahun atas simpanan Anda. 

Namun, penting untuk diingat bahwa uang hanya dapat ditarik setelah mencapai jatuh tempo yang telah ditentukan sebelumnya. Penarikan sebelum jatuh tempo dapat mengakibatkan tidak adanya bunga yang diberikan, bahkan mungkin dikenai denda. Oleh karena itu, kedisiplinan dalam mematuhi kesepakatan awal sangat penting.

3. Reksadana

Reksa dana merupakan instrumen investasi yang cocok untuk pemula dengan modal awal sebesar 100 juta. Dana investasi modal 100 juta Anda akan dikelola oleh seorang manajer investasi dan diinvestasikan dalam berbagai efek di pasar modal, seperti saham, deposito, obligasi, dan lainnya.

Reksa dana menawarkan berbagai jenis, seperti reksa dana saham, pasar uang, campuran, dan pendapatan tetap. Adanya manajer investasi membuat risiko investasi ini relatif lebih rendah dibandingkan dengan saham, sehingga Anda tidak perlu terlalu fokus pada pergerakan pasar. Penting untuk memilih manajer investasi yang terpercaya dan memiliki rekam jejak yang baik dalam pengelolaan dana. Pastikan juga untuk mengevaluasi kinerja masa lalu mereka sebelum membuat keputusan investasi.

4. P2P Lending

Dengan investasi modal 100 juta, P2P lending dapat menjadi pilihan menarik. Instrumen ini semakin populer karena kemudahan pendanaan yang ditawarkan. Anda dapat menjadi pendana untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang membutuhkan modal.

Pilihlah UMKM yang telah memiliki catatan keuangan yang baik. Keuntungan dapat diperoleh dari bunga yang dibayarkan oleh pelaku usaha, yang sebelumnya telah Anda serahkan sebagai pinjaman. Tingkat pengembalian investasi bahkan bisa mencapai 18% per tahun. Pastikan untuk memilih platform P2P lending yang telah mendapatkan izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar investasi Anda aman. Anda dapat memulai dengan modal pertama sebesar 25.000 rupiah.

5. ORI

Obligasi Ritel Indonesia (ORI) adalah jenis obligasi yang cocok bagi investor dengan modal kecil. Obligasi ini diterbitkan oleh pemerintah untuk mendukung pembangunan Indonesia. Modal yang diperlukan untuk berinvestasi dalam ORI dapat dimulai dari 1 juta rupiah, sehingga dengan investasi modal 100 juta sudah memenuhi syarat. 

ORI menawarkan kupon minimal 4,5% per tahun, yang dapat lebih tinggi tergantung pada kondisi ekonomi saat penawaran ORI dilakukan. Pembayaran kupon dilakukan secara berkala, mirip dengan menerima gaji bulanan. Namun, perhatikan waktu penawaran ORI yang terbatas. Pastikan untuk memilih mitra distribusi resmi yang telah disetujui oleh pemerintah untuk berinvestasi dalam ORI.

6. Kripto

Bitcoin atau mata uang digital (cryptocurrency) merupakan salah satu inovasi teknologi dalam dunia keuangan yang berperan sebagai alat perlindungan nilai. Meskipun harga satu aset kripto Bitcoin dikenal tinggi, bahkan mencapai ratusan juta rupiah, saat ini Anda masih dapat memiliki Bitcoin dengan modal sebesar Rp100.000. Ini dapat terjadi karena kripto Bitcoin dapat dibagi menjadi unit-unit yang lebih kecil hingga delapan desimal, atau 0.00000001 BTC.

Sebagai contoh, jika nilai 1 Bitcoin adalah sekitar Rp160 juta dan Anda memiliki modal Rp100.000, maka jumlah Bitcoin yang Anda miliki akan menjadi sekitar 0.00060. Dengan jumlah BTC ini, Anda dapat meraih keuntungan ketika harga Bitcoin mengalami kenaikan.

Selanjutnya, untuk memiliki satu Bitcoin penuh, Anda dapat berinvestasi sebesar Rp100.000 setiap bulan. Dengan konsistensi dalam investasi ini, Anda dapat memiliki 1 BTC yang pada akhirnya dapat bernilai ratusan juta rupiah. Dengan menyimpannya beberapa tahun, menunggu kenaikan harga, Anda dapat menjualnya dan merasakan keuntungan yang signifikan dari aset ini. Ini juga menjadi salah satu investasi modal 100 juta yang patut dipertimbangkan.

7. Emas

Investasi dalam emas tetap menjadi pilihan menarik, terutama karena kecenderungan nilainya yang cenderung naik meskipun mengalami fluktuasi. Bahkan saat harga emas sedang turun, penurunan nilainya tidak begitu signifikan. Keuntungan investasi emas juga terletak pada tingkat likuiditasnya yang tinggi, memungkinkan Anda untuk menguangkannya dengan cepat sesuai kebutuhan.

Sebaiknya, pertimbangkan untuk berinvestasi dalam emas dengan jangka waktu yang lebih panjang, seperti 10 hingga 20 tahun ke depan, guna meraih keuntungan yang lebih substansial. Misalnya, investasi modal 100 juta ini dapat diarahkan untuk pendidikan anak hingga kuliah atau untuk menabung dana haji. Mulai berinvestasi emas juga tidak selalu memerlukan jumlah uang besar.

Salah satu alternatifnya adalah dengan menggunakan program Cicil Emas dari Pegadaian, yang sangat sesuai bagi mereka yang baru memulai investasi emas. Melalui program ini, Anda tidak perlu khawatir jika dana yang dimiliki terbatas, karena Anda dapat membeli emas batangan dengan cara mencicil setiap bulannya.

Emas batangan yang tersedia dalam program ini memiliki berat mulai dari 0,5 gram hingga 1 kilogram, memungkinkan Anda memilih sesuai dengan kebutuhan dengan jangka waktu angsuran mulai dari 3 bulan hingga 36 bulan. Setelah cicilan lunas, Anda dapat segera menerima emas batangan tersebut. Selain itu, emas batangan yang Anda miliki dapat dijual atau digadaikan di outlet Pegadaian terdekat, menjadi pilihan yang bermanfaat jika Anda membutuhkan dana mendesak.

8. Tabungan Emas Online

Bagi mereka yang mengkhawatirkan penyimpanan emas dalam bentuk fisik, tabungan emas online dapat menjadi alternatif yang baik investasi modal 100 juta. Sistem tabungan ini mirip dengan tabungan konvensional, di mana Anda dapat melakukan setoran bulanan yang akan diakumulasikan sesuai dengan harga emas saat itu.

Sebagai contoh, dengan menabung sebesar Rp10 juta, Anda dapat memiliki sekitar 12 gram emas. Salah satu tabungan emas online yang populer adalah yang ditawarkan oleh Pegadaian. Anda dapat membuka rekening tabungan emas ini dengan modal yang sangat terjangkau, mulai dari Rp50.000, melalui aplikasi Pegadaian Digital.

Keuntungan dari Tabungan Emas Pegadaian termasuk kemudahan dalam pencairan, baik dengan menjualnya kembali atau digadaikan. Jika Anda memilih untuk membeli emas dalam bentuk fisik melalui Tabungan Emas ini, Anda dapat melakukannya dengan jumlah serendah 0,01 gram atau setara dengan Rp10.000-an, tergantung pada harga emas saat itu. Selain itu, risiko kehilangan emas sangat minim, karena penyedia layanan tabungan emas akan menyimpan bentuk fisik emas yang Anda miliki.

9. Valas

Investasi dalam mata uang asing, yang dikenal sebagai valas, merupakan bentuk investasi yang terus berkembang dan termasuk investasi modal 100 juta. Sayangnya, potensinya seringkali terlupakan oleh publik karena tidak sepopuler saham atau reksadana.

Bagi individu yang ingin menghindari risiko atau memiliki toleransi risiko moderat, investasi valas dapat menjadi opsi yang layak dipertimbangkan. Selain potensi keuntungan jangka panjang, investasi ini juga memiliki tingkat risiko yang lebih rendah. Bagi pemula di dunia investasi, instrumen ini dapat berfungsi sebagai alat pembelajaran yang mendalam tentang operasi dunia investasi.

10. Unit Link

Sebelum memulai investasi dalam produk unit link, penting untuk mengenali berbagai jenis unit link yang tersedia di pasar. Dengan memahami perbedaan karakteristik di antara mereka, kita dapat memilih produk unit link yang paling sesuai dengan kebutuhan dan profil pribadi kita sebagai investasi modal 100 juta.

Menurut Mohammad B. Teguh, seorang perencana keuangan dari Quantum Magna Financial, terdapat empat jenis unit link yang perlu kita ketahui:

  • Cash Fund Unit Link atau unit link pasar uang adalah jenis unit link di mana perusahaan asuransi biasanya mengalokasikan 100% dari portofolio investasi nasabah pada instrumen pasar uang seperti deposito berjangka, SBI, dan surat utang jangka pendek. Ini menjadi pilihan ideal bagi investor yang memiliki profil konservatif dan tidak ingin mengambil risiko tinggi. Produk unit link ini memiliki jangka waktu pendek dan risiko yang lebih rendah.

Baca juga: Akurat! Indodax Ungkap Kebiasaan Unik Investor Kripto di Indonesia

Investasi Modal 100 Juta

  • Fixed Income Unit Link atau unit link pendapatan tetap fokus pada instrumen obligasi dengan minimal 80% alokasi dana investasi nasabah. Bagi mereka yang menginginkan keuntungan dari tingkat bunga yang optimal sambil menjaga pendapatan yang stabil dan konsisten, unit link tipe ini layak dipertimbangkan.
  • Managed Unit Link atau unit link pendapatan campuran biasanya menempatkan portofolio pada saham dan obligasi dengan komposisi tertentu. Jenis unit link ini cocok bagi nasabah yang mencari pendapatan yang memadai sekaligus peluang pertumbuhan investasi jangka panjang.
  • Equity Unit Link atau unit link dana saham menempatkan minimal 80% dari dana nasabah pada saham. Unit link ini cocok bagi mereka yang ingin meraih keuntungan maksimal dari investasi, tetapi harus bersedia mengambil risiko tinggi. Nilai investasi dalam unit link ini sangat dipengaruhi oleh pergerakan indeks saham.

11. SBR

Masyarakat umumnya familiar dengan deposito bank sebagai sarana penyimpanan uang yang relatif aman dengan imbal hasil berupa bunga. Namun, bagi investor yang bijaksana dan mencari investasi modal 100 juta, terdapat pilihan instrumen investasi yang tidak hanya aman namun juga dijamin sepenuhnya oleh negara, yaitu Surat Berharga Negara (SBN).

SBN adalah instrumen investasi yang diterbitkan oleh pemerintah dan memiliki jaminan hukum sehingga dianggap 100 persen aman. Saat ini, pemerintah menawarkan SBN Ritel dengan nama Savings Bond Ritel seri SBR011. SBR011 dapat dibeli oleh seluruh masyarakat Indonesia dengan modal mulai dari Rp1 juta (1 unit) hingga Rp2 miliar (2000 unit).

Instrumen ini memiliki masa jatuh tempo selama 2 tahun, namun ada opsi pelunasan awal (early redemption) setelah satu tahun. Imbal hasil dari SBR011 dikenal sebagai kupon, yang memiliki tingkat bunga sebesar 5,5 persen per tahun dan dibayarkan secara bulanan.

Karakteristik kupon ini mengikuti perubahan suku bunga acuan dengan tingkat minimal 5,5 persen, artinya jika suku bunga acuan naik, kupon SBR011 juga akan naik, namun tidak akan turun di bawah 5,5 persen. Sebagai instrumen investasi, kupon SBR011 akan dikenakan pajak sebesar 10 persen. Pajak ini lebih rendah dibandingkan dengan pajak atas bunga deposito bank yang mencapai 20 persen.

Saat ini, suku bunga acuan Bank Indonesia, dikenal sebagai BI7DRRR, berada pada tingkat 3,5 persen per tahun. Oleh karena itu, bunga yang dijamin pada deposito bank saat ini hanya sekitar 3,5 persen per tahun menurut data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). 

Sementara itu, kupon SBR011 memiliki tingkat bunga minimal 5,5 persen per tahun, yang dihitung dari BI 7DRRR ditambah 200 basis poin atau 2,00 persen. Oleh karena itu, jika suku bunga acuan seperti BI 7DRRR naik hingga misalnya 4 persen, tingkat kupon SBR011 juga akan mengikuti naik menjadi 6 persen.

12. Sukuk Tabungan

Sukuk Tabungan merupakan produk investasi berlandaskan prinsip-prinsip syariah dengan jangka waktu investasi selama dua tahun yang menawarkan keuntungan kepada masyarakat Indonesia sebagai para investor. Sukuk Tabungan sebagai salah satu investasi modal 100 juta diterbitkan oleh pemerintah sebagai bentuk partisipasi dalam pengelolaan aset negara dan dapat diperoleh dengan modal mulai dari Rp1 juta.

Produk Sukuk Tabungan secara khusus ditawarkan kepada investor ritel, memungkinkan warga biasa untuk berkontribusi dalam mendukung pembangunan negara. Dana yang terkumpul dari penerbitan sukuk ini digunakan oleh pemerintah untuk mendukung proyek-proyek infrastruktur, sektor pendidikan, dan inisiatif lain yang telah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Dikhususkan untuk investor ritel, persyaratan modal awal untuk membeli sukuk ini sangat terjangkau, dimulai dari Rp1 juta (1 unit). Nilai pembelian Sukuk Tabungan seri ST-003 dapat ditingkatkan dengan kelipatan Rp1 juta dan memiliki batas maksimum pembelian sebesar Rp3 miliar per investor.

Kementerian Keuangan telah menetapkan tingkat keuntungan minimal Sukuk Tabungan seri ST-003 sebesar 8,15 persen per tahun. Sebagai ilustrasi, apabila seorang investor membeli Sukuk Tabungan senilai Rp100 juta, maka investor akan memperoleh keuntungan kotor sebesar Rp8,15 juta per tahun, setara dengan Rp679.200 per bulan. Harap diperhatikan bahwa jumlah ini belum termasuk potongan pajak.

Pemerintah akan memotong pajak sebesar 15 persen dari keuntungan yang diterima oleh investor dari sukuk ini, karena keuntungan tersebut termasuk dalam kategori penghasilan investasi. Perlu dicatat bahwa tarif pajak ini lebih rendah dibandingkan dengan pajak yang dikenakan pada deposito, yang umumnya mencapai 20 persen.

Cara Berinvestasi Instrumen Investasi Modal 100 Juta

Memulai investasi tidaklah rumit, termasuk investasi modal 100 juta, terutama di era digital saat ini, di mana informasi tentang berbagai instrumen investasi dan penelitian pasar mudah diakses. Namun, investasi modal 100 juta memerlukan perencanaan yang matang dan tidak boleh dilakukan secara sembrono. Berikut adalah langkah-langkah untuk memulai investasi secara bijak, sehingga kita dapat mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkan:

  1. Pastikan Kondisi Keuangan Stabil

Sebelum terjun ke dunia investasi, termasuk  investasi modal 100 juta, penting untuk memastikan bahwa kita telah memiliki dana darurat yang memadai dan perlindungan finansial seperti asuransi kesehatan. Merencanakan keuangan jangka panjang memang sangat penting, tetapi kita tidak boleh mengabaikan kebutuhan dan perlindungan finansial saat ini.

Dana darurat sangat penting untuk menghadapi kemungkinan seperti kehilangan pekerjaan atau situasi ekonomi yang tidak pasti. Demikian juga, perlindungan kesehatan dapat melindungi kita dari pengeluaran medis yang tak terduga.

  1. Tetapkan Tujuan Keuangan

Definisikan dengan jelas tujuan keuangan Anda untuk berbagai jangka waktu, termasuk tujuan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang dalam investasi modal 100 juta. Tanpa tujuan yang terdefinisi dengan baik, investasi dapat menjadi tanpa arah. Setelah menetapkan tujuan, tentukan berapa banyak dana yang diperlukan untuk mencapainya. Memahami kebutuhan keuangan merupakan langkah awal dalam perencanaan investasi.

  1. Kenali Toleransi Risiko

Setiap jenis instrumen investasi, termasuk investasi modal 100 juta, memiliki karakteristik risiko yang berbeda, dan setiap investor memiliki tingkat toleransi risiko yang berbeda. Tingkat toleransi risiko sangat bergantung pada kemampuan dan kesiapan seseorang untuk menghadapi risiko dalam investasi.

Investor dengan profil konservatif cenderung menghindari instrumen dengan fluktuasi harga tinggi, sementara investor yang lebih agresif lebih bersedia mengambil risiko dengan harapan mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi. Profil risiko seseorang dapat berubah seiring dengan peningkatan pemahaman tentang investasi. Semakin banyak kita memahami investasi, semakin baik kita dapat menilai sejauh mana kita bersedia menghadapi risiko.

  1. Kenali Jenis Risiko dalam Investasi

Selain memahami profil risiko pribadi, investor juga perlu memahami jenis risiko yang terkait dengan investasi. Dalam dunia investasi, terdapat dua jenis risiko utama, yaitu risiko sistematis dan risiko non-sistematis.

Risiko sistematis adalah risiko yang tidak dapat dihindari dan mempengaruhi semua jenis instrumen investasi. Risiko ini melibatkan faktor-faktor seperti risiko pasar, perubahan suku bunga, dan inflasi. Risiko sistematis tidak dapat diatasi melalui diversifikasi.

Risiko non-sistematis adalah risiko yang dapat dihindari melalui diversifikasi, suatu pendekatan dengan berinvestasi dalam berbagai jenis instrumen. Risiko ini mencakup risiko bisnis, risiko likuiditas, dan risiko hukum yang dapat bervariasi antar investasi. Diversifikasi dapat membantu mengurangi risiko non-sistematis dalam portofolio investasi.

Investasi Modal 100 Juta

Penutup

Demikianlah ulasan terkait investasi modal 100 juta yang penting untuk diketahui. Semoga informasi di atas bermanfaat.

Baca juga: Contoh Investasi Jangka Pendek yang Menguntungkan

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE