31.7 C
Jakarta
Rabu, 24 April, 2024

Pemerintah Optimistis Potensi Ekonomi Digital Bisa Pulihkan Ekonomi Indonesia

JAKARTA, duniafintech.com – Perekonomian nasional menunjukkan resiliensi dan terus pulih lebih cepat dengan ditopang perbaikan fundamental ekonomi domestik, seperti peningkatan dari sisi konsumsi, investasi, dan ekspor terkait potensi ekonomi digital. Selain itu juga didukung potensi besar dari pertumbuhan ekonomi digital dalam dua tahun terakhir, yang salah satunya dilatarbelakangi perilaku masyarakat yang semakin contactless, yakni lebih sering mengandalkan layanan e-commerce dan on-demand, seperti ride hailing, online food delivery, dan online logistic.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan berdasarkan Studi Google Temasek, Bain & Company (2022) menunjukkan ekonomi digital Indonesia di 2022 mencapai US$77 miliar atau tumbuh 22% dari 2021. 

Baca juga: Bangun Investasi Ekonomi Digital, Pemerintah Dorong Talenta Digital

Sehingga, menurutnya Indonesia berhasil menjadi pemain utama dalam ekonomi digital ASEAN, karena sekitar 40% dari nilai total transaksi ekonomi digital ASEAN berasal dari Indonesia. Investasi pada sektor ekonomi digital Indonesia juga tumbuh positif, ditunjukkan oleh deal value investasi pada triwulan pertama 2022 sebesar USD3 miliar, yang merupakan nilai tertinggi kedua setelah Singapura.

Dia menilai dengan kinerja positif sektor ekonomi digital tersebut, nilai valuasinya diperkirakan akan tumbuh dua kali lipat menjadi US$130 miliar pada 2025, dan akan mencapai US$220-US$360 miliar di 2030. Pencapaian tersebut juga disokong oleh kondisi Indonesia yang mempunyai mayoritas jumlah penduduk berusia produktif, kemudian memiliki lebih dari 2.400 perusahaan start-up sehingga menjadi peringkat ke-6 di dunia dengan jumlah startup terbanyak, dan juga tingkat penetrasi internet yang sudah mencapai 76,8 persen.

“Dalam jangka pendek, Pemerintah mendorong penggunaan produk dalam negeri, memperkuat dan memperluas akses KUR sebagai motor penggerak UMKM, pengendalian inflasi untuk menjaga daya beli masyarakat, dan memperkuat pasar domestik,” ujar Airlangga.

Baca juga: Sri Mulyani Dorong Peran Perempuan di Era Ekonomi Digital

Sementara itu, untuk jangka menengah, dia mengungkapkan Pemerintah akan terus memperkuat sektor pariwisata melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), membangun hilirisasi industri berbasis sumber daya alam, melakukan diversifikasi pasar ekspor, serta mendorong Digital Economy Framework Agreement dalam Chairmanship ASEAN 2023 tersebut.

Untuk jangka panjang, dia menambahkan Pemerintah berkomitmen melanjutkan transformasi ekonomi dengan meningkatkan daya saing, investasi, produktivitas sumber daya manusia (SDM), dan penyerapan tenaga kerja melalui implementasi UU Cipta Kerja, dan juga transformasi digital yang menjadi salah satu kunci dalam mempercepat pemulihan dan peningkatan daya tahan ekonomi nasional.

“Pemerintah mengapresiasi Gojek sebagai penyedia layanan on-demand terdepan di Asia Tenggara, dan kami harap Gojek dapat terus menghadirkan ragam inovasi layanan inklusif, memberikan solusi digital secara konsisten yang fokus pada masyarakat informal, seperti mitra pengemudi dan UMKM, serta menjawab perubahan perilaku konsumen pasca pandemi,” kata Airlangga.

Baca juga: Wamendag Ajak Generasi Muda Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE